Fulfilling Your Destiny

Fulfilling Your Destiny
Pdt. Petrus Agung

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." (Yoh 21: 21-22)

Ayat di atas adalah rhema yang didapat p Agung di hari pertama masuk rumah sakit.

Saat pelayanan bulan Februari di Palembang, beberapa kali P Agung alami sesak nafas. Frekuensi sesak nafas p Agung semakin lama semakin sering. Di Temanggung p Yusak lihat kaki p Agung bengkak, lalu didoakan. Setelah ibadah bersama ps Darrell, p Agung periksa ke dokter. Dokter itu dengan serius meminta p Agung diperiksa dokter jantung, tapi ditolak karena harus mengurus visa Belanda di Jakarta. Semua itu dihadapkan p Agung ke Tuhan.
Di Jakarta diatur jadwal bertemu dengan seorang dokter jantung. P Yusak mendoakan supaya p Agung mau periksa ke rumah sakit, dan melakukan pemberesan karena hal itu menyangkut destiny p Agung. Akhirnya p Agung opname selama 10 hari di salah satu RS di Jakarta.

Dua peristiwa yang menyangkut destiny kesehatan p Agung:
  • KKR di p. Bangka beberapa tahun yang lalu, sampai di lokasi p Agung sempat kelelahan. P Yusak doakan p Agung, dan Tuhan katakan bahwa Tuhan yang akan memampukan p Agung hingga destinynya tuntas.
  • Saat ultah p Agung maret, ada acara anak raja. Selesai acara, anak-anak p Agung buat kejutan memberikan kue ulang tahun. P Agung memotong roti itu berdua dengan p Yusak. Saat itulah Tuhan berkata bahwa p Agung akan alami anugrah kesehatan seperti p Yusak.

Pergaulan dan kedekatan kita dengan seseorang akan mempengaruhi anugrah-destiny-pengurapan kita, karena anugrah-destiny-pengurapan orang tersebut bisa masuk juga ke hidup kita

Di rumah sakit ternyata ada banyak cairan di paru-paru p Agung, indikasinya ada masalah di jantung. Ternyata jantung p Agung membesar, dan harus di kateter. Di hari ke-2 p Yusak dan bu Yusak mengunjungi p Agung, sekaligus bu Yusak memeriksakan jantungnya. Hasil pemeriksaannya bu Yusak harus di-kateter juga di rumah sakit yang sama dengan p Agung. Selama 3 hari p Yusak ngobrol dengan p Agung, sehingga seperti ditunggui.

Kita bisa punya pengetahuan, kekayaan, orang-orang terbaik yang menangani, peralatan terbaik; tapi hidup kita tergantung hati dan iman kita kepada Tuhan. Maka kita harus bangun manusia roh kita!

Hari jumat akhirnya diambil tindakan. Banyak hamba Tuhan mendoakan dan meminta p Agung supaya imannya bangkit, karena saat didorong masuk ruang operasi adalah saat kita sendiri hanya dengan Tuhan. Bahkan dokter tidak bisa tentukan hidup dan mati kita.

Kepandaian manusia adalah pemberian Tuhan, tapi hidup kita karena iman percaya kita

Dokter mengira masalah p Agung sederhana, tapi ternyata p Agung mengalami sumbatan 100% dan panjang. Alternatif tindakan: di ring atau bypass. Ternyata tidak memungkinkan di bypass, keputusannya di-kateter kemudian di ring. Ternyata alatnya tidak bisa masuk karena sumbatan terlalu keras. Di titik ini p Agung hanya bisa bergantung kepada Tuhan, bangkit dan memperkatakan perkataan iman: terbuka” . Dua jam kemudian akhirnya jalur yang tertutup bisa jebol/ tembus.

Bangun manusia roh kita! Hidup kita punya banyak tantangan, masalah dan persoalan. Tapi ujungnya hanya kita sendirian dengan Tuhan. Saat manusia batiniah kita bangkit, maka masalah selesai.

Dua faktor yang mempengaruhi destiny kita:
  1. Pergaulan pribadi kita dengan Tuhan
  2. Peperangan rohani.

Kita boleh punya ilmu, kekuatan, kehebatan, jangan pernah semua itu jadi yang utama; karena keputusan akhirnya ada pada Yesus dan bukan pada manusia.

Bangun manusia roh kita, baca Firman, doa, perkatakan Firman, buat peperangan rohani !

Komentar

Postingan Populer