Come Holy Spirit

Come Holy Spirit

Pdt. Petrus Agung

Trust His Heart
P Agung mengunjungi bu Elkana yang sedang sakit, mau menguatkan, tapi justru dikuatkan. Bu Elkana bersaksi bahwa di tahun 1988 ada 3 dokter berkata umur bu Elkana tinggal 1 tahun. Tapi anugrah Tuhan turun, dan beliau masih hidup hingga sekarang usia 88 tahun. Bu Elkana ingatkan p Agung tentang lagu “Trust His Heart”.

God is to wise to be mistaken – Tuhan terlalu bijaksana sehingga tidak mungkin salah
God is to good to be unkind – Tuhan terlalu baik dan tidak mungkin jahat
So when you don't understand – jadi saat kita tidak bisa mengerti
When you don't see His plan – saat kita tidak bisa melihat rencanaNya
When you can't trace His hand – bahkan saat kita tidak bisa mengikuti jejak tanganNya
Trust His heart – percayai hati Tuhan !

Menggelar Karpet Merah
Tuhan gerakkan p Agung untuk membuat proyek “menggelar karpet merah”. Yesus berkata bahwa Injil diberitakan dari Yerusalem-Yudea-Samaria- sampai ke ujung bumi. Secara antropologi Papua adalah ujung bumi. Maka sekarang Injil dibabawa kembali dari Papua hingga ke Yerusalem. Hingga sebelum November diperlukan 300 orang pasukan Gideon yang siap untuk pergi ke bangsa-bangsa:
Papua Nugini, Malaysia, Brunei, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, India, Oman, UEA, Saudi Arabia, Irak, Iran, Yordania, Yerusalem-Israel. Waktunya diatur bersama.
November ada KKR di kota Betlehem, dan juga pelayanan bersama ps Morris Cerullo di Tel Aviv.

Come Holy Spirit
Pentakosta awalnya adalah peringatan turunnya Taurat Tuhan pada umat Israel. Tepat pada perayaan itulah Roh Kudus dicurahkan. Artinya dalam hidup kita Firman Tuhan dan Roh harus menyatu, maka akan menghasilkan sesuatu yang ajaib.

Mzm 19: 7-15 – renungan raja Daud.
Ay 7-11 – Menunjukkan kuasa Firman Tuhan.
Ay 12-15 – Hanya Roh Kudus dan Firman Tuhan yang bisa mengerjakan semua itu dalam hidup kita.

Who can understand his errors? Cleanse Thou me from secret faults. Mzm 19: 12 (KJV)

Kita mudah mengetahui error di hidup orang lain, tapi error dalam hidup kita yang tidak bisa kita mengerti. Hanya saat Firman dan Roh Tuhan menembus hati kita, barulah kita bisa mengerti error itu.

Kesaksian p Agung
Saat terbaring di Rumah Sakit, banyak pendoa lihat roh maut di kamar p Agung, tidak bisa diusir, ditengking dan diperangi, tapi p Agung tidak bisa lihat.

Sesuatu yang tidak kita lihat, tidak berarti itu tidak ada!

Hari selasa, bertepatan acara di Cirebon, antara jam 9-10 5 Hamba Tuhan yang lain berdoa bersama dan online dengan p Agung di Rumah Sakit. P Daniel melihat iblis menuntut nyawa p Agung di hadapan Tuhan. Bu Nany dengar bahwa semua tuntutan iblis ditolak karena ada pendoa-pendoa syafaat yang berdiri between the gap.

Jemaat HARUS tergabung ke MK (Mezbah Keluarga), supaya masing-masing jemaat memiliki keluarga-keluarga kecil yang bisa saling mendoakan, bersyafaat dan menguatkan.
Tanpa saling mendoakan satu sama-lain tidak ada seorangpun memiliki kekuatan.

Kemudian iblis minta ganti nyawa dari hamba Tuhan yang lain kepada Tuhan, tapi ditolak. Akhirnya iblis minta nyawa dari orang-orang di Rumah Sakit. Operasi yang rencananya 45 menit, ternyata 2 jam 15 menit baru selesai dengan pertolongan Tuhan.

Sampai p Agung keluar dari Rumah Sakit, para pendoa tetap merasa sesuatu yang tidak enak di hati setiap kali doakan p Agung.

Jangan mudah menyimpulkan sesuatu sebelum kita melihat seluruh gambarannya.

Sebelum SHRK hari ke-2 p Agung merasa hatinya seperti di bor sampai ke kedalaman tertentu, dan membuat p Agung menyadari bahwa dalam dirinya ada ke-tegar-tengkuk-an, keras-hati, bodoh, banyak menyimpulkan yang salah tapi tidak menyadarinya. Akibatnya ada sikap-sikap p Agung yang sombong dan angkuh.

Pengelihatan Tuhan kepada p Agung tentang kondisi P Agung di hadapan Tuhan:
Seorang pria turun dari pesawat terbang, dua kakinya lumpuh. Semua penumpang maju ke bagian imigrasi. Penumpang lain harus antri panjang, tapi penumpang cacat ini tidak perlu antri, masuk jalur lain, dan keluar. Setelah keluar orang cacat ini meneriaki penumpang yang lain: “Tidak perlu antri ! Nikmati anugrah!”, dan p Agung merasa spesial.

P Agung sering merasa spesial dan terima anugrah banyak. Tapi justru karena Tuhan melihat bahwa kelemahan p Agung banyak dan tidak banyak yang bisa p Agung buat dengan kekuatannya. Maka Tuhan tolong dengan banyak hal, tapi sikap hatinya sering salah.

Anugerah kita besar karena ketidak-mampuan kita besar.

Menjelang khotbah SHRK hari ke-2 selesai p Agung mendapatkan rhema:
Hidup kita tidak penting, yang penting adalah Tuhan dan kehendakNya

Rhema ini menampar hati p Agung. Ternyata saat dokter di Semarang berkata besar kemungkinan jantung p Agung bermasalah, respon p Agung adalah mencari dokter terbaik. Respon p Agung bukannya berdoa, bertanya pada Roh Kudus, menghadap dan mencari Tuhan. Ini artinya tidak mendahulukan Tuhan. P Agung sering khotbah bahwa Tuhan yang nomor satu. Tapi dalam kondisi kritis, ternyata reaksinya tergantung cetakan jiwanya.

Saat ada masalah, siapa yang dicari oleh hati kita ?

Saat datang ke RS mental dan sikap p Agung adalah shock dan jiwanya ambruk, merasa tidak kuat, jiwanya seperti teriak minta tolong kepada dokter. Sebenarnya di dalam hati kecil p Agung ada perasaan takut mati, dan masih ingin hidup.

Roh maut menunggu dan menuntut p Agung, karena Firman Tuhan berkata: Siapa yang takut kehilangan nyawa, akan kehilangan nyawa. Firman itu jadi pijakan iblis untuk menuntut. Sebelumnya p Yusak sudah bertanya apakah p Agung takut mati, dan dijawab tidak. Ternyata ada error di hati p Agung dan tidak disadarinya.


Saat di mimbar untuk menutup SHRK hari ke-2, Roh Kudus bertanya:
  • Saul menutupi dosanya, melakukan pencitraan di depan jemaat.
  • Daud akui kesalahan dan dosa di depan rakyat.
Manakah yang akan P Agung ikuti! Maka p Agung mengaku kepada jemaat SHRK, bahwa ada dosa besar: dalam masalah pribadi Tuhan bukan nomor satu, melainkan pikiran dan upaya p Agung sendiri, dan di dasar paling dalam adalah takut kehilangan nyawa.

Cetakan jiwa kita dalam hal apapun, sering mengakibatkan respon pertama kita salah.

Di mimbar saat berlutut dan minta didoakan jemaat, p Agung dapat pengelihatan bahwa malaikat-malaikat dan orang-orang kudus datang. Salah satu yang datang adalah nabi Elia, karena dulu dia pernah lari menyelamatkan nyawa dari Izebel. Selanjutnya beberapa orang mengangkat dan mengganti jubah P Agung, dan diganti yang baru, karena akan bertemu sang-Raja.

Kemuliaan surga bukan soal emas permata, tapi kerendahan hati.

Saat ada orang yang berdiri dan bersyafaat bagi kita, itu akan membuat perubahan penting dalam kehidupan kita.

Buat supaya Tuhan punya akses ke hati kita, jadilah manusia rohani

Kasih karunia Tuhan cukup bagi kita! Gejala sakit jantung p Agung sudah parah sejak bulan Februari, tapi anugrah Tuhan memampukan p Agung berkhotbah di berbagai kota selama Maret dan April. Resiko p Agung selama 2 bulan itu sangat besar, tapi hidup mati kita di tangan Tuhan.

Dahulukan Tuhan, cintai Tuhan di atas semua yang lain, jadikan Dia prioritas di hidup kita.

Komentar

Postingan Populer