Diubah Di dalam Diangkat Diluar

Diubah di dalam Diangkat di luar
Pdt. Petrus Agung Purnomo


Kesembuhan Ilahi
Semua ciptaan Tuhan punya kecenderungan ingin selalu mendekat kepada penciptanya.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Mat 6:33)

Setiap kali kita menyembah, Tuhan bertahta di atas pujian umatNya, dan tiba-tiba Dia ada di tengah-tengah kita. Saat itulah seluruh sel kita berteriak menginginkan hal itu. Ketika kita beberapa saat berada dalam hadiratNya, tiba-tiba orang-orang mengalami kesembuhan tanpa didoakan, karena seluruh sel kita mendekat kepada penciptanya. Beban, persoalan dan penyakit bukan ciptaan Tuhan, maka di dalam hadirat Tuhan semuanya itu hilang dan menyingkir dari hidup kita.

Kita bangun tambok pujian karena setiap sel kita selalu merindukan Tuhan.
Ini adalah cara Tuhan me-refresh kita.

Saat p Agung tur Ukraina, dalam penerbangan selama 5 jam. P Agung mengalami refresh ketika mendengarkan Alkitab audio. Di Ukraina setiap malam p Agung mendengarkan Alkitab audio, dan bangun pagi dengan kondisi refresh. Ini karena otak bawah sadar p Agung menerima Firman, dan Firman adalah Yesus. Di kota terakhir ada setan yang bandel. Saat p Agung memutar Alkitab audio-nya maka setan itu langsung pergi.

Sistem keuangan: setiap sebuah negara mencetak uang, mereka harus punya tanggungan berupa emas. Maka uang yang kita pegang merepresentasikan emas. Emas adalah ciptaan Tuhan. Begitu kita biarkan hadirat Tuhan melayani kita, maka kita bisa perintahkan emas untuk datang.

Musa mendirikan kemah suci dengan sangat teliti. Salomo membangun bait Allah yang megah dan mewah. Daud tidak pernah membangun kemah pertemuan dan tidak diijinkan membangun bait Allah. Daud hanya mendirikan tenda sederhana berisi Tabut Tuhan. Kemah Daud yang simpel dan tanpa protokoler inilah yang akan Tuhan pulihkan di akhir jaman, karena inilah hasrat hati Tuhan. Bahkan saat kematian Yesus, maka tirai bait Allah terbelah dua, sehingga kita bisa menghadap tahta kasih karunia Tuhan.

Diubah di dalam diangkat di luar

Sejauh mana kita akan bisa bergerak dengan Tuhan ditentukan oleh apa yang ada di dalam kita, bukan oleh faktor eksternal.

Firman berkata bahwa bangsa Israel yang Tuhan bawa keluar dari Mesir adalah pasukan Tuhan. Saat orang Israel yang keluar dari Mesir memberontak, akhirnya hampir semua mati di padang gurun.
Padang gurun bukan rencana Tuhan yang asli untuk bangsa Israel. Rancangan awal Tuhan hanya perlu 2 minggu bangsa Israel sudah masuk tanah Kanaan.

Ratusan tahun orang Israel tinggal di Gosyen yang subur. Maka rencana Tuhan adalah membawa Israel dari Mesir menyeberang laut Merah ke tanah orang Filistin yang subur, taklukkan Filistin, istirahat, dapat jarahan luar biasa dari orang Filistin, limpah makanan dan air. Kemudian mereka bergerak lagi menuju ke sungai Yordan, kemudian masuk Kanaan. Bahkan sebelum Yordan sudah ada tanah yang subur yang diminta oleh suku Ruben dan Manasye.

Tuhan berkata bangsa Israel adalah pasukan Tuhan. Tapi itu hanya di luarnya, sedangkan di dalamnya masih budak. Budak destiny-nya tertindas dan tidak bisa melawan siapapun. Maka dalam ke maha-tahu-anNya, Tuhan tahu orang Israel akan kecewa dan balik ke Mesir jika harus berperang. Maka bansa Israel harus melalui rute ke-2, yang tidak sesuai dengan habitat orang Israel.

Bahtera akan masuk 7 tahun yang ke-2. Sejauh mana kita bisa tempuh 7 tahun ini dengan Tuhan, tergantung dari siapa yang di dalam kita. Jika mental kita seorang budak, maka kita akan mencapai tingkat tertinggi dari seorang budak, yaitu hanya budak. Tuhan mau bawa kita mencapai level raja-raja, karena menurut Alkitab kita adalah royal-priesthold : imam-imam kerajaan Tuhan.

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani (1Ptr 2:9a)

Sikap hati dan mental kita harus berbeda:
  • Sikap hati kita harus seorang hamba, seperti yang Tuhan Yesus ajarkan:

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." (Luk 17: 10)

  • Mental di dalam kita tidak boleh mental budak.

Masuk di level raja-raja mentalnya harus mental raja, sikap hati tetap seorang hamba.

Ams 30: 21 – Hal-hal yang tidak boleh terjadi karena akan menimbulkan kekacauan:
  • Seorang hamba/ budak yang menjadi raja.
  • Seorang bebal yang kekenyangan makan, dalam bahasa Inggris: orang bebal yang kaya.
  • Seorang wanita yang tidak disukai orang mendapatkan suami.
  • Seorang hamba perempuan yang mendesak kedudukan nyonyanya/ ratunya

P Agung lahir minder luar biasa:
  • TK hingga kelas 3 SD, sekolah harus ditunggui papinya. Jika papi tak terlihat akan menangis.
  • Kelas 4 SD p Agung punya sahabat yang membuat dirinya nyaman. Suatu hari sahabat itu tidak masuk, dan p Agung menangis. Ternyata sahabatnya terlambat.

Di tambah lagi karakter dasar p Agung plegmatis. Campuran semua hal itu, akibatnya dalam kehidupan, p Agung memilih bersikap menghamba dan mengikuti orang lain. Di satu sisi kadang-kadang ini jadi kekuatan. Sikap mengabdi ini membuat p Agung mudah mendapatkan impartasi karunia dari berbagai hamba Tuhan lain, terutama yang berusia tua.

Ketika Tuhan ingin mengembangkan karunia p Agung, sikap mengabdi itu membelenggu karunia Tuhan di dalam p Agung, karena selama ini tidak berani bersuara, memilih aman dan diam. Pengajaran hati hamba jadi pembenaran diri bagi p Agung yang mentalnya mengabdi dan tidak ingin konfrontasi. Dampak buruknya banyak karunia tidak berkembang.

Salah satu nabiah luar negeri yang mengajar di TSOA angkatan pertama bicara bahwa p Agung adalah hamba Tuhan yang tidak kenal siapa dirinya, artinya tidak tahu kekuatannya. Nubuatan nabiah itu: ada panggilan kerasulan yang kuat dalam hidup p Agung, tapi bertahun-tahun tidak muncul karena p Agung tidak tahu siapa dirinya. Gambarannya seperti montir hebat yang mengalami amnesia, naik mobil lalu mogok, maka tidak bisa membetulkan mobil itu.

Saat kita berkata negatif tentang diri kita, perkataan itu bisa ditangkap setan dan jadi dalam hidup kita.

Sejauh mana kita bisa jadi besar, tergantung seberapa kita sadari apa yang di dalam kita!

Beloved, I wish above all things that thou mayest prosper and be in health, even as thy soul  prospereth (3Yoh 1:2, KJV)

let the weak say, I am strong. (Yoel 3: 10b, KJV)

Yang di luar kita tergantung yang di dalam kita. Kita mungkin di luarnya lemah, tapi di dalam kita ada Roh Tuhan yang tidak pernah lemah. “Yang miskin berkata aku kaya”, artinya bisakah kita melihat bahwa kita orang yang diberkati Tuhan.

Selama kita berkata kita lemah, kita tidak bisa terima tanggung jawab besar !

Di awal panggilan p Agung adalah pekerja. Saat Tuhan beri panggilan raja, maka itu menuntut p Agung memiliki jiwa, mental dan kemampuan yang berbeda, supaya jatah raja bisa maksimal.

5 jari kita menggambarkan 5 jawatan: jari jempol-rasul, punya kemampuan mengunci dan menyentuh semua jari yang lain; jari telunjuk-nabi; jari tengah-penginjil, terlihat menonjol; jari manis-gembala, hatinya harus memiliki kemanisan; jari kelingking – guru, masuk ke tempat yang dalam. Hanya jawatan rasul yang bisa muncul sebagai 4 jawatan yang lain.

Buang semua mental budak:
  • Memanfaatkan kebaikan orang bukanlah mental raja!
  • Minder membuat kita tidak berani bersikap.

Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak, dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan! (Pkh 10: 16)

Alkitab berkata bahwa hanya orang yang akil baliq yang bisa mendapatkan hak waris (Gal 4:1). Anak-anak rohani punya sifat selalu minta dilayani, mudah marah dan tersinggung.
Pagi- pagi sudah makan” artinya mau santai walau belum bekerja dan belum menghasilkan apapun.

Happy ( fortunate and to be envied ) are you, O land, when your king is a free man and of noble birth and character and when your officials feast at the proper time--for strength and not for drunkenness! (Pkh 10: 17, KJV)

Ada hamba Tuhan yang hoby meng-kronfrontasi p Agung dari mimbar. Dalam mimpi P Agung, dia sedang lari dalam keadaan tangan terborgol. Kemudian p Agung ditangkap oleh hamba Tuhan tersebut, lalu dia lepaskan borgol p Agung. Ternyata untuk membongkar mental minder p Agung harus dikonfrontasi berkali-kali oleh hamba Tuhan ini.

Free-man artinya orang yang merdeka. Kita berbahagia jika raja kita orang yang free man. Jika jiwa kita terbelenggu, maka sulit berkembang
Noble-birth artinya saat lahir sudah punya karakter bangsawan.

Tuhan mau semua kita punya karakter bangsawan secara rohani: punya jiwa besar dan bisa mengayomi orang lain.

Komentar

Postingan Populer