Kedalaman Membawa Next Level 020516

Kedalaman Membawa Next Level
Ev. Iin Tjipto Wenas




 

14:11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia. e " 14:12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara. f  14:13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. 14:14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian g  mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru: 14:15 "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia h  biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil i  kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia j  ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, k  yang telah menjadikan langit dan bumi, l  laut dan segala isinya. m (Kisah 14:11-15)

Kita melihat Paulus dan Barnabas menolak disembah oleh orang-orang. Mereka tahu bahwa penyembahan sekecil apapun kalau mereka menerimanya maka itu membunuh semua yang Tuhan taruh dalam hidupnya.

Kadang-kadang tanpa sadar kita mulai menyukai kekayaan, penyembahan, keuangan, pujian dan banyak orang berpikir mereka menginginkan kenyamanan. Ketika kita sudah mulai ada orang yang melayani kita, mengambilkan barang kita, menyediakan kebutuhan kita, membawakan barang-barang kita, seringkali hal itu mudah untuk menjatuhkan kita. Pada waktu Paulus dan Barnabas menyembuhkan orang maka orang-orang mulai datang dan membawa semuanya kepada Paulus dan Barnabas. Mereka membawa bunga, buah, lembu, bahkan pujian semuanya untuk mereka. Seandainya Paulus dan Barnabas berkata : “Baik, baiklah, begini saja.... saya terima semuanya sekarag dan dengarkan saya baik-baik.” Dan pada waktu semua orang banyak mendengarkan baik-baik, bisa saja kemudian mereka arahkan kepada Yesus. Dan itu tentu bisa, tetapi mereka tidak mau. Mereka turun dan mereka koyakkan pakaiannya. Kenapa mereka tidak mau ? Kedalamannya tahu bahwa begitu mereka ambil itu bagi diri mereka sendiri yang seharusnya bagi Tuhan Yesus, maka ada sesuatu dalam dirinya yang akan mati pelan-pelan, mereka akan putus hubungan dengan Tuhan.

Ketika saya membaca kisah hidup jenderal-jenderal Tuhan yang hidup sebelum saya, setiap kali mereka mengambil bagi mereka sendiri, detik itulah mereka mulai mati pelan-pelan. Alexander Dowey adalah seoraang yang sangat kaya, sangat berhasil dan sangat diurapi. Waktu dia mulai mengambil itu dan mulai berpikir, “Saya mau sembunyikan harta.” Dan dia mau membangun kota buat dia sendiri. Dia mau bangun sesuatu yang wow buat dirinya sendiri, detik itulah dia habis.

Pada waktu Kathryn Kuhlman berpikir, “Saya juga butuh cinta.” Dia berpikir ditengah pelayanannya, ditengah segalanya, dia butuh cinta dan dia mulai ambil cinta yang dia suka. Dia tahu itu bukan dari Tuhan dan dia ambil cinta itu. Kalau kita membaca seluruh kisah hidupnya, dia sendiri  mengatakan, “Aku begitu mencintai pria itu,” dan dia berkata : “Sejak aku memilih cinta dan bukan memilih Tuhan, ada sesuatu yang seolah-olah Tuhan mundur makin mundur, makin mundur dan makin mundur.” Tujuh tahun Kathryn Kulhman kehilangan tujuannya. Kemudian detik ia berteriak : “Tuhan, aku tidak bisa hidup tanpa Engkau,” lalu dia balik ke Tuhan.

Peristiwa ini bukan berarti mengajarkan kita untuk tidak boleh mencintai isteri atau suami tetapi jangan biarkan cinta itu menjadi milik kita. Beda antara minta dicintai dan mencintai. Pilihlah mencintai semua orang bahkan orang-orang yang paling menyakiti kita, saya berharap setiap kita menangkap bedanya. Akhirnya Kathryn Kuhlman kembali dan dia dipakai Tuhan dengan dahsyat sekali pada waktu dia meletakkan cinta yang dia kejar. Ada banyak orang mengejar sesuatu karena itulah kedalaman berkata : “Aku pilih tidak, aku pilih tidak.” Dan Paulus menolak itu, akibat dia menolak itu dia harus bayar sangat mahal, tapi kedalaman membuat dia tidak terhentikan.

Tetapi datanglah orang-orang Yahudi s  dari Antiokhia dan Ikonium t  dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus u  dengan batu 1  dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Kisah 14 : 19

Kedalaman membuat kita bisa menahan batu demi batu sedemikian rupa. Ada banyak orang terus bertanya sama saya “Bu, Ibu tidak bosan menolong orang miskin dan keluar uang milyaran rupiah.” Kedalaman membuat kita tidak pernah habis kekuatan.

Kedalaman membuat kekayaan kita tidak pernah habis karena Tuhan akan beri terus beri.... Ada orang yang BBM saya dan dia tidak suka dengan beberapa hal dan marah-marah, tidak suka dengan pelayanan 6 hamba Tuhan, dan segala macam, itu adalah satu dari sekian puluh yang harus saya lewati. Banyak orang yang berpikir saya tidak pernah melewati hal itu. Kalau anda membuka dan membaca Hand Phone saya, ada banyak orang-orang yang marah, mengecam dan itu sudah merupakan makanan sehari-hari. Mulai dari urusan sekolah, urusan pengajaran, urusan staf, urusan anak buah, urusan satpam dan lain-lain.

Setelah itu ada BBM saya lagi dan berkata : “Ibu, saya cape mengurusi anak-anak dan masih disalahkan lagi. Saya mau give up. Saya tersenyum dan saya jawab BBM itu “kalau kita berhenti pelayanan, kita mau ngapain ?” Saya guyonin dia dan saya berkata : “Kamu bisa bayangin tidak sih ? Saya kesel, dimarah-marahin orang lalu berhenti dari pelayanan terus menjadi Arsitek, tidak bisa karena sudah lupa semuanya. Saya mau jadi direktur susah karena kalau direktur perusahaan semua harus teratur sedangkan saya maunya apa kata Tuhan, pasti tidak bisa juga. Saya mau jadi apa ? Jadi Peragawati tidak mungkin lagi karena sudah tua, sudah gemuk tidak mungkin lagi.” Saya jadi penari apalagi, ditolak pasti karena tidak bisa split, tidak bisa diangkat, keberatan badan pula. Jadi penyanyi pasti ditolak Leo, suara saya jelek katanya, kalau sekarang dia berani nolak saya karena ada urapan saja, hehehehe....”

Saya berkata “Lalu kalau kita keluar dari pelayanan kita mau jadi apa ? Saya tidak tahu dengan kamu, tapi kalau saya, saya tidak mungkin jadi apa-apa, dan tidak bisa jadi apa-apa. Jadi walaupun dimarahin orang, saya tetap berkata.” Terus dia jawab “iya juga sih ya, ya sudahlah mari kita lanjutkan.” Katanya.

Saya cukup tahu dirilah saya tidak punya tempat lain selain disini didalam Tuhan, dalam hadirat Tuhan. Saya mengajak kita semua mengerti bahwa ditempat Tuhan itu yang terbaik, dirumah Tuhan itu yang terbaik, dihadirat Tuhan itu yang terbaik sekalipun banyak batu, sekalipun banyak duri, tetap itu tempat yang terbaik.

Akan tetapi ketika murid-murid v  itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Kisah 14:20

Kedalaman membuat kita mempunyai keluarga, ada banyak orang tidak pernah berani hidupnya terbuka sehingga mereka tidak kenal siapa diri mereka sebenarnya. Kita tidak pernah berani mengaku waktu kita dibawah, waktu jatuh dan mungkin kita datang kebaktian tapi tidak punya keluarga.

Saya dan Pak Lucky sudah kenal lebih dua puluh lima tahun dan kedalaman itu membuat beliau tahu persis jeleknya saya, tahu malasnya saya, tahu semua kelemahan saya. Tetapi kedalaman membuat kami saling menolong dan tidak pernah saling menghakimi. Kedalaman membuat pada waktu Paulus disitu, kekuatan keluarga membangkitkan dia.

Saya berharap setiap kita yang sedang mengalami masa-masa yang berat, justru itu membuat kita mempunyai keluarga yang menopang kita, membuat kita bangkit sama-sama karena pekerjaan Tuhan yang besar sedang menunggu kita. Amin.

Jatiwangi, 2 Mei 2016
By His Grace

Jurnalis : Joshua Ivan Sudrajat S 

Komentar

Postingan Populer