Ibadah JKI Hananeel Cinta 31 Juli 2016



Ibadah Raya Pagi
JKI Hananeel Cinta
Minggu, 31 July 2016
Pdt. Lukas Yoesianto


Yohanes 8 : 1 –  11

8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. u  8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar v  mereka. 8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. w  Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai x  Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. y  Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa 1 , hendaklah ia yang pertama melemparkan batu z  kepada perempuan itu. a " 8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau 2 . b  Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi c  mulai dari sekarang."

Ketika sekumpulan orang-orang Farisi dan ahli Taurat membawa seorang wanita yang tertangkap basah melakukan perjinahan. Tuhan Yesus tidak menghukum wanita ini, ia mengatakan kepada orang – orang siapa diantara mereka yang tidak berdosa boleh melemparkan batu terlebih dahulu. Semuanya meninggalkan Yesus dan wanita ini, kemudian Yesus berkata kepada wanita ini pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.

Seringkali didalam kehidupan kita ada dua kekuatan yang ada pada kita, kekuatan itu saling tarik menarik. Seringkali kita menghadapi kekuatan yang membuat kita tertuduh, terintimidasi. Kita merasa bersalah dan tertuduh secara terus menerus, intimidasi itu terus menerus menuduh kita sehingga kita merasa bersalah terus menerus.

Didalam Pergerakan, Pelayanan, Ikut Ibadah seringkali kita merasa tertuduh dan merasa tidak layak. Kehidupan kita kacau sehingga kita ditarik keluar dari pergerakan Tuhan. Ketika Pergerakan dan Lawatan Tuhan sedang terjadi iblis berusaha menghentikan pergerakan tersebut.

Matius 9 : 9 – 10 9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku. t " Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. 9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

Ketika Yesus memanggil Matius, Matius sedang duduk di rumah cukai. Matius adalah seorang pemungut cukai, ia adalah seorang pegawai tentara Romawi sehingga ia tidak disukai oleh orang – orang Yahudi lainnya. Matius seorang pemungut cukai maka kumpulannya adalah para pemungut cukai.

Tuhan Yesus masuk dan makan di rumah Matius maka yang berkumpul adalah para pemungut cukai. Orang – orang Farisi berkata : mengapa Yesus duduk makan dengan kumpulan orang berdosa.

Matius 9 : 11 – 12 9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa 1 ? u " 9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.

Tuhan Yesus berkata Dia datang bukan untuk orang-orang yang sehat melainkan untuk orang – orang yang sakit dan berdosa.

Didalam kehidupan kita seringkali ada kekuatan yang mau menarik kita keluar dari kasih Tuhan. Keadaan kita tidak baik, kehidupan ekonomi kita hancur, keluarga yang berantakan sehingga membuat kita undur dari pergerakan Tuhan.

Seringkali banyak orang mudah sekali menghakimi saudara-saudara kita yang sedang terpuruk, jatuh dan kita tidak mau menolongnya. Kita malah menghakimi mereka dan menyalahkan mereka.

Ketika saya melayani Tuhan, anak – anak saya tumbuh menjadi besar, anak saya Elyada Adi, ketika dia SMA, dia memasuki kelas buangan karena kelas IPS saja dia tidak masuk. Ia masuk kelas bahasa, disitu dia termasuk lumayan dan ada ranking sehingga masuk Universitas dia masuk dengan Jalur khusu prestasi. Ketika kuliah ia di semester pertama mendapatkan IP 1,....., semeseter selanjutnya 1,...., seterusnya. Kemudian saya berbincang – bincang dengan dosen yang menjadi jemaat saya. Jemaat saya berkata kalau kuliah terus dan absensi penuh maka minimal nilai C, tetapi anak saya tidak. Kemudian saya cek ternyata dari rumah dia berangkat namun di kampus ia tidak masuk kelas, ia nongkrong di cafe dan sore baru pulang, saya hanya bisa menangis karena saya sadar setiap ucapan saya tidak mengubahkan apa – apa.

Saya menghadap Tuhan dan menangis. Saya tanya anak saya apakah mau lanjut kuliah atau tidak, anak saya berkata mau lanjut. Akhir Agustus ini dia akan diwisuda.

Kisah 7 : 54 – 60
Stefanus dibunuh -- Saulus hadir
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati y  mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, z  menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri 6  di sebelah kanan Allah. a  7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka b  dan Anak Manusia c  berdiri di sebelah kanan Allah." 7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. 7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, d  lalu melemparinya. e  Dan saksi-saksi f  meletakkan jubah g  mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. h  7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku. i " 7:60 Sambil berlutut j  ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka! k " Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. l

Markus 16 : 19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, g  lalu duduk di sebelah kanan Allah. h

Ibrani 10 : 11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban f  yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. g 

Kenapa Yesus Selalu Duduk Di Sebelah Kanan ? Karena Yesus adalah Pembela Kita anak – anakNya. Di tengah adalah Ketua Mahkamah, Sebelah Kiri adalah penuntut, penuduh.

Roma 8 : 31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? u  Jika Allah di pihak kita, v  siapakah yang akan melawan kita? w

Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, k  telah aku terima dari Tuhan, l  yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti ( 1 Korintus 11 : 23)

Ingat : Yesus sudah menebus dosa kita, apapun yang terjadi didalam hidup kita, setiap kelemahan kita, kegagalan kita, dosa kita, kesesakan kita, kebodohan kita. Setiap Kita jatuh kita datang kepada Yesus dan bertobat, semua yang mengintimidasi itu kita buang. Setiap kita melakukan perjamuan kudus itu membuktikan bahwa Tubuh dan DarahNya membasuh setiap dosa kita dan kita menyatu dengan Dia. Ingat KasihNya dan Jangan Ingat Kesalahan kita. Amin

Ditulis : Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer