Jadilah Teratai CintaKu
Jadilah Teratai CintaKu
Ev. Iin Tjipto Wenas
Bahan Renungan : Roma 15 : 1
– 13
Kita
yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita
mencari kesenangan kita sendiri (Roma 15 : 1)
Tuhan
katakan bahwa setiap dari kita yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang
tidak kuat. Sebagai contoh jika suami kita belum bisa melakukan peperangan
rohani, maka sang istri yang sudah mengerti berperang harus dan wajib berperang
bagi suaminya.
Jika
anak – anak kita belum bisa menjaga diri kita sebagai orang tua wajib
melindungi anak – anak kita, saudara wajib menanggung anak – anak saudara dan
menumpangkan tangan atas mereka. Ketika kita mendoakan anak – anak kita maka
ada sesuatu yang Ilahi melindungi anak – anak saudara.
I
Yohanes 3 : 16 Tuhan menginginkan kita berkorban buat saudara – saudara kita.
Dalam pelayanan Mahanaim, kita menabur banyak uang untuk orang – orang miskin
sampai ratusan juta setiap bulannya, hal ini kita lakukan untuk menebus apa
yang telah diperbuat oleh bangsa ini. Bangsa ini sudah menjual dirinya kepada
kuasa kegelapan, bangsa ini sudah menjual rakyatnya dengan kemiskinan dan
kebodohan. Oleh sebab itu pelayanan Mahanaim ada adalah untuk menebus bangsa
ini.
Saat
ini banyak gereja Tuhan yang saling menekan dan saling menjatuhkan. Tuhan kita
adalah Tuhan yang suka menimbang. Pada zaman Daniel Tuhan menuliskan tulisan di
dinding “Mene, Mene Tekel Ufarsin” yang artinya adalah Allah yang suka
menghitung, ketika bangsa Israel
melakukan kesalahan maka Allah menghitung kesalahan bangsa ini. Dalam segala
hal bangsa Indonesia
sedang banyak berhutang oleh sebab itu kita wajib menebusnya dan membayarnya.
Roma
15 : 2 Hari – hari ini kita harus
membangun iman, membangun mezbah doa, membangun kekayaan. Membangun iman sama
dengan memperkatakan Iman, berbahasa roh yang keras. Membangun dalam kasih sama
dengan bergerak dan melakukan Firman Tuhan. Membangun mezbah doa sama dengan
membangun telinga kita untuk mendengar suara Tuhan.
Melatih
telinga kita mendengar suara Tuhan, saya akan membagikan pengalaman mendengar
suara Tuhan, pada waktu kerusuhan tahun 1998, Tuhan berkata kamu harus lewat
jalan Tol, kemudian saya memerintahkan supirnya untuk masuk jalan tol, dan saya
tiba di bekasi dengan selamat tidak terjebak dengan kerusuhan tersebut.
Kemudian Tuhan berkata urapi anak – anakmu dan tidak ada yang akan menjamah
anak – anakmu. Setelah kerusuhan banyak anak – anak dikompleks saya mengalami
trauma dan ketakutan, puji Tuhan anak – anak saya tidak mengalami trauma
tersebut. Kesaksian saya yang kedua pada waktu saya dan keluarga liburan ke Bali , pada waktu terjadi gempa bumi dengan skala kurang
lebih 5 Skala Richter. Saya dan keluarga tinggal di lantai 5, waktu itu saya
berdoa dan Tuhan katakana tenang dan tidak akan terjadi apa – apa. Maka saya
pun tetap tinggal di kamar dan tidak berlari keluar.
Tuhan
katakan kita harus mencari kesenangan orang lain demi kebaikannya (Roma 15 : 2)
Jika kita mempunyai kesenangan memasak, kita bisa membuat masakan dan
membagikan kepada sesama kita.
Roma
15 : 4 Teguh berpegang, ketekunan dan penghiburan dibutuhkan saat kita
mengalami guncangan. Kita harus mengajarkan kepada anak – anak kita jangan
menyontek, jangan ingin mendapatkan nilai bagus karena ingin menyenangkan orang
tua.
Ketekunan
dalam memperkatakan Firman Tuhan dan jika iman kita tidak bangkita – bangkit
terus memperkatakan Firman Tuhan. Baca Firman Tuhan dengan tekun walaupun tidak
mengerti.
Ketika
saya merasa keletihan didalam pelayanan saya, saya letih menghadapi semuanya.
Tuhan katakana bahwa kamu bukanlah mawar, kamu seperti teratai. Walau hidupmu
didalam Lumpur, mungkin hidupmu tidak seindah
bunga mawar, namun bungamu adalah teratai, maukah kamu jadi teratai
cintaKu. Waktu itu saya melihat bunga teratai saya berbunga kembali sebab sudah
lama bunga teratai itu tidak berbunga. Bunga itu berbunga indah dan perkataan
Tuhan itu menyegarkan saya dan mengangkat semua beban – beban saya.
Roma
15 : 5 – 6 Tuhan meminta kepada kita untuk hidup dalam kerukunan. Kerukunan
dibangun dalam kehidupan kekristenan kita. Tuhan meminta kita untuk membangun
persatuan. Kerukunan dimulai dari penerimaan dan tidak menuntut orang lain.
(Roma 15 : 7) Sewaktu saya masih kecil ketika saya berulang tahun adik saya
memberikan hadiah kecebong dalam botol, bagi saya itu adalah hal yang paling
menjijikkan. Bagi Daniel, itu merupakan hadiah terindah, dia menjelaskan proses
perubahan kecebong menjadi katak. Dari situ saya belajar menerima orang lain.
Kita
harus menaikkan mazmur, menaikkan mazmur adalah kekuatan yang luar biasa.
Mazmur 150 Tuhan memberikan pedang di tangan kanan dan nyanyian mazmur ditangan
kiri. Bermazmur itu kekuatan, ketika kita bermazmur orang – orang kuat sedang
diikat. Ketika kita bermazmur hadirat Tuhan itu datang. Bermazmur sama dengan
mengeluarkan isi hati dengan menyanyikan lagu pujian kepada Tuhan. Latih dirimu
untuk bermazmur. Contoh orang – orang yang dekat dengan Tuhan dan bermazmur
yaitu Daud, Musa, Paulus.
By His Grace
Joshua Ivan S
Komentar
Posting Komentar