Kelemahan Kaum Imam - Kemarahan
Kelemahan Kaum Imam - Kemarahan
Kejadian 49:5-6
Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan. Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu.
Ayat di atas adalah perkataan terakhir Yakub kepada Simeon dan Lewi. Perkataan Yakub ini dilatarbelakangi ketika Dina adik perempuan mereka diperkosa oleh anak Sikhem. Mereka begitu sangat terhina, padahal orang Sikhem tersebut sudah meminta maaf dan hendak mengadakan persahabatan, namun mereka malah menghabisi kaum Sikhem.
Bani Lewi yang terpilih menjadi imam Tuhan memiliki kemarahan yang begitu rupa. Jadi, untuk kita orang-orang yang terpanggil sebagai imam Tuhan harus berhati-hati terhadap hal ini. Kita harus benar-benar meminta kepada Tuhan untuk memberikan kita hati yang sabar. Kalau kita tidak berhati-hati dalam perkara kemarahan, dan terus membiarkan kemarahan itu menguasai kita, maka kemarahan itu akan menjadi jerat bagi kita.
Kesabaran memang sangat dibutuhkan oleh seorang imam, bahkan bukan hanya saja sabar dan harus memiliki hati yang mudah mengampuni dan tidak sampai membiarkan masalah berlarut-larut, yang pada akhirnya menimbulkan kemarahan.
Mazmur 4:5
Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.
Efesus 4:26
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa; janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
Disalin dari buku "Jalan Keimaman" - Ev. Daniel Krestianto
Komentar
Posting Komentar