Ruang Untuk Mujizat

Ruang Untuk Mujizat

Hengky Kusworo



2 Raj 4: 8-17 – Elisa dan wanita Sunem.

Through Gehazi Elisha said, "You've gone far beyond the call of duty in taking care of us
(2 Kings 4: 13a, MSG)

Ay 13 – Wanita Sunem ini melakukan jauh melebihi dari tugasnya, lebih dari lazimnya.
Kita sering datang ibadah hanya sebagai rutinitas. Padahal Tuhan tidak suka dengan rutinitas, Tuhan mau keluar passion, cinta, sesuatu yang ekstra dari dalam diri kita.

Memberi makan nabi bukanlah hal biasa, tapi wanita Sunem ini melakukan melebihi lazimnya, yaitu membuat ruang. Mengikut Tuhan seringkali artinya memberikan sesuatu yang ekstra dan di luar kebiasaan.

Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (Mat 5: 40-41)

Setiap hidup kita harusnya menyiapkan ruang untuk Tuhan,
yaitu ruang untuk mujizat yang bisa membawa dampak bagi hidup kita.

Wanita Sunem ini secara natural tidak bisa punya anak, tapi dia membuat ruang. Saat menyiapkan ruang itu, wanita ini tidak tahu bahwa dia sedang menyiapkan mujizat dan masa depan bagi hidupnya: punya anak, lepas dari kelaparan, anaknya dibangkitkan dari mati.

Jika kita dilingkupi: penolakan, keraguan, tidak percaya, kekecewaan; itu akan membuat kita tidak bisa lagi percaya kepada Tuhan. Ke-tidak percayaan menghalangi terjadinya mujizat.
Contoh: Saat Yesus kembali ke Nazaret, orang-orang sekotanya tidak percaya kepada Yesus, akibatnya Yesus tidak dapat melakukan mujizat di Nazaret.

Hidup yang diisi keraguan dan kekecawaan artinya tidak menyediakan ruang bagi Tuhan.

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku
dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (Why 3: 20)

Kisah George, mahasiswa Stansford University. Dia terlambat menghadiri kelas, lalu lihat 2 soal matematika di papan tulis. George mengira itu PR, dan berusaha menyelesaikannya. Akhirnya dia bisa selesaikan salah satu soal. Ternyata 2 soal itu adalah 2 soal tersulit sepanjang masa, dan sebelum itu belum ada orang yang bisa memecahkannya. Dalam diri George dipenuhi pemikiran bahwa setiap soal ada jawabannya, dan tidak terisi pernyataan profesornya tentang soal itu. Saat ini George jadi salah satu profesor di Stanford University.

Isi hati kita dengan percaya: bersama Kristus kita bisa lakukan dan menanggung segala perkara !

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Fil 4: 13)

Kisah Jeremy Lin. Lulusan Harvard dengan IPK 3,1. Di awal dia diejek secara rasis. Di NBA tahun 2011 dia disepelekan dan tidak diberi kesempatan bermain. Jeremy cinta Tuhan, dan dia pilih percaya bahwa bersama Tuhan dia bisa mengubah catatan sejarah. Jeremy beri ruang bagi Tuhan.

Penderitaan membentuk karakter, dan karakter itu membawa sebuah pengharapan,
dan pengharapan itu tidak mengecewakan.(quote Jeremy Lin)

Februari 2012 Tuhan buka peluang, semua pemain inti di tim Jeremy cedera, sehingga mau-tidak mau Jeremy bermain. Pertama kali main Jeremy cetak poin lebih dari 20 point, dan ini rekor baru. 7 pertandingan awal Jeremy cetak lebih dari 25 poin di setiap pertandingan. Saat di wawancara, Jeremy jawab: “semua karena Kristus !”, dan bersaksi di depan jutaan orang. Di setiap pertandingan Jeremy sediakan 50 kursi utama bagi orang-orang cacat mental.

Contoh orang yang memberi ruang bagi Tuhan:
Kisah janda Sarfat yang kelaparan. Elia meminta makanan terakhir bagi keluarga itu. Karena janda itu sediakan ruang bagi nabi Tuhan, maka Tuhan pelihara dia hingga kelaparan selesai.
Perempuan yang pendarahan 12 tahun memberi ruang untuk mujizat dengan percaya bahwa saat sentuh jubah Yesus, dia akan sembuh.
Perwira yang hambanya sakit memberi ruang bagi mujizat Tuhan.

Saat liburan ke Karimun Jawa, rombongan youth terhalang kepulangannya karena ombak tinggi. P Hengky meminta rombongan untuk menginjil door to door di pulau itu. Esok harinya rombongan bisa pulang karena ombak reda.

Jika kita tidak beri ruang bagi Tuhan, maka kita juga tidak akan melihat mujizat

2 Raj 4: 18-37
Ay 21 – Ruang yang semula wanita ini sediakan bagi hamba Tuhan, akhirnya menjadi ruang baginya untuk terima mujizat kebangkitan anaknya dari kematian.
Ay 26 – Wanita ini kenal Tuhan-nya. Walau anaknya mati, wanita ini tetap sediakan ruang bagi mujizat Tuhan.
Ay 31 – Gehazi lakukan persis yang nabi Tuhan perintahkan, tapi anak itu tidak bangkit.
Ay 33-35 – Elisa melakukan tindakan yang tidak lazim, maka dia tutup pintu kamar.

Saat kita lakukan tindakan-tindakan yang Tuhan inginkan dalam hidup kita,
kadang kita perlu tutup pintu dari perkataan negatif di sekitar kita.

Kisah Horatio Spafford. Kaya, pengacara, punya 4 anak, ikut DL Moody. Tahun 1871 anak laki-lakinya tewas di real-estate yang dia bangun. Tahun 1873 mereka berlibur ke Eropa, tapi Horatio menyusul belakangan. Di tengah jalan kapal yang membawa istri dan anaknya tenggelam dalam 12 menit karena ditabrak kapal perang Inggris. 3 anak Horatio tewas. Saat dia menyusul dan sampai di bangkai kapal yang tenggelam, lahirlah lagu “It is well with my soul

When peace, like a river, attendeth my way, when sorrows like sea billows roll;
Whatever my lot, Thou has taught me to say, it is well, it is well, with my soul.

Seorang Australia yang mendaki Himalaya untuk berobat, sempat hilang di tengah badai salju. Dia hilang selama 40 hari, dengan pakaian seadanya. Dia makan serangga apapun. Dia bertahan karena punya pengharapan bahwa dia pasti hidup dan Tuhan Yesus pasti tolong dia.

Beri ruang bagi Tuhan, katakan pada jiwa kita: “It is well with my soul”,
percaya bahwa Tuhan masih tetap buat mujizat sampai hari ini

Komentar

Postingan Populer