DECEPTION

Deception
Ev. Iin Tjipto Purnomo Wenas


Beberapa Waktu Lalu ketika saya baru pulang dari Israel dan saya banyak mengalami banyak hal disana. Saya bertemu dengan Tuhan berkali-kali dalam bentuk yang lebih nyata daripada hari-hari yang lalu.

Hari itu disaat saya akan berangkat ke Israel, didalam pesawat saya sudah merasa sangat semangat. Tetapi saat saya mau tidur di pesawat, tiba-tiba ada suara yang berkata : “Aku tahu keletihanmu, aku tahu tidak ada seorangpun yang mau mengerti. Bukankah aku kirim hambaku Charlie ke Mahanaim dan berkata tidak ada seorangpun yang tahu pelayananmu.” Roh ini berkata : “aku tahu hitunganmu tapi orang-orang terdekatpun tidak pernah tahu dan mengerti bebanmu, tanggung jawabmu dan hitungan semuanya. Aku mengerti kalau engkau sangat letih dan sangat menderita.”

Saat itu tiba-tiba spirit keletihan mulai masuk, tapi untung saya itu berjalan bersama Tuhan cukup panjang dan tiba-tiba saya ingat pada waktu seluruh dunia membicarakan saya dianggap sesat. Saya ingat, saat saya disidang dari satu gereja ke gereja lain, saya ditelepon dimaki-maki dan semua donatur memutuskan sumbangan dan bantuannya karena dipikir kami sesat. Disaat saya berlutut, Tuhan tidak datang dan berkata : “Nak, Aku mengerti penderitaanmu, Aku mengerti kamu lelah.” Tetapi Tuhan menepuk pundak saya dan berkata : “Hei, itu jalan teringan dan untuk mencapai destiny besar. Dibanding disalib, dipecut dan duri dimasukkan kepalamu, dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Paulus dan Petrus, ini adalah jalan teringan yang engkau bisa alami.”

Saya langsung berkata : “Tidak Tuhan, saya malu sama Paulus, ini adalah jalan teringan. Dan itu benar Tuhan berikan 300.000 jiwa di Monas ditahun itu juga. Tuhan memberikan kita di Bundaran HI, 200 Negara kita duduki, semua tempat terbuka, pasar murah tidak pernah ada yang mati terinjak-injak. Itu adalah jalan termurah.”

Tiba-tiba saya sadar, “Eh suara siapa ini ? Iblis. Langsung saya hardik dan bungkam mulutnya. Karena saya tahu ini bukan Yesus.” Iblis berkata : “Aku tunggu kamu di Israel.” Coba kalau di pesawat saya berkata : “Iya ya, betapa sepinya saya.” Maka habislah saya. Saya berdoa saat suara datang, kenalilah suara Tuhanmu, kenalilah dirimu, kenalilah destinymu maka engkau tidak akan tertipu. Kenalilah Roh Kudus, Penolongmu maka engkau akan berbeda.

Dari awal saya datang ke Israel, saya menghadapi pertempuran demi pertempuran, bisikan demi bisikan dan pada waktu saya bertemu Tuhan di Israel, tidak sekalipun Dia menyatakan dengan penuh cinta seperti biasanya. Saya dapati Dia sedang menangis dan menangis, saya berkata : “Tuhan apa yang paling melukai hatiMu ?” Saat itu Tuhan berkata : “Aku sudah beri semuanya karena waktunya sudah sangat singkat. Aku beri darahKu dan hidupKu. Aku beri kamu kuasa, otoritas dan perjanjian. Aku beri semuanya yang engkau butuhkan. Tapi sampai hari ini ada begitu banyak anak-anakKu yang jatuh, kehilangan semuanya, itu sangat menyakitkan hatiKu.” Dia berkata : “Bahkan tidak jatuh, sebagian mereka tetap percaya kepada tipuan yang iblis sodorkan sehingga mereka tidak mencapai maksimal. Mereka hanya mencapai 50 persen, 60 persen sampai 70 persen dari apa yang sebenarnya Aku ingin berikan buat mereka.”

Di Lembah Karmel, saat itu kami diperlihatkan oleh Tuhan tentang Pasukan Tuhan yang besar dan luar biasa. Sepanjang saya bisa melihat, mata rohani saya dibuka, itu penuh dengan malaikat, orang-orang kudus, kereta-kereta dan senjata-senjata perang. Mereka itu seperti saksi yang terus menerus mengamati kita. Mereka membantu kita dan bahkan bersyafaat bagi kita. Didalam Ibrani 12 : 1-2 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba g  dengan tekun h  dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita 1 . 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus 2 , i  yang memimpin j  kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan k  tekun memikul salib l  ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. m  Mereka itu seperti awan yang mengelilingi kita, karena itu kita harus makin belajar, makin teliti dan makin percaya hari-hari ini. Lalu Tuhan berkata saat itu : “Peperangan Besar sudah diambang pintu.”

Tetapi yang aneh adalah pada waktu saya mulai lihat ke bawah ternyata dibawah lembah juga penuh dengan orang-orang , anak-anak Tuhan, nabi dan raja yang semasa hidupnya tidak mencapai garis akhir. Mereka adalah orang-orang yang jatuh, orang yang gagal dan tertipu dengan apa yang iblis katakan dan saya lihat mereka menangis dan mereka serempak berkata kepada saya : “Pelajari Hidup kami, pelajari semua tipuannya, pelajari apa yang iblis buat dalam hidup kami supaya jangan engkau jatuh seperti kami, supaya engkau jangan tertipu.” Mereka dengan air mata berkata : “Jangan ada satupun diantara kalian yang tertipu karena waktuNya sudah sangat singkat, karena kalian adalah pelari estafet terakhir. Ayo sampai garis akhir, sampai garis akhir.”

Mereka menyukakan raja dengan kejahatan mereka, dan para pemuka dengan kebohongan s  mereka. Hosea 7:3

Kalau dalam terjemahan lain dikatakan iblis dengan semua roh-rohnya menyodorkan kepada raja apa yang mereka suka walaupun didapat dengan kejahatan tetapi kepada pemuka-pemuka agama disodorkan kebohongan demi kebohongan.

Saya berdoa kita sadar bahwa didalam hidup kita, iblis masuk lewat kebohongan demi kebohongan.

Saya mempunyai seorang teman, dia pahlawan yang kuat sekali. Disaat dia sedang on fire dan lari dengan hebatnya, suatu hari suaminya main mata dengan perempuan lain. Dia menjadi terpukul karena suaminya main mata dengan wanita lain, dan iblis mulai berkata : “Tuhan Yesus tega ya sama kamu dengan semua yang kamu sudah buat, Dia biarkan kamu melewati ini semua. Terlalu berat apa yang harus kamu alami.” Cukup satu kalimat itu dia terima, maka tiba-tiba itu terasa terlalu berat. Sebenarnya dalam kalimat itu ada sangat banyak kebohongan. Yang pertama, bukan Tuhan yang menghendaki itu terjadi. Kedua apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, itu persoalan itu persoalan biasa, tidak ada yang terlalu berat. Alkitab berkata apa yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, tidak ada pencobaan yang terlalu berat. (1 Korintus 10 : 13). Saat saudara percaya bahwa itu terlalu berat, maka itu akan menjadi kenyataan terlalu berat.

Penipuannya belum sampai disitu, kemudian iblis mulai berkata : “Inikah yang namanya perang ? Lihat gara-gara kamu perang, kamu jadi seperti ini.” Tiba-tiba setahun dia tidak bisa perang, dia down, dia merasa suaminya pergi meninggalkannya dan tiba-tiba dia merasa Tuhan sangat jauh dan jahat. Dan itu membuat sebuah tembok besar antara dia dengan Tuhan. Tapi saya bersyukur, dia bangkit dan mulai melawan iblis. Hari ini semuanya dikembalikan. Tetapi seandainya dia tidak berperang, mungkin suaminya tidak hanya selingkuh sebentar tetapi iblis akan menghabisi semuanya.

Ada banyak anak-anak Tuhan yang saat ini terjebak dengan Penipuan. Dan biar hari ini kita mengerti akan hal ini bahwa pemuka-pemuka agama jatuh karena penipuan, kita bangkit dan melekat sama Tuhan.

Iblis hanya cukup dengan satu tiupan dan berkata : “Lihat, dia tidak cukup diperhatikan, dia tidak cukup mencintaimu,” saat engkau setuju dan sepakat itu adalah sebuah celah, maka masuklah roh penipu, roh penjahat, roh kemarahan, roh kebencian, roh tawar hati, roh iri hati, roh ketidakpercayaan, roh kepahitan, roh pembunuhan, kekasaran. Karena iblis adalah penipu, pembunuh, pembinasa keji. Amin.

Jatiwangi, 29 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Sumber : Buku Deception and Illusion – Ev. Mikhael Iin Tjipto Wenas

Komentar

Postingan Populer