Saling Menolong



Saling Menolong
Kamis, 02 Juni 2016


Bahan Renungan :
Saling membantulah kamu
6:1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, d  harus memimpin orang itu ke jalan yang benar e  dalam roh lemah lembut 1 , sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 6:2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu 2 ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. f  6:3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, g  padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya h  sendiri. 6:4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri i  dan bukan melihat keadaan orang lain. j  6:5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya k  sendiri. 6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu 3  yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. l  6:7 Jangan sesat! m  Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan 4 . Karena apa yang ditabur n  orang, itu juga yang akan dituainya. 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, o  ia akan menuai kebinasaan p  dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal q  dari Roh itu. 6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, r  karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. s  6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik t  kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita u  seiman. (Galatia 6 : 1 – 10)

Yang seorang menolong yang lain 1  dan berkata kepada temannya: "Kuatkanlah j  hatimu!" (Yesaya 41:6)

Beberapa hari ini setelah membaca ringkasan kotbah Enlarge Capacity yang menjadi Rhema didalam hidup saya adalah Kata Saling Menolong, Unity dan Dipanggil untuk menjadi penjaga.

Pagi Ini Tuhan memberikan Ayat dari Galatia 6:1-10 dan Yesaya 41:6, dari sini kita tahu bahwa kita dipanggil untuk menjadi keluarga Allah, kita dipanggil menjadi sel yang hidup bukan sebagai organisasi. Kita sekarang cenderung mulai menjadi rutinitas dan semua menjadi organisasi yang masuk.

Saling Menolong didalam Jemaat mula-mula sudah diberikan contoh dalam Kisah Para Rasul mengenai kehidupan jemaat mula-mula, mereka menjual harta benda miliknya dan hidup bersama-sama, ini menandakan bahwa mereka menolong orang-orang yang sedang hidup kesusahan, hidup dalam lembah. Banyak dari kita hanya tahu secara teori dan cenderung berkata kamu doa saja, kamu telah berdosa dan bertobat, ayo beriman dan sebagainya. Padahal Tuhan memberikan pesannya bahwa kita sebagai keluarga harus mempunyai sayap kerelaan untuk menolong dan mengangkat saudara-saudara kita yang sedang berada didalam lembah kekelaman. Mereka sedang putus asa dan hampir menyerah dengan keadaannya sehingga mereka mau berhenti dari Destiny Ilahi yang sudah ditetapkan Tuhan. Seperti Yakub mempunyai sayap kerelaan untuk membawa manasye dan efraim sampai kepada destinynya.

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah
(Efesus 2:19). Kesatuan dan kebersamaan orang-orang percaya di dalm Kristus disebut persekutuan
Kata yang dipakai untuk persekutuan dalam bahasa Yunani adalah Koinonia yang berasal dari kata dasar koinos yang berarti lazim atau umum. Artinya berkaitan dengan kebersamaan. Adapun kata lain yang dihubungkan dengan koinonia, yakni koinonos yang berarti, sekutu atau kawan sekerja. Kata lainnya yang seringkali dikaitkan dengan koinonia adalah allelous ( berarti satu terhadap yang lain) . Kata ini dipakai dengan pengertian hubungan yang timbal balik. Yesus berkata
Aku memberikan perintah baru kepada kamu yaitu, supaya kamu saling mengasihi sama seperti aku telah mengasihi kamu, demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi (Yohanes 13:34-35)
Apa saja yang harus ada di dalam menjalin Kesatuan dalam persekutuan Kristen?

  1. Harus saling mengasihi
    Kebenaran ini ditemukan di dalam perintah baru yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 13 (lihat kutipan di atas) Hal saling mengasihi tidak hanya terdapat dari injil dan surat-surat Yohanes (13:34-35; 15:12, 17 cf, 1 Yohanes 3:11,23; 4,7 11-12 dan Yoh 5) melalinkan dalm surat-surat Paulus juga Janganlah berhutang apapun kepada siapa juga, kecuali berhutang kasih terhadap satu sama lain, sebab orang yang mengasihi sesama manusia sudah memenuhi semua hukum Musa (Roma 13:8 BIS ; 1 Tes 3:12 dan 4:9)
Mengasihi bukan hanya sekadar simpati saja ataupun dalam perkataan saja. Kasih itu dinyatakan dalam perkataan dan perbuatan. Yohanes mengatakan Anak anakku, janganlah kita hanya sekadar mengatakan bahwa kita mengasihi orang lain; marilah kita sungguh-sungguh mengasihi mereka dan menunjukkan kasih kita dengan perbuatan kita ( 1 Yohanes 3:18). Semua ini dapat dilakukan dengan cara praktis seperti pemberian uang ataupun makanan kepada saudara-saudara seiman yang membutuhkan. Saling mengasihi merupakan suatu tanda bahwa orang-orang Kristen adalah benar-benar pengikut Kristus. Kita tidak mungkin bersekutu tanpa adanya kasih.
  1. Harus saling melayani
    Tuhan Yesus adalah teladan kita dalam pelayanan. Dia memperlihatkan keteladanan seorang hamba dengan menanggalkan jubahnya, dan berpakaian seperti seorang hamba membasuh karti murid-murid-Nya. Aku telah meberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah kuperbuat kepadamu (Yoh 13:15. Pelayanan adalah akibat dari kasih, sehingga ada orang mengatakan kamu bisa melayani tanpa kasih, tetapi engkau tidak mengasihi tanpa melayani Paulus sendiri pernah mengatakan Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih (lihat Galatia 5 :13)
  2. Harus saling membantu menanggung beban
    (Galatia 6:2) Hendaklah kalian saling membantu menanggung beban orang supaya dengan demikian kalain mentaati perintah Kristus. Perintah ini merupakan perintah praktis yang dirangkai oleh Paulus secara relasional. Tema gereja kita tahun ini adalah Gereja adalah Keluarga Allah, dimana orang-orang Kristen itu merupakan anggota Keluarga Allah, keyakinan ini seharusnya tidak berhenti dalam suatu teori yang mati atau dalam perdebatan teologis, melainkan harus teraplikasi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang percaya yang hidup dalam persekutuan mestinya memiliki karakter-karakter dasar Kristiani yakni rendah hati, lemah lembut, sabar dan mengasihi. Dengan adanya karakter dasar itulah memungkinkan kita untuk turut merasakan kesulitan orang lain, bukan hanya itu kita juga harus membantu dan menolong mereka. Kita jangan hanya diam saja dan berkata kita doakan saja, jika ada orang yang bercerita beban dan masalah mereka. Jika Tuhan gerakkan kita untuk menolong mereka walaupun sedikit, pertolongan kita merupakan penghiburan mereka seperti air dipadang gurun, sehingga mereka melihat keajaiban Tuhan melalui hidup kita.
  3. Harus saling mengampuni
    Mengampuni dan melupakan, dua hal yang berbeda, orang yang melupakan saja belum tentu mengampuni, tetapi yang paling penting adalah walaupun kita tidak melupakannya tetapi ada pengampunan. Tuntutannya dalam satu tubuh Kristus yang hidup dalam persekutuan adalah saling mengampuni. Bagaimana kita bisa bersekutu dengan tenang, kalau di depan kita masih ada musuh.
Ilustrasi : Suatu sore saya pulang dari gereja di Surabaya, udara waktu itu sangat panas dan saya merasa haus, lalu saya melihat di Kulkas masih sisa sebuah Mangga, kan di sana terkenal Mangga Mana Lagi. Lalu langsung saja tangan saya meraih Mangga itu dan ambil pisau untuk mengupas kulitnya, namun karena terburu-buru, kupasan pertama saja telah melukai tangan saya. Namun karena Mangga itu begitu enak, maka dengan tangan yang sudah tergores pisau, darah mengalir sedikit, tangan saya saja memegang Mangga, sekarang tanpa mengupas kulitnya langsung saja dimakan. Pertanyaannya, tatkala tangan kanan saya memotong tangan kiri saya, apakah tangan kiri saya langsung akan membalas menggores tangan yang kanan? Tentu tidak saudara, mengapa? Karena akan terjadi kesakitan lebih mendalam lagi. Demikian juga kita yang merupakan anggota tubuh Kristus, semakin kita saling menyakiti maka semakin sakit, itu sebabnya Paulus mengingatkan kita, Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu (lihat Efesus 4:31-32 cf. Kolose 3:12-13 dan kembali ke Efesus 4:1-3)
  1. Harus saling mengaku dosa dan saling mendoakan
    Hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh...
    (Yakobus 5:16). Seorang Kristen boleh mengaku dosanya kepada yang lain dan menerima bahwa dosanya itu telah diampuni oleh Yesus (lihat 1 Yohanes 1:9).
Konsep keimaman orang-orang percaya sangat penting di sini, namun dalam praktek kehidupan sehari-hari, jarang sekali orang-orang Kristen mengaku dosanya kepada saudara seiman. Orang-orang tidak percaya satu dengan yang lain, nah kalau ada itu dalam kesatuan tubuh, itu artinya ada masalah. Kalau misalnya tangan saya yang tergores pisau gara-gara Mangga Harum Manis itu tidak boleh diketahui sakitnya oleh tubuh bagian yang lain, maka itu berarti ada masalah, mungkin karena ada urat yang kejepit atau yang terpotong. Yakobus mencatat dalm suratnya bahwa Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yak 5:16b).
  1. Harus saling menasihati
    Menasihati sesama tidak perlu sampai dengan memakai gaya emosi atau marah besar, cukup dengan bisik-bisik. Mengapa demikian? Sebab jujur saja tidak semua orang mau dinasehati. Karena semua merasa lebih dari pada yang lain. Sebagai tubuh Kristus, anggota keluarga Allah tidak bisa demikian, semua harus tumbuh dan sama merata sesuai dengan keberadaannya. Jikalau ada seorang anak, yang tubuhnnya mulai besar, lalu tangannya dan kakinya serta kepalannya tetap kecil, maka sebagai orang tua, ia akan bawa anak ini ke dokter, untuk mengobatinya, karena itu abnormal, tidak mestinya demikian. Demikain juga kalau ada salah satu anggota tubuh kita bersalah (sakit), perlu diobati = dinasehati.
  2. Harus saling menghiburkan
    Mana lebih gampang Menangis bersama atau bersukacita bersama?? Tidak gampang ikut bersuka-cita dengan orang lain, tatkala orang lain berhasil, tatkala orang lain sukses, ; sering kali yang ada dalam pemikiran kita adalah, mengapa tidak saya yang sukses? Mengapa tidak saya yang berhasil? Keegoisan kita begitu berpengaruh dalam kehidupan kita, sehingga membuat kita tidak bisa menerima kesukacitaan orang lain. Rasaul Paulus hendak menghancurkan tembok keegoisan itu.
Mari kita baca !
1 Tesalonika 4: 18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain Orang-orang di Tesalonika pada waktu itu kebingungan tentang kedatangan Kristus sehubungan dengan kematian beberapa orang dari antara mereka. Tetapi Paulus menjelaskan bahwa kedatangan Yesus tidak hanya menyangkut orang-orang yang masih hidup melainkan orang-orang mati juga. Mari, salinglah menghibur.

Melalui renungan pagi ini kita belajar untuk saling menolong, saling menguatkan seperti didalam Galatia 6:1-10 bahwa didalam Galatia 6:10 s  6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik t  kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita u  seiman. Kita diajarkan untuk berbuat baik kepada semua orang tetapi terutama kawan-kawan kita seiman.

Didalam kegerakan Tuhan yang dahsyat ini, kita melakukan semua amanat Tuhan dengan baik, membawa Api Lawatan ke daerah-daerah, kita juga jangan lupakan bahwa kita adalah sel yang hidup, ada beberapa orang yang lelah dan terluka, ingat bahwa akhir jaman ini setan menyerang kita dengan apsintus : kekecewaan, kepahitan. Jangan sampai apsintus itu memotong destiny salah satu keluarga Allah. Kita membebat orang-orang yang terluka, kita bangkitkan orang-orang yang jatuh, angkat semua saudara kita yang berada dilembah kekelaman. Mari rapatkan barisan untuk Fly Higher Than Ever.

By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer