Beberapa Tindakan Umat Tuhan Yang Buat Roh Dunia Terus Termanifestasi Dalam Hidup Mereka

Beberapa Tindakan Umat Tuhan Yang Buat Roh Dunia Terus Termanifestasi Dalam Hidup Mereka

StevenAgustinus.com – Sampai sejauh ini, seringkali roh-roh dunia memiliki ‘akses yang terbuka’ dalam kehidupan orang percaya adalah karena kesalahan orang percaya itu sendiri. Alhasil, banyak orang percaya yang hidupnya selalu alami kekalahan dalam menghadapi pergumulan mereka dan tidak sedikit yang akhirnya harus menghentikan perjalanan kerohanian mereka di dalam Tuhan. Berikut beberapa tindakan umat Tuhan yang bisa membuat roh-roh dunia terus memanifestasikan dirinya di dalam hidup orang percaya :

1.   Pikiran Yang Pasif

120216 - Roh yg Pasif Adalah Mangsa Aktivitas Roh Dunia - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Tindakan pertama yang membuat roh-roh dunia termanifestasi dan mengendalikan umat Tuhan adalah pikiran yang pasif. Pikiran yang pasif menempati urutan teratas sebagai jalan utama masuknya roh-roh dunia ke dalam hidup orang percaya. Pikiran yang pasif dalam kehidupan seseorang memiliki beberapa penyebab, yaitu :
  • Faktor kebiasaan
Seringkali, sedari kecil kita tidak dilatih untuk berpikir, orangtua kita tidak pernah mengajak untuk berpikir. Namun hanya memberi perintah dan mengharuskan anak untuk ‘taat’ tanpa penjelasan apapun. Bagi mereka yang tinggal di kota besar, dengan semua keruwetan dan kesibukan yang ada, seringkali orangtua membiarkan anak mereka berlama-lama menonton TV atau bermain game, di karenakan agar anak tidak rewel. Padahal kebiasaan menonton dan bermain game merupakan tindakan ikut mengkondisikan pikiran anak menjadi pasif dan ‘terprogram’ dengan apa yang mereka tonton atau mainkan di game mereka.
  • Faktor pola pendidikan
Pola pendidikan sekolah di Indonesia kebanyakan masih menekankan pada kekuatan menghafal dan bukan logika. Hal ini ikut mengkondisikan untuk kebanyakan orang Indonesia jadi pasif.
  • Faktor kemalasan
Ada orang-orang tertentu yang memang malas berpikir. Kemalasan berpikir membuat pikiran seseorang menjadi pasif dan mengkondisikan terjadinya kasus mudah pikun.

2.   Pikiran kritis yang bersumber dari pola pikir yang belum diperbaharui

Christ In Me - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Kekritisan seseorang dalam berpikir adalah merupakan kebalikan dari orang yang pasif. Memiliki pikiran yang kritis itu sangat penting, tapi jika kekritisan berpikir kita bersumber pada pola pikir yang belum dibaharui maka akan jadi sangat berbahaya juga. Karena orang yang berpikir kritis akan mengalami kesulitan dalam menumbuhkan iman. Mereka cenderung ‘mengukur’ segala sesuatu dari fakta-fakta, data dan analisa yang biasanya terjadi di kebanyakan orang. Sementara saat Tuhan berfirman, seringkali kita masih akan terus menemukan fakta-fakta yang berkebalikan dengan firmanNya. Untuk menanggulangi pikiran kritis yang berasal dari pola pikir yang belum dibaharui, dibutuhkan :
  • Pengenalan akan Tuhan yang sehat dan seimbang. Sadari bahwa Dia adalah Allah yang setia, Allah yang sanggup & Bapa yang baik. Mintalah untuk Roh Kudus menyingkapkan pewahyuan ini kepada kita. Karena tanpa karya Roh Kudus, pengenalan akan Tuhan yang kita ‘terima’ tidak lebih dari sekedar informasi belaka dan powerless atau tidak memiliki kuasa.
  • Persekutuan yang sehat dengan Bapa. Dengan kita memiliki persekutan yang sehat dengan Bapa di surga maka kita akan jadi mengenali dengan jelas suaraNya saat Ia mulai berfirman kepada kita. Sekali kita mengenali bahwa yang ‘kita dengarkan ini’ adalah suara Tuhan, dan kita tahu bahwa Dia adalah Allah yang setia serta sanggup menggenapi apapun yang sudah di firmankanNya, maka kita bisa pakai untuk ‘menghantam’ semua pertanyaan, sanggahan, keraguan yang bersumber dari kekritisan pola pikir yang belum diperbaharui.

3.   Kondisi hati yang tidak akurat

100516 - Kecenderungan Hati Mencintai Tuhan - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Ketakutan untuk terulangnya suatu peristiwa buruk tertentu atau trauma biasanya muncul dalam kehidupan seseorang karena ia gagal ‘melihat’ Tuhan atau pekerjaan TanganNya melalui peristiwa yang sudah terjadi tersebut. Kegagalan seseorang untuk ‘melihat’ Tuhan ‘di luar sana’ adalah disebabkan karena orang yang bersangkutan sudah terlebih dahulu gagal untuk dapat ‘melihat’ Tuhan ‘di dalam’ hidupnya. Hal ini biasanya disebabkan karena masih ada banyak konflik batin dalam hidupnya yang belum terselesaikan sekaligus kondisi hatinya yang sedang tidak akurat di hadapan Tuhan.
You’re blessed when you get your inside world—your mind and heart—put right. Then you can see God in the outside world.” (Matthew 5:8 terj MSG)
Ketidak-akuratan sikap hati yang memunculkan trauma, ketakutan, keraguan dan berbagai pemikiran negatif inilah yang menjadi ‘jalan masuk’ untuk roh-roh dunia terus mengganggu dan menyiksa kehidupan sehari-hari orang percaya. Otomatis kehidupan rohani mereka tidak akan pernah bertumbuh secara wajar.
Inilah saatnya untuk kita terus memastikan atmosfir rohani dalam hidup kita tetap bersih dan selalu dipenuhi oleh realita keberadaanNya sendiri dan kitapun akan dengan mudahnya dapat mendengar suaraNya serta menerima tuntunan RohNya.
Ps. Steven Agustinus

Komentar

Postingan Populer