MEMIMPIKAN JANJI-JANJI TUHAN

MEMIMPIKAN JANJI-JANJI TUHAN

Sumber : www.tulang-elisa.org


Hasil gambar untuk Mimpi Yusuf

KEJADIAN 37:5-9, 19-20

(5)  Maka bermimpilah Yusuf suatu mimpi, lalu dikatakannya kepada saudara-saudaranya, maka makin lebih pula benci mereka itu akan dia.
(6) Maka kata Yusuf kepada mereka itu: Dengarlah olehmu kiranya mimpi yang telah kumimpikan itu.
(7) Bahwa adalah kita di ladang tengah mengikat gandum bergemal-gemal, maka sesungguhnya gemalku itu berbangkitlah lalu berdiri, maka gemal-gemal kamupun datanglah berkeliling serta menundukkan dirinya kepada gemalku.
(8)  Maka kata saudara-saudaranya kepadanya: Masakan engkau menjadi raja kami; masakan engkau memerintahkan kami? Maka makin lebih lagi mereka itu benci akan dia oleh sebab mimpinya dan oleh sebab perkataannya itu.
(9)  Maka bermimpilah pula ia akan suatu mimpi yang lain, lalu inipun dikatakannyalah kepada saudara-saudaranya, katanya: Bahwasanya aku telah bermimpi suatu mimpi pula; bahwa matahari dan bulan dan sebelas buah bintang menundukkan dirinya kepadaku
(19)  Maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Tengoklah, tukang mimpi itu datang.

KEJADIAN 37:5-9, 19

MIMPI JUSUF

Dua kali Tuhan meneguhkan rencanaNya yang indah di dalam mimpi untuk Yusuf. Mimpi Yusuf yang pertama adalah tentang 12 ikat gandum, dan ikatan Yusuf berada ditengah dan sebelas yang lain tunduk kepadanya. Mimpi yang kedua, sebelas bintang, matahari dan bulan, tunduk kepadanya. Saudara-saudaranya yang memang sudah iri kepadanya menjadi semakin marah kepadanya dan membencinya.
Pada suatu hari Jusuf disuruh oleh bapanya Yakub mendatangi mereka, pada waktu mereka menggembalakan domba di Dotan Kej 37:17, mereka langsung merencanakan pembunuhannya dan memimpikan jawaban bagi bapaknya bahwa Yusuf sudah mati dimakan binatang buas Kej 37:20c.  Yusuf hampir dibunuh tetapi Ruben menyelamatkannya. Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan akhirnya dijual kepada kafilah Ismaeli yang membawanya pergi jauh ke Mesir. Sesudah Yusuf pergi, bajunya dirobek-robek dicampur dengan darah domba dan diberikan kepada bapanya. Kita bisa membayangkan bagaimana hati Yakub, seperti dirobek-robek; dia sangat berdukacita sebab anak yang dicintainya mati gara-gara dia sendiri yang menyuruhnya pergi mengunjungi saudara-saudaranya yang sedang menggembalakan domba. Yakub sangat sedih dan putus asa, stress, sampai belasan tahun.

I. DEFINISI MIMPI DARI TUHAN

Mimpi itu bisa berarti
a. Dalam arti hurufiah, yaitu tidur lalu bermimpi
b. Dalam arti kiasan, mimpi berarti berangan-angan atau bercita-citakan sesuatu yang besar yang diharapkan. Misalnya: Saya memimpikan mempunyai sebuah rumah yang besar bertingkat 7.
Mimpi dari Tuhan itu bisa dalam arti:
a) seperti dalam Kis 2:17 ataupun dalam pengalaman Jusuf. Juga bisa berarti yang
b) sebab seringkali (lebih-lebih pada orang yang selalu taat dipimpin Roh) Tuhan memberi keingi-nan atau kehendakNya di dalam hati orang itu.
Filipi 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan (TL: kehendak) maupun pekerjaan (TL: usaha) menurut kerelaanNya.
(Ada juga mimpi tentang peristiwa-peristiwa yang lalu, atau untuk memberi penjelasan. Misal waktu Yusuf bingung melihat Maria tunangannya hamil, Tuhan menjelaskan lewat mimpi Mat 1:20). Jadi untuk orang beriman, yang penting dalam mimpi itu:
1. Dari Tuhan, baik dalam mimpi waktu tidur atau bermimpi-mimpi akan janji Tuhan.
2. Bukan dari Tuhan, baik dalam arti a) dan b).
Jangan kita membuat mimpi dari diri kita sendiri, itu sia-sia. Jusuf tidak membuat mimpi, tetapi Tuhan yang memberikan kepadanya. Kalau kita membuat mimpi sendiri itu tidak banyak artinya. Memang sekali- sekali orang dunia juga bermimpi, bercita- cita, membuat rencana dan angan-angan untuk masa depan, tetapi hasilnya tergantung dari kemampuannya. Kadang-kadang gagal, kadang-kadang berhasil dan kalau berhasil ini menjadi cerita yang hebat dan besar, meskipun caranya dengan menghalalkan segala cara; kalau tidak demikian, hasilnya  tidak akan begitu cepat.
Mereka memakai segala cara, seringkali dengan cara-cara yang tidak jujur, tidak lurus. Kadang-kadang begitu kotor, tetapi kalau sudah sukses, semua orang memuji dia. Ada juga yang betul-betul berhasil dengan jalan yang cukup bersih, dengan kekuatannya sendiri, tetapi semua ini hanya perkara yang fana.
Hitler bermimpi hendak meme-gang kekuasaan yang tertinggi di seluruh dunia, dan untuk itu, membunuh banyak orang. Untuk sepenggal waktu mimpinya kelihatan mulai jadi, tetapi akhirnya ia rontok. Napoleon bermimpi untuk menguasai dunia, akhirnya dia dibuang di tempat pengasingan. Jepang melihat mimpinya jadi, seluruh Asia Tenggara dikuasai, tetapi 3 tahun kemudian rontok.
Yang kita bicarakan disini yaitu mimpi yang dari Tuhan. Kalau Tuhan yang memberi kita mimpi, baik type a) waktu tidur atau type b), timbul dalam hati kita oleh pekerjaan Firman Tuhan dan Roh Kudus. Kalau dari Tuhan pasti jadi. Mimpi yang diberikan Tuhan kepada Jusuf itu tentang rencana Allah yang akan dialaminya. Yusuf melihat dalam mimpi itu bahwa Tuhan akan membesarkan dia, sampai saudara- saudaranya tunduk dan menyembah kepadanya.
Mula-mula bapaknya tidak percaya, ia menegur Yusuf, tetapi Yakub menyimpan mimpi itu dalam hatinya dan ia menunggu apa yang akan terjadi dalam hari-hari yang akan datang. Tetapi waktu Yakub melihat jubah Yusuf yang robek-robek penuh darah, Yakub makin tidak mengerti apa artinya mimpi itu, bahkan fakta ini seolah-olah menghapus mimpi itu.
Saudara-saudara Yusuf memang tidak percaya, bahkan mereka mau membunuhnya. Mereka tidak mempunyai mimpi dan mereka ingin membunuh pemimpi itu.

II. MIMPI DAN RENCANA ALLAH BAGI

SETIAP ANAKNYA

Allah mempunyai rencana dan target yang indah bagi Yusuf, juga bagi setiap orang yang lahir baru
1 Korintus 12:4-6
(4) Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
(5)  Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
(6)  Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Ini termasuk perbuatan ajaib dari Allah Bapa.
Ada 5 jabatan dari Tuhan Yesus (bahkan masih lebih banyak lagi), ada karunia-karunia Roh Kudus, buah Roh, dsbnya. Pekerjaan Roh Kudus itu sangat banyak. Dan ada juga perbuatan ajaib dari Bapa. Allah Bapa membuatkan suatu rencana yang terbaik untuk setiap orang yang lahir baru. Ini menjadi mimpi kita. Jadi atau tidaknya rencana Allah yang terbaik ini, itu tergantung dari kita, kalau kita taat maka rencana ini akan jadi. Banyak orang tidak mengerti, bahwa Allah Bapa mempunyai rencana yang terbaik bagi setiap kita.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini  mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Kita mengerti atau tidak, Allah Bapa tetap membuatkan rencana itu. Kita seringkali mempunyai rencana sendiri (rencana jasmani dan rohani), tetapi belum tentu rencana itu baik, kadang-kadang rencananya ngawur. Misalnya dalam sekolah.
Kadang-kadang ada orang mengambil jurusan yang sama sekali tidak cocok bagi dirinya, hanya ikut-ikutan. Lewat berapa tahun, akhirnya batal. Buang waktu, buang biaya, buang umur dan kesempatan, semuanya sia-sia. Ada yang lebih parah lagi, sekolah diselesaikannya dengan susah payah, tetapi setelah lulus ditinggalkan semuanya. Meskipun manusia membuat rencana sendiri, belum tentu bisa cocok, kadang-kadang rencananya indah tetapi akhirnya bubar.
Tetapi Allah yang maha tahu itu membuat rencana berdasarkan seluruh keadaan kita yang sebenarnya, untuk masa yang akan datang. Dia bisa membuatkan rencana yang terbaik bagi kita. Sebab itu kalau kita bisa mengerti rencana Allah, itu yang terbaik dan itu seharusnya menjadi sasaran kita. Kenalilah rencana yang terindah yang sudah digariskan oleh Allah Ef 5:17. Kalau kita bisa bekerja sama dengan Dia dan melakukan bagian kita, maka pasti kita akan mengalami hal-hal yang indah, besar dan kekal.
Ef 2:10 Sebab kita ini buatan Dia, diciptakan di dalam Kristus Yesus yang untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya, supaya kita menjalaninya. (King James).
Jadi mimpi dari Tuhan itu bisa berarti:
1. Mimpi waktu tidur, seperti mimpi Yusuf, Tuhan membuat rencana yang terbaik bagi Yusuf, ini suatu rencana yang luar biasa.  Tetapi rencana Allah ini bisa diberikan dengan bermacam-macam cara, bisa lewat mimpi, nubuat, Firman Tuhan, bisa secara langsung dengan mendengar suara-Nya, dan sebagainya.
2. Ada orang yang mendapat pernyataan Roh Kudus langsung lewat suara Roh dan ia yakin, seperti yang di alami Simeon Luk 2:26.
3. Ada yang mendapatkan janji-janji Firman Tuhan ketika ia sedang belajar Firman Tuhan, ia yakin Tuhan akan memberikan janji-janji itu baginya. (Ada 33.000 ayat dalam Firman Tuhan, ini adalah janji-janji Allah bagi kita. Kalau setiap ayat mengandung satu janji saja, maka ada 33.000 janji, belum lagi janji-janji yang dibuat berdasar kombinasi 2 ayat, atau 3 ayat. Jadi ada janji-janji yang jumlahnya tidak terbatas).
Waktu seseorang belajar firman Tuhan, Roh Kudus bisa meyakinkan dia bahwa ayat tersebut baginya *).
Janji-janji Tuhan pasti akan digenapkan oleh Tuhan, asal kita memenuhi syaratnya.
Dari pihak Tuhan tidak bisa batal, sebab Tuhan tidak pernah berubah. Kalau Dia sudah berjanji, Dia tidak akan menarik janji-Nya itu. Namun untuk menerima janji itu ada syaratnya. Kalau kita batal memenuhi syaratnya, janjinya juga batal.  Tuhan berjanji kepada orang Israel, bahwa mereka akan dibawa keluar dari Mesir dan akan dibawa masuk ke negeri Kanaan. Tetapi Israel berjalan dalam daging. Mereka bersungut terus dan mencobai Allah sampai 10 kali; akhirnya rencana Allah bagi orang Israel batal Bil 14:22-23. Karena tidak percaya mereka mati di padang belantara Ibr 3:19.
Bagi setiap kita Tuhan sudah mempunyai rencana yang terbaik. Tetapi kalau kita tidak taat, kita berjalan sendiri, maka rencana Allah itu batal. Allah membuat rencana kelas 1 tetapi karena rusak (batal), biasanya karena kasihNya, Allah membuatkan lagi rencana lain yang lebih rendah, rencana kelas 2. Kalau ini juga rusak, Dia membuatkan rencana kelas 3. Begitu seterusnya, merosot terus sampai tidak menjadi apa-apa.
Sama seperti bayi anak yang baru lahir, ibu bapaknya mempunyai rencana yang paling indah buat anak ini. Kalau mereka melihat anaknya agak botak sedikit, karena ada cinta, mereka tidak berpikir yang negatif tetapi mereka berkata nanti kalau besar pasti menjadi profesor, mereka akan menyekolahkan baik-baik, ini rencana orang tuanya.
Tahu-tahu kelas 3 SD, mogok tidak mau sekolah. Naik kelas dengan susah payah, tiba-tiba kelas 5 SD, tidak naik kelas. Waktu lulus SD, tidak mau melanjutkan. Perbuatannya tidak karuan,  bapaknya susah. Rupa-rupanya tidak bisa menjadi profesor, ya sudah, asal bisa menjadi sarjana saja, biarlah. Rencana si bapa bagi anaknya mulai merosot. Tahu-tahu SMP kena shabu-shabu, 2 tahun tidak sekolah. Bapaknya berpikir, kalau toh tidak bisa menjadi sarjana ya sudah, minimum SMU. Rencana sang bapak bagi anaknya merosot lagi.
Akhirnya dengan sangat susah payah, si anak lulus SMP, tetapi sesudah itu ia tidak mau sekolah lagi. Bapaknya bingung. Ya sudah, dikursuskan saja; uang kursusnya diambil. Berkali-kali bapaknya ditipu terus, bohong terus. Akhirnya berhenti kursus dan mulai bekerja. Tidak bisa menjadi kaya ya sudah, yang penting bisa berdiri sendiri. Rencana sang bapak bagi anaknya merosot terus, dari profesor – sarjana – SMA – kursus – kerja. Waktu bekerja berkelahi dengan majikannya, lalu keluar. Dicarikan pekerjaan lagi, tetapi tidak ada yang mau. Bapaknya berharap, pokoknya bekerja, apa saja, supaya tidak menganggur. Rencana itu terus merosot.
Begitu juga Allah, Allah mempunyai rencana yang terbaik bagi setiap kita, tetapi ini tergantung dari kita. Kalau kita bisa mengerti rencana Allah, ada harapan baik. Yusuf memegang rencana Allah dan sungguh-sungguh taat, maka akhirnya betul-betul jadi.
Mungkin kita tidak bermimpi tetapi kita pasti mempunyai rencana Allah yang terbaik bagi kita dan kita bisa memimpikannya sesuai dengan Firman Tuhan. Dan Allah sendiri ingin supaya kita mengerti kehendakNya (meskipun sepotong demi sepotong) dan menjalaninya Ef 2:10.

III. MIMPI JUSUF UNTUK JUSUF SAJA ATAU

KITA JUGA?

Jusuf mempunyai mimpi yang bagus, akhirnya jadi dengan indah. Apakah kita juga bisa mendapat mimpi semacam ini? Ya! Allah tidak membedakan orang Rm 2:11.
Kalau kita mau taat seperti Jusuf, bersedia menderita dan diolah seperti Jusuf, kita juga akan mendapat nasib seperti Jusuf.
FIRMAN TUHAN menyediakan janji-janji yang sama indahnya seperti mimpi Jusuf. Kalau seorang mau taat akan Firman Tuhan, ia juga akan mendapat nasib dan pahala yang sama indahnya seperti Jusuf dan mimpinya.
Lukas 11:28 Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
ROH KUDUS juga memberi banyak mimpi dan janji yang indah-indah. Bagi mereka yang mau taat dipimpin Roh pasti juga bisa mendapat nasib dan pahala seperti Jusuf.
Kisah 9:15-16 Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bangsa- bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena namaKu.”
Allah itu adil!  Kita juga boleh bermimpi atau memimpikan mimpi yang seindah Jusuf asal kita mau taat akan Firman Tuhan dan hidup senantiasa dipimpin Roh.
Bapa Surga merencanakan hal-hal yang indah, suatu pekerjaan yang ajaib untuk setiap orang yang lahir baru menjadi anak-anak Allah, itu menjadi mimpi yang indah seperti mimpi Jusuf baginya. Memang tidak dinyatakan, tetapi ada untuk setiap orang yang lahir baru, ada mimpi indah disediakan baginya asal ia taat sepanjang umur hidupnya.
Ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, yang dikerjakan Allah yang menjadi rencana hidup dari Allah bagi setiap anakNya sesudah lahir baru.
Kalau orang itu hidup semau-maunya sendiri, maka mimpi itu batal, tidak jadi. Biasanya Bapa membuatkan lagi mimpi lain yang kurang indah, yang lebih rendah kualitasnya untuk orang yang tidak mau taat dengan penuh. Kalau ia tetap tidak taat, maka Bapa menggantikan mimpi ini (atau rencana hidup ini) dengan suatu mimpi yang kualitasnya lebih rendah, seperti yang sudah kita pelajari diatas.
Kalau terus tidak taat, mimpi-mimpi yang di-sediakan Allah terus merosot sampai akhir tidak ada apa-apa lagi yang bisa disediakan. Kalau pada akhirnya ia masih bisa selamat, hidupnya itu seperti gundul tidak ada keindahan atau kemuliaan apapun, seperti orang yang lolos dari api, tetapi semua yang ada padanya lenyap habis.
1Korintus 3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita keru-gian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Jadi kita boleh memimpikan mimpi yang indah seperti Jusuf sesuai dengan janji-janji yang ada dalam Firman Tuhan. Dengan kata lain janji-janji Firman Tuhan itu memang disediakan Allah sebagai mimpi indah bagi kita seperti mimpi Jusuf dan apakah mimpi itu akan nyata atau tidak, itu tergantung dari ketaatan kita pada Firman Tuhan.
Milikilah mimpi yang indah-indah dari janji-janji Firman Tuhan seperti Jusuf dan pandanglah terus senantiasa mimpi itu sebagai target bagi ketaatan kita!

IV. BAGAIMANA MENDAPAT MIMPI ATAU PERNYATAAN DARI TUHAN

Bukan berarti kita harus bermimpi-mimpi, tetapi bagaimana kita bisa mengerti apa rencana Allah bagi hidup kita. Kadang- kadang ada orang sudah 30 tahun ikut Tuhan, bahkan sudah 40 tahun, tetapi ia belum mengerti apa rencana Allah baginya. Rencana Allah itu untuk semua segi hidup, tanpa kecuali.
Baik tentang jodoh, pekerjaan, rumah, sekolah, pelayanan full time, bekerja sendiri dsb.
Ada orang yang sudah dipanggil oleh Tuhan tetapi ia tidak mengerti, sesudah 10 tahun kemudian baru ia mengerti. Sayang, sebab 10 tahun berlalu dengan hidup yang tidak efektif. Hidup menurut rencana Allah, hidup menurut ril Allah itu yang paling efektif sehingga berbuah-buah paling lebat. Karena tidak mengerti, tindakannya keliru, apalagi kalau tertipu oleh tawaran dunia yang manis, langkah-langkahnya bisa ngawur tidak karuan.
Pada waktu Sadhu Sundar Singh mulai bertobat, ia ditawari banyak harta supaya melepaskan Yesus, tetapi ia tidak mau. Dalam biografinya dituliskan, ia pergi dengan sebuah Alkitab saja, tanpa sandal dan bekal, ia tidak membawa apa-apa, kecuali beberapa roti yang diberikan oleh ibu yang mencintainya. Ia berangkat dan meninggalkan semuanya, ia mau taat akan kehendak Tuhan, sekalipun harus mengorbankan semuanya.
Ia taat menurut pimpinan Tuhan, ia berjalan dalam rencana Allah, dalam “mimpi” yang disediakan Tuhan. Pada waktu roti itu dimakannya, ia muntah-muntah darah sebab ia diracun oleh ibunya tetapi ia tidak sadar akan hal itu, sebab keluarganya tidak ingin ia murtad dari agamanya. Tetapi Tuhan lebih berkuasa, ia tidak mati, ia tetap hidup dan berjalan terus. Akhirnya menjadi begitu indah, sesuai dengan rencana Allah. Rencana Allah itu terbaik.

V. BAGAIMANA KITA BISA TAHU RENCANA ALLAH?

Apakah kita bisa mengerti maksud Tuhan? ini tergantung dari kita sendiri. Biasanya tidak sulit dan Tuhan ingin kita mengetahuinya, Tuhan bilang jangan kamu bodoh, melainkan hendaklah mengerti kehendak Allah, baik dalam hal-hal jasmani dan rohani, baik secara pribadi atau kelompok  Ef 5:17.
Kalau kita mengerti, kita bisa lebih mudah bekerjasama dengan Tuhan 1Kor 3:9 sehingga bisa mencapai hal-hal yang terindah yang sudah disediakan Allah terlebih dahulu (Ef 2:10).
1) Kalau kita mau berjalan dengan Tuhan, kita akan mengikuti rencana Tuhan yang terbaik. Mimpi atau rencana ilahi yang indah-indah itu hanya disediakan bagi orang yang berjalan dengan Tuhan. Rencana Allah hanya bisa digenapkan kalau kita berjalan dengan Tuhan, dalam jalan Tuhan. Itu seperti mengikuti rel kereta api, pasti pada saatnya akan masuk stasiun. Sebab itu orang-orang beriman harus tekun belajar Firman Tuhan dan terus bertumbuh dalam pengertian yang  benar.
2) Selain itu bertanya-tanyalah kepada Tuhan, apa rencana atau kehendakNya di dalam setiap segi hidup kita.
3) Mimpi itu limpah di dalam pekerjaan Roh Kudus. Ini salah satu yang membuat kita mudah mengerti, penolong itu menolong kita. Lebih banyak kita berjalan di dalam Roh, lebih besar kemungkinan kita bisa mengerti rencana Allah. Rencana Allah yang indah-indah itu bukan untuk orang yang berjalan di dalam daging
Dalam Gal 6:7-8 dikatakan, orang yang menabur di dalam kedagingan, ia akan menuai kebinasaan, tetapi orang yang menabur di dalam Roh, ia akan menuai kehidupan. Rencana ilahi itu diberikan di dalam jalan penaburan Roh. Orang yang hidup di dalam daging, merusakkan semua rencana Allah di dalam hidupnya, bahkan menjadi hukuman. Saudara-saudara Yusuf berjalan di dalam daging, mereka menuai kematian, rencana Allah bagi mereka rusak, tidak ada mimpi bagi mereka.
Beberapa orang Kristen yang ambisi, memaksa Tuhan untuk memberi mimpi yang indah-indah, tetapi Tuhan tidak bisa memberi kalau hidupnya seperti saudara- saudara Yusuf. Kalau berjalan dengan Tuhan, memper-kenankan Tuhan, pasti Dia membuat rencana yang indah-indah.
Betapa indah kalau kita ikut Tuhan dan mengerti rencana Allah bagi hidup kita, lalu kita bisa mentaatinya sehingga mengalami rencana Allah yang indah-indah.
Abraham dipanggil Tuhan pada umur 75, lalu ia berjalan menurut rencana Tuhan. Apakah umur 75 th itu panggilannya yang pertama? Keliha-tannya demikian.
Kadang-kadang ada orang yang dipanggil sampai 2 kali atau 3 kali, tetap tidak mau menurut. Lewat 5 tahun, atau 10 tahun baru ia mau. Ia kehilangan 10 tahun, ia kehilangan rencana Allah kelas 1.
Kalau kita dari permulaan berjalan di dalam Roh, seperti Sadhu Sundar Singh. Pada permulaan pertobatannya, ia sudah menghadapi suatu persimpangan jalan, dan ia bersedia mati buat Tuhan, ia langsung berjalan di dalam rencana Allah, dan rencana Allah jadi dalam kehidupannya. Juga bagi yang tidak full time, kalau tahu rencana Tuhan dan taat, ia pun akan mengalami rencana Allah yang indah-indah, baik dalam hal-hal jasmani dan rohani.

VI. RENCANA YANG MEROSOT  VERSUS

SUMPAH TUHAN

Bagaimana dengan kita, apakah kita sudah masuk dalam rencana Tuhan, atau merosot dari kelas 1 ke kelas 2, atau merosot terus ke kelas 3, dstnya. Jangan rencana Allah bagi kita merosot terus seperti orang Israel. Israel melawan Tuhan 10 kali sehingga rencana Allah bagi mereka merosot habis dan akhirnya mereka dihukum dan binasa. Yang penting untuk mendapat rencana Allah dan bisa mengerti adalah hidup benar dan memper-kenankan Tuhan dalam semua perbuatannya.
Waktu Abraham berjalan dengan Tuhan, langkah demi langkah ia tetap taat, sampai ujian yang terakhir ia lulus. Tuhan berkata, “Sekarang Aku bersumpah demi diri-Ku.”
Apa bedanya berjanji dan bersumpah? Pada permulaan Allah berjanji kepada Abraham bahwa ia akan menjadi suatu bangsa yang besar, segala bangsa akan keberkatan karena Abraham. Keturunan Abraham akan menjadi seperti bintang di langit, dan pasir di pantai, ini janji Tuhan. Abraham mendapat janji ini dan ia terus memegangnya erat-erat, ia taat. Ada kekurangan, diperbaiki, ia taat. Tuhan mengizinkan bermacam-macam kesukaran datang, ia tetap taat. Pada waktu ujian terakhir, dalam satu pergumulan yang besar, Abraham tetap taat, dan Abraham lulus. Maka Tuhan bersumpah demi diri-Nya, apa yang sudah dijanjikan, sekarang dipastikan, akan diberikan kepada Abraham. Janji menjadi sumpah.
Mengapa Tuhan bersumpah? Sebab janji dan sumpah itu berbeda. Kalau janji itu masih belum pasti tergantung dari manusia yang menerima janji. Pihak Allah tidak pernah gagal memenuhi janjinya, Allah tidak pernah berubah, tetapi pihak yang kedua yaitu manusia, itu bisa berubah. Yudas dari sungguh-sungguh menjadi undur, Thomas undur, tetapi kembali lagi. Israel berubah dan murtad, sebab itu janji Allah bagi mereka batal.
Tetapi kalau waktu diuji, diolah, tetap taat dan lulus, akhirnya menjadi mantap, ia tumbuh terus sampai suatu tingkat dimana orang ini tidak akan berubah lagi. Pada tingkat ini Tuhan memberi ujian akhir yang terberat. Kalau betul-betul sudah sampai di sini, pasti ia lulus, lalu Tuhan bersumpah, memastikan orang yang sudah sampai tingkat yang tidak akan berubah lagi, maka pahalanya juga tetap! Ini sebabnya Tuhan bersumpah, memastikannya, kalau ada kasus seperti ini.

VII. APA YANG MERUSAKKAN RENCANA ALLAH

BAGI KITA

Kita semua sudah memiliki rencana Allah. Tetapi apakah kita sudah berjalan dalam rencana Allah atau apakah kita tidak merusakkan rencana Allah itu?
Dosa itu merusakkan rencana Allah.
Pengkhotbah 9:18 Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru (berbuat dosa KJ, TL) dapat merusakkan banyak hal yang baik.
Ada orang berkata, kalau berdosa minta ampun, Tuhan ampuni! Kalau berdosa lagi, minta ampun lagi. Tuhan ampuni lagi, begitu seterusnya; tetapi dengan terus menerus berdosa, rencana Allah rusak. Berapa orang sebetulnya bisa dipakai Tuhan dengan indah, tetapi karena terus hidup di dalam dosa, akhirnya rencana Allah di dalamnya menjadi rusak.
Waktu kecil di rumah saya ada pohon jeruk Bali. Pada waktu musim berbuah, bunganya banyak yang rontok, disapu, dimasukkan keranjang sampah, selesai! Setiap bunga yang gugur itu sebetulnya bisa menjadi buah. Saya mulai berpikir kalau sekian banyak bunga itu menjadi buah, wah… buahnya akan banyak sekali, mungkin 5-10 kali lipat. Luar biasa! Sayang, bunga itu jatuh, tidak menjadi buah, batal!
Berapa banyak orang Kristen yang jatuh, sebetulnya bisa menjadi seperti Moody, Billy Graham, John Sung dsb. Tetapi oleh sebab dosa, akhirnya mereka menjadi seperti bunga yang gugur. Mungkin masih selamat, masih tetap percaya, tetapi tidak menjadi apa-apa hidupnya sia-sia, tidak ada faedahnya (Mat 25:30). Untuk setiap kita ini Allah mempunyai rencana yang besar, sebab Allah itu adil dan tidak membedakan orang Rm 2:11. Sebab itu jangan terus berdosa sehingga rencana Allah baginya gugur! Sehingga rencana Allah bagi kita gugur.
Rencana Allah itu paling manis, paling indah. Kita tidak bisa merencanakan lebih baik dari Tuhan. Tuhan tahu tentang kita jauh lebih lengkap dan tepat daripada kita sendiri. Tuhan mengenal kita, baik masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Tuhan tahu lebih dahulu dan Tuhan tahu semuanya tentang kita lagi pula Dia sangat mencintai kita, sebab itu Tuhan bisa merencanakan yang terbaik!

VIII. LIHAT POTRET MIMPI JANJI- JANJI TUHAN

Mimpikan rencana Tuhan, itu menjadi patokan, target dan pegangan  dari Tuhan. Mungkin sekarang belum terjadi, tetapi satu kali pasti jadi kalau kita mau berjalan dengan Tuhan. Semua yang dijanjikan Tuhan, bisa kita terima dengan iman. Berjalanlah diatas ril Allah, maka satu persatu dari rencana Allah, akan jadi di dalam riwayat hidup kita.
Yusuf mengalami banyak ujian dan pengolahan, tetapi ia tetap taat dan setia, sebab itu ia berhasil dan mengalami janji-janji Tuhan yang manis sesuai dengan rencana Allah. Mungkin juga ia sudah mencapai kesempurnaan Wasiat Lama *}.
Yusuf memegang janji-janji Tuhan dan ini menjadi patokan baginya. Hidup Yusuf menjadi mulus dan indah.
Waktu ia masuk kedalam sumur, itu tidak disebut dalam mimpi atau rencana  Allah, tetapi Tuhan berjanji ia akan menjadi indah. Waktu ia menjadi hamba, itu juga tidak tampak dalam  mimpinya, tetapi Yusuf mengalaminya! Sesudah mimpi itu digenapkan oleh Tuhan,  barulah ia menjadi mulia. Pada waktu Yusuf masuk kedalam penjara, itu juga tidak ada dalam mimpinya. Biarpun di penjara tetapi matanya melihat kepada mimpinya meskipun tidak jelas. Biarpun menjadi hamba tetapi matanya melihat dirinya menjadi seorang besar dihadapan Allah. Yusuf harus mengalami menjadi hamba, sebab mimpi itu belum sampai waktunya, namun matanya melihat yang akan datang.
Jangan melihat yang sekarang, tetapi mata kita harus bisa melihat jauh ke depan, kepada patokan atau mimpi janji-janji Tuhan Seperti Musa, matanya melihat jauh ke depan, ia melihat kemuliaan Tuhan.
Ibr 11:27 Dari sebab iman juga ia meninggalkan tanah Mesir dengan tiada takut akan murka raja itu, karena tetaplah ia seolah-olah ia nampak yang tiada kelihatan.
Seperti keledai Isakhar.
Kejadian 49:14-15 Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya, ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi.
Sebelum bisa melihat potret negeri tujuan, keledai Isachar itu mogok di antara 2 beban, tidak bisa jalan, tidak mau. Tidak ada gairah sama sekali, ngambek.
Tetapi sesudah keledai ini bisa melihat potret negeri tujuannya yang sangat indah dan permai, ia langsung berdiri, mengangkat bebannya dengan sukacita, memikulnya dan berangkat ke sana.
Gairahnya menggebu-gebu, terus menyala- nyala sebab bisa melihat potret negeri tujuan yang amat permai.
Jangan melihat waktu janji-janji Tuhan belum jadi, lihatlah akhirnya yang indah. Kalau kita bisa melihat potret janji Tuhan yang digenapi, cara hidup kita akan menjadi lain.
Meskipun di penjara cara hidup Yusuf seperti bangsawan, ia hidup indah dihadapan Tuhan. Pemerintah penjara bingung, ini orang lain. Sebab itu pekerjaan di dalam penjara dipercayakan kepada Yusuf, Yusuf tidak bersungut- sungut.
Jangan mata kita melihat potret keadaan yang sekarang, yang masih dalam pergumulan, bahkan kadang-kadang dalam kelemahan, atau kejatuhan. (Jangan sampai jatuh, ini merusak rencana Allah). Meskipun bukan mimpi, hanya janji, tetapi dari pihak Tuhan itu pasti jadi. Asal kita mau, Tuhan sanggup menolong kita, sampai jadi. Bagi Allah tidak ada yang mustahil.

IX. POTRET SEBELUM DAN SESUDAH DIGENAPI

Jangan melihat keadaan (potret) sebelum mimpi digenapkan! Lihatlah potretnya sesudah mimpi digenapkan. Percayalah dengan segenap hati bahwa mimpi atau rencana Allah itu pasti digenapkan!
Kita perlu menghadapi dan mengalami hal- hal pahit yang sekarang untuk pengolahan, apa boleh buat, tetapi hendaklah mata kita melihat potret kita sesudah janji Tuhan digenapkan. Lihatlah dengan iman! Ini salah satu sebab mengapa Yusuf bisa bertahan, tetap tidak bercacat cela, sebab ia bisa memandang pada potret yang akan datang sesudah menang.
Dalam bidang sex, ujiannya cukup berat. Pada waktu Yusuf di rumah Potifar, ia ditinggikan oleh Potifar, keadaanya sudah enak, ia dipercayai penuh oleh tuannya, meskipun hamba. Seluruh rumah Potifar dipercayakan kepada Yusuf, padahal Yusuf seorang budak belian. Meskipun hamba tetapi hidupnya seperti raja, hidupnya seperti orang yang mulia, hidup suci dalam semua segi hidupnya. Sebab biarpun ia hamba, ia ingat mimpinya, Tuhan akan menjadikan dia mulia.
Mencari orang kepercayaan itu tidak mudah, biasanya gajinya juga besar. Seluruhnya dipercayakan kepada Yusuf, juga uangnya yang begitu banyak dikuasai oleh Yusuf, tuannya sudah pasrah sepenuh. Kalau uang itu mau dimasukkan kedalam kantongnya, sangat mudah. Tetapi Yusuf hidup sangat indah, sampai uang 1 biji pun tidak diambilnya. Cara hidup Yusuf tidak ada cacatnya. Kadang-kadang kalau seorang pekerja kasar yang rendah menemukan barang, biasanya diambil, jangan harap kembali. Tetapi Yusuf sangat indah, ia sangat bisa dipercayai, sekalipun ia lebih rendah dari seorang pekerja kasar, ia seorang budak belian yang bisa dibunuh begitu saja, tetapi ia hidup sangat mulia. Juga dalam godaan sex, sebetulnya ia bisa menikmatinya. Yusuf bukannya tidak mempunyai nafsu sex, sebagai seorang laki- laki dia mempunyainya, buktinya ia mempunyai 2 orang anak.
Tetapi ia bisa menyangkal diri, ia tahu itu istri tuannya, ia menolak memakai kesempatan “yang nikmat” itu. Sampai umur 30 ia tetap bujang, Yusuf tetap tinggal dalam kesucian. Mengapa? Sekalipun ia seorang hamba, tetapi matanya selalu melihat potret sesudah janji Tuhan digenapkan. Ini membuatnya hidup dengan indah, sebab ia mempunyai sebuah patokan. potret sesudah penggenapan harus menjadi patokan kita. Kita harus bisa melihat potret kita sesudah Firman Tuhan digenapkan. Jangan dilemahkan karena melihat potret dari hari-hari yang sulit.
Hadapi baik-baik dengan Tuhan, kita harus melewati ujian dan pencobaan ini sampai lulus, baru kita akan sampai pada potret sesudah penggenapan. Patokan kita adalah janji-janji Tuhan, itu pasti digenapkan. Tuhan berjanji menyertai kita sampai kesudahannya bahkan sampai kesudahan zaman Mat 28:20. Dan de-ngan Tuhan kita pasti sanggup meng-hadapi hari- hari yang sulit itu Pil 4:13 bahkan kita dengan Tuhan kita pasti menjadi pemenang  Rum 8:31,37.
Patokan yang indah dari hari-hari yang lalu.
Kalau dalam hari-hari yang lalu ada pengalaman yang indah dengan Tuhan, seperti Daud mengalahkan Goliat, itu juga bisa dipakai sebagai patokan seperti yang dibuat Daud 1Sam 17:34-37. Kalau hari yang lalu Tuhan sudah mengerjakan hal yang indah, hari yang akan datang pasti lebih indah lagi, sebab Tuhan setia dan ingin makin bertambah Mat 13:12; 2Tim 2:13.
Tuhan tidak membuat rencana yang makin rusak, atau makin merosot, pasti tidak, tetapi yang makin meningkat sampai akhirnya menjadi seperti Kristus.
Lihatlah mimpi atau janji-janji Tuhan itu setelah mimpi itu jadi.
Potret orang lain yang sudah digenapi.
Dalam pelayanan kadang-kadang kita melihat, ada orang yang tertarik dengan pelayanan penginjilan seperti Billy Graham, Bonnke. Biarpun ia belum berbuah apa-apa, tetapi ia sudah bisa melihat kalau Tuhan bisa memakai mereka sebegitu indah, maka Tuhan juga bisa memakai yang lainnya.
Potret orang-orang yang berhasil itu juga bisa menjadi contoh untuk potretnya sendiri kalau nanti sudah digenapkan (meskipun caranya pasti tidak sama, tidak seperti potret orang-orang lain).
Lalu ia mulai hidup seperti orang-orang itu. Suatu hidup yang indah yang berkenan kepada Tuhan, suatu hidup yang setia, yang suci, meskipun kenyataannya masih bergumul, masih ada kelemahan-kelemahan. Maju terus, lihat potret sesudah pengg-enapannya.
Waktu Paulus mengalami karam kapal, itu suatu keadaan yang tidak  ada harapan lagi. Mereka yang sudah pengalaman, diam- diam naik sekoci dan lari. Tetapi Paulus yakin akan janji Tuhan bahwa mereka akan selamat. Ia tidak melihat potret keadaan saat itu bahwa dirinya mati, terus perutnya kembung, terapung di pantai atau dimakan ikan.
Tetapi ia melihat potret sesudah penggenapan janji itu, yaitu ketika ia diselamatkan. Kenyataannya sudah tidak ada harapan. Tetapi Paulus melihat lebih jauh dari kenyataannya, ia melihat potret pada waktu janji Allah digenapkan. Janji Tuhan pasti digenapkan.
Jangan dilemahkan oleh keadaan sekarang yang parah, itu membuat orang putus asa, hilang semangatnya. Hadapi baik-baik dengan Kristus, kita pasti menang! Sebab kita tahu hal ini dari potret sesudah penggenapan.
Pandang terus potret sesudah mimpi janji Allah digenapkan. Begitu pula dengan Putra Manusia Yesus. Setiap kali Ia bisa melihat potret sesudah janji Allah genap, dan itu yang menjadi patokanNya.
Waktu Lazarus sakit, Tuhan berkata bahwa ia tidak apa- apa; waktu Lazarus mati Tuhan bilang ia tidak mati. Ia melihat lebih jauh dari fakta; Ia melihat potret rencana Allah dan bagaimana kuasa Allah bekerja. Sebab itu mudah bagi Putra Manusia kerjasama dengan Bapa. Meskipun mungkin Jusuf ingin, tetapi kalau Roh Kudus tidak mengizinkan, Ia tidak bergerak, tenang-tenang saja. Putra Manusia Yesus tidak melihat Lazarus mati, tetapi Ia melihat potret janji Allah digenapkan. Sebab itu iman Putra Manusia kuat, Ia berkata, “Lazarus, keluarlah.” Inilah potret yang dilihat Putra Manusia, waktu janji Allah digenapkan.
Juga waktu kelaparan, orang-orang bingung mencari makan dan hanya ada 5 roti dan 2 ikan, tetapi Putra Manusia percaya janji BapaNya. Roh Kudus memberi keyakinan dalam hatinya bahwa semua orang akan makan sampai kenyang. Sebab itu Putra Manusia tidak dilemahkan waktu melihat fakta kelaparan, tetapi Ia memandang terus kepada potret sesudah janji Allah digenapkan. Ia tidak melihat fakta, tetapi Ia melihat orang-orang itu menjadi kenyang bahkan ada kelimpahan, sisa 12 bakul penuh.
Sebab itu Putra Manusia menyuruh murid-muridNya untuk memberi mereka makan. Murid-murid-Nya bingung, 300 dinar tidak cukup. Zaman dahulu tidak ada mobil, yang ada hanya kuda, keledai, dan ini perlu waktu kesana-kesini untuk mencari dan membawa roti, juga perlu waktu untuk membuat roti yang begitu banyak.
Semuanya mustahil, tetapi Putra Manusia melihat potret sesudah janji Allah digenapi. Ia bersyukur meskipun menurut fakta itu tidak mungkin. Kita harus bisa melihat dahulu dengan iman potretnya sesudah janji Tuhan digenapkan. Meskipun kita berada ditengah- tengah kesukaran, ditengah-tengah problem, ini kenyataannya, tidak ada jalan keluar, tetapi jangan kecil hati jangan mau dilemahkan oleh fakta-fakta itu. Dengan iman lihatlah bagaimana janji-janji Allah akan digenapi. Kalau kita bisa melihat potret patokan itu, kita bisa bersyukur, kita bisa tabah. Kita tidak perlu bi-ngung dan kacau.
Yusuf masuk sumur, ia menjadi hamba, ia masuk penjara, ia menderita; Tetapi Yusuf tidak terpaku pada potret yang sekarang, melainkan ia melihat fotonya sesudah jadi.
Sesudah mimpi itu genap, ia jadi mulia, ia ada di istana, ia bersukacita. Ini semua tidak langsung terjadi, ia menderita bukan hanya 1 hari atau 1 minggu atau 1 tahun, tetapi belasan tahun. Ia mengalami banyak penderitaan sebelum mimpi itu jadi, tetapi ia bisa melihat potret waktu janji Allah digenapkan. Memang potret penggenapan itu remang-remang, tidak jelas bagaimana, tetapi pasti janji Tuhan akan genap. Ini membuat gairah.
Keledai Ishakar meningkat sekali Kej 49:14- 15; Meskipun ia mempunyai beban, kesukaran, tetapi ia bisa melihat negeri tujuannya begitu permai, ia menjadi semangat sebab semua kesukaran ini hanya sementara. Kesukaran yang sementara ini mengerjakan kemuliaan yang kekal.
Musa juga bisa melihat yang tidak kelihatan, memandang jauh ke depan.
Dalam Ibr 12:2, Disini Putra Manusia, bisa melihat potret kesukaan besar yang menantikan Dia. Tetapi ini baru janji bapaNya, belum jadi. Ia masih harus banyak menderita. Meskipun janji-janji Allah belum jadi, jangan mau dilemahkan oleh fakta yang sekarang. Jangan terpancang pada potret kita sebagai hamba yang tidak berdaya, hadapi dengan Yesus, pasti dengan Kristus kita akan mengalami kemenangan.
Ini menjadi arah tujuan hidup kita, sehingga kita tidak akan goyah, jalan kita juga tidak akan kacau. Sebab itu kita perlu bisa melihat penggenapan rencana Allah meskipun kadang-kadang tidak tahu tepatnya bagaimana. Belajar berjalan dalam Roh, limpah dengan Firman Tuhan, maka Tuhan akan mencelikkan mata kita sehingga bisa melihat potret sesudah penggenapan. Banyak orang Kristen tidak mempunyai patokan, seadanya saja, sedapatnya saja. Ini tampaknya “nerimo” tetapi salah, bisa rugi banyak. Ada orang yang sudah disediakan berkat Tuhan yang besar, yang sebetulnya sudah bisa diambil 10 tahun yang lalu, tetapi dia tidak mengerti, baru pada panggilan yang ketiga ia mau.
Setelah ia mengerti, baru ia merasa sayang, kesempatan 10 tahun yang pertama hilang, sebab ia tidak mengerti rencana Allah. Tuhan selalu membuat rencana yang indah-indah, tetapi banyak yang tidak mengerti.
Berapa banyak saudara yang terus mencari uang saja, akhirnya menghalalkan segala perkara. Waktu masuk penjara, baru ia sadar. Coba dari permulaan, ia berjalan pelan-pelan, cari Tuhan, pada saatnya Tuhan akan memberikannya lebih dari yang didapatnya sekarang, dan tidak masuk penjara.
Kadang-kadang ada orang yang tidak bisa ke gereja, justru karena bekerja sendiri, tidak bisa meninggalkan tokonya; kalau toh datang ke gereja, datangnya sangat telat. Karena terlalu cinta uang, akhirnya terjerat dengan kekeliruan, ia masuk dalam banyak hutang dan kesukaran, rugi banyak. Kalau ia mengerti kehendak Tuhan, ia akan mencari kerajaan sorga lebih dahulu, maka pada saatnya semua akan ditambahkan dengan limpah tanpa kepahitan dan kerusakan rohani Mat 6:33. Problemnya tidak banyak dan ia bisa berbuah-buah untuk Tuhan.
Berapa orang menjadi kaya, tetapi terjerat dengan persoalan. Kelihatannya menjadi kaya tetapi ikatannya begitu banyak, mereka tidak mengerti rencana Allah. Kalau orang tahu rencana Allah, maka jalannya dicocokkan dengan Firman Tuhan, sebab rencana Allah itu terjadi dalam ril Firman Tuhan! Lebih indah kalau kita mengerti. Kalau kita berjalan di rel, kita akan bertemu dengan stasiun-stasiun yang sesuai dengan rencana Allah.
Orang yang tidak tahu rencana Allah, tidak mempunyai patokan, ia akan berjalan sembarangan, membuang waktu, membuang kesempatan, dan membuang kemuliaan Tuhan begitu banyak. Sebab itu hendaklah kita belajar berjalan dengan Tuhan, belajar mengerti kehendak-Nya, belajar mendengar suara-Nya, apa maksud Tuhan dengan hidup kita ini, maka kita akan mengalami stasiun-stasiun rencana Allah yang amat indah dan kemuliaan Allah untuk kekal.
Mazmur 1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Pilipi 3:13-14 Saudara-saudara, Saya tidak menganggap diri saya telah memegangnya, tetapi satu hal yang saya lakukan, melupakan hal-hal yang dibelakang, serta mencapai hal-hal yang di depan. dan berlari-lari menuju sasaran untuk memperoleh pahala dan panggilan Allah yang tinggi, di dalam Kristus Jesus.
Percayalah akan janji-janji Tuhan ini dan peganglah baik-baik sebagai mimpi janji-janji Tuhan bagi kita, kalau kita sungguh-sungguh percaya dan terus taat, maka pada saatnya semua janji-janji Tuhan ini digenapkan dalam hidup kita, bahkan berkali-kali.

X. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBUAT MIMPI

JANJI- JANJI TUHAN MENJADI NYATA.

1.Hidup atau berjalan dalam ril Firman Tuhan, akan bertemu stasiun-stasiun janji Allah yang indah- indah dan kekal.
2. Hidup dipimpin Roh, Roh Kudus akan memimpin dan menyatakan pada kita langsung atau lewat janji-janji Firman Tuhan. Berjalan dalam daging akan keluar ril, tidak pernah sampai di stasiun Tuhan. Sebab itu bertanya-tanyalah terus akan Roh kudus supaya tetap dalam pimpinan-Nya 1Taw 16:11.
3.Terus memandang pada potret janji Allah yang digenapkan dengan iman dan tetap tinggal dalam ril Firman Tuhan.
4. Potret-potret yang indah masa lalu seperti kemenangan Daud dengan singa, bisa menjadi patokkan untuk mencapai yang lebih indah.
5. Potret-potret dari orang-orang yang berkenan pada Tuhan dalam Alkitab (Misalnya Musa, Daniel, Paulus dsbnya) dan dalam zaman sekarang (misalnya Moody, John Sung dll) bisa membantu kita melihat potret kita sendiri sewaktu janji Tuhan digenapkan.
6. Saling mengingatkan dan menguatkan dengan Firman Tuhan dan karunia-karunia Roh Kudus di dalam tubuh Kristus.

KEJ 37:20   MAU MENGHAPUS MIMPI DARI TUHAN.

(20) Sebab itu marilah sekarang, kita bunuh ia serta membuangkan dia ke dalam salah sebuah perigi ini, lalu hendaklah kita katakan kelak, bahwa ia telah dimakan oleh seekor binatang yang buas; kemudian boleh kita lihat apakah jadinya mimpi-mimpinya itu.

Saudara-saudara Jusuf tidak mempunyai mimpi. Mereka yang sudah iri karena baju istimewa yang diberikan bapanya kepada Jusuf, sekarang bertambah iri dan benci karena mimpi itu, bahkan mereka mau membunuhnya. Begitulah orang-orang yang tidak mempunyai mimpi janji-janji Tuhan, tidak mempunyai kerinduan akan janji-janji Tuhan, biasanya sebab tidak percaya, tidak yakin, dan tidak menghargai atau peduli akan janji-janji Allah. Bagi mereka janji-janji Tuhan itu tidak berarti, kosong!
Orang-orang seperti ini mengaku orang beriman, tetapi hidupnya tidak berbeda dengan orang-orang dunia pada umumnya, sebab tidak mempunyai janji-janji Tuhan, tidak mengalaminya.
Seringkali juga seperti saudara-saudara Jusuf, mereka tidak bisa mengerti sikap dan cara hidup orang beriman yang memegang erat-erat janji Tuhan. Sebab itu seringkali terjadi salah faham, apalagi kalau orang-orang yang percaya pada janji-janji Tuhan itu mendapat berkat “jubah warna-warni” dari Tuhan, mereka semakin iri dan mau membunuhnya (benci kepadanya!).
Faktor-faktor yang menghapus mimpi dari Tuhan:
Simeon mendapat pernyataan dari Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Juru selamat. Simeon percaya dan bersukacita, ia memegang erat-erat janji-janji ini. Ini menjadi “mimpi” baginya dari Tuhan.
Ia yakin dan itu menjadi berkat baginya. Ia tidak akan mati, tidak akan buta, tidak akan lumpuh dan sebagainya sebab Tuhan berjanji ia akan mendapat kesempatan untuk melihat Kristus. Sebab itu hidupnya jadi sukacita dan indah sebab “bermimpikan” janji-janji Tuhan yang sa-ngat diyakini, dan ia betul-betul mengalaminya. Ia tidak mati, buta dan tetap sehat sampai bayi Putra Manusia lahir.
Mengapa ada orang beriman yang tidak mempunyai mimpi dari janji-janji Tuhan, tidak punya potret pengge-napan janji-janji Tuhan?
1. Tidak percaya.
Orang yang ragu-ragu atau tidak percaya akan janji-janji Tuhan, tidak  akan pernah memimpikan untuk mendapatkan janji-janji Tuhan. Iblis membuang dan mematikan semua mimpi janji-janji Tuhan dalam hidup orang beriman dengan cara membuatnya ragu-ragu akan janji-janji Tuhan.  Seperti saudaranya Yusuf yang tidak percaya akan janji-janji Tuhan dan hidup dalam dosa. Mereka benci akan mimpi-mimpi Yusuf dan berusaha membinasakan semuanya.
Orang Israel tidak yakin bahwa mereka bisa masuk ke negeri Kanaan, mereka tidak pernah bermimpi bisa masuk, apa lagi tinggal di Kanaan, pada hal Tuhan sanggup menggenapi janji-Nya (Luk 1:45).
2. Tidak ada pekerjaan Roh Kudus.
Kalau ada Roh Kudus, iman itu akan tumbuh dan menjadi kuat. Orang yang suka berdoa, hidupnya akan indah sebab imannya menjadi kuat, dia yakin akan janji-janji Tuhan, ia mempunyai mimpi dari janji-janji Tuhan dan yakin. Orang yang berkata-kata dalam bahasa lidah itu menguatkan imannya (1Kor 12:4). Kalau seorang bisa melihat potret sesudah mimpi janji-janji Tuhan itu jadi, ia akan dikuatkan. Ini pekerjaan Roh Kudus yang mencelikkan matanya dan memberi keyakinan. Orang seperti ini akan melihat mimpinya itu jadi.
3. Tidak mengerti.
Orang yang mendengar Firman Tuhan dan tidak mengerti, itu menjadi sia-sia (Mat 13:29). Ia tidak akan mengerti bahwa janji Allah itu pasti bisa jadi. Kalau kita bisa mengerti itu karunia Tuhan.
Matius 13:11 Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk me-ngetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
Kalau seorang mendapat karunia untuk mengerti, itu berarti ia dekat dengan kenyataannya.
Kalau seorang bapak menunjukkan coklat kepada anaknya, lambat atau cepat coklat itu akan masuk ke mulutnya. Kalau bapak itu tidak mempunyai rencana bahwa coklat ini akan di-berikan kepada anaknya, maka coklat itu akan disembunyikan.
Ia tidak akan menyiksa anaknya de-ngan menunjukkan tetapi tidak diberikan, sehingga menimbulkan keinginan pada anaknya, tetapi tidak boleh menikmatinya.
Kalau Tuhan memberikan pengertian itu, maka kesempatan untuk me-ngalaminya juga akan diberikan; Tuhan pasti lebih baik daripada bapa jasmani yang terbaik. Kalau ia memenuhi syarat-syaratnya maka kesempatan itu akan menjadi kenyataan. Sesudah mengerti, kita tinggal melangkah untuk taat. Kalau kita mau taat, Tuhan akan menyertai dengan kemampuan untuk sanggup mentaatinya lalu kita akan mengalaminya.
4. Hanya berjalan  dengan penglihatan, tidak bisa berjalan dengan iman
Berjalan dengan penglihatan, berarti hidup menurut data-data dan fakta, bukan dengan iman. Inilah orang yang hanya melihat potret yang sekarang, janji-janji Allah belum digenapkan.
Dalam Mark 5:35-36 pada waktu seorang penghulu datang kepada Tuhan Yesus, minta mendoakan anaknya yang sakit, hamba-hambanya hendak membatalkannya dengan fakta kematian anaknya. Kalau melihat fakta, percuma, sebab anaknya sudah mati. Tetapi Tuhan menguatkan imannya supaya, jangan memberatkan fakta. Mata ini jangan semata- mata melihat fakta, tetapi lihatlah potret mimpi yang digenapkan. Tuhan Yesus sudah melihat potret anaknya bangkit!
Perjalanan kita bukan berdasar fakta, tetapi berdasar Firman Allah, berdasar “potret” janji-janji Allah yang digenapkan. Jangan melihat data-data atau fakta yang mematikan rencana Allah. Kadang-kadang Iblis memberi kesaksian dari orang-orang yang gagal, ini bisa membuat iman kita menjadi kecil. Jangan memandang kegagalan atau kelemahan, itu bisa membunuh mimpi janji-janji Tuhan
Kadang-kadang iblis juga memakai kata-kata orang yang tidak percaya, itu bisa membunuh mimpi janji-janji Allah itu.
5. Putus asa.
Kalau seseorang sudah putus asa, itu berarti ia menyerah, itu seperti orang yang jatuh, dan terus tinggal tergeletak, tidak mau bangun kembali! Itu bukan kehendak Tuhan, Tuhan menghendaki kita untuk bangun kembali Mzm 37:24.
Kalau ia terus tinggal tergeletak, maka mimpi-mimpi itu akan padam, janji Allah akan habis. Jangan tinggal tergeletak, sekalipun pernah mengalami kelemahan, kegagalan atau putus asa. Bangunlah, sebab itu kehendak Tuhan dan Tuhan bisa menolong. Berserulah kepada Tuhan.
Dulu belum pernah ada gereja maupun kekristenan. Siapakah yang disuruh Tuhan untuk memulai membuat? Seorang yang putus asa, dialah Petrus. Ia sangat tertekan, sangat depresi, tetapi orang yang putus asa ini bisa dipakai Tuhan. Ia bangkit dan perkara-perkara besar terjadi. Jangan menyerah kepada putus asa, jangan menuruti perasaan yang salah, jangan tinggal tergeletak, tetapi berserulah kepada Tuhan. Roh Kudus sanggup menolong!
Jangan melihat potret waktu gagal, tetapi lihatlah potret waktu Tuhan menggenapkan janji-Nya!
Ada seorang yang hutang begitu banyak, sudah tidak mungkin untuk membayar hutang itu. Tetapi orang ini yakin akan janji Tuhan, ia bisa melihat potret pada waktu Tuhan menggenapkan janji-Nya, dan betul Tuhan menolong sehingga ia bisa melunasi semua hutangnya. Akhirnya ia menjadi seorang pengusaha yang besar dan sukses.

XII. KESIMPULAN

Jangan melihat kegagalan yang sekarang, hiduplah jujur, berjalan dalam Roh, kembalikanlah hutang yang ada. Tuhan tidak bisa menolong orang yang tidak mau bertobat, yang berjalan dalam daging. Harus bertobat sungguh-sungguh dan mulai berjalan dalam Roh, sehingga mata celik dan bisa mengerti kehendak Tuhan, bisa melihat potret mimpi janji-janji Tuhan digenapkan.
Kalau ada yang sakit ginjalnya, jantungnya, atau tubuhnya cacat, jangan dikuasai oleh hal-hal itu terus. Tuhan bisa membangkitkan orang mati, apalagi yang setengah mati. Kalau masih ada jatah umur, Tuhan bisa memberi tubuh yang sehat 3Yah 2. Jangan melihat hutang terus, jangan melihat kesukaran terus, kegagalan terus, sifat-sifat yang jelek terus. Jangan putus asa, tetapi bangkitlah, berserulah kepada Tuhan, berdoa, penuh dengan Roh Kudus, belajar Firman Tuhan dalam pengurapan Roh Kudus sampai bisa melihat potret janji-janji Tuhan yang digenapkan!
Yusuf menunggu sampai belasan tahun, tidak bisa diperpendek, ini pengolahan. Ini adalah saat-saat dimana janji-janji Tuhan belum digenapkan. Ia menjadi hamba, masuk ke dalam sumur, masuk penjara, terus menderita. Jangan takut melihat fakta! Memang ada satu fase yang harus kita jalani, yaitu dimana Tuhan belum menolong, itu memang bisa membuat banyak penderitaan. Tetapi kalau kita mengerti bahwa ini perlu untuk pengolahan (seperti masa sekolah yang harus dijalani), maka kita bisa tahan dan tidak terlalu menderita, bahkan bisa bersukacita dan bergairah sebab bisa melihat potret sesudah lulus! Percayalah akan Allah, janji-Nya akan digenapkan. Sekalipun pernah putus asa, pernah gagal seperti Petrus  (Petrus itu gagalnya seperti Yudas, ia bersumpah tidak mengenal Yesus sampai 3 kali, sehingga ia sangat putus asa dan kembali menjadi nelayan). Tetapi dari orang yang putus asa ini, ia bangkit, Roh Kudus memenuhinya sehingga ia mengalami perkara-perkara yang indah, sesuai dengan suatu potret penggenapan janji-janji Allah.

Komentar

Postingan Populer