Hati Yang Berkobar Mencapai Garis Akhir
Hati
Yang Berkobar Mencapai Garis Akhir
Preaching
By : Ev. Iin Tjipto Wenas
Bahan
Renungan : Lukas 24:13-35
Renungan
:
Ketika
Tuhan Yesus akan disalibkan, murid-murid Tuhan Yesus tidak mengerti
akan peristiwa salib yang akan dilalui oleh Tuhan Yesus. Ketika Tuhan
Yesus ditangkap oleh tentara Romawi, diadili sehingga Tuhan Yesus
disalibkan, sampai akhirnya Tuhan Yesus mati diatas kayu Salib,
pikirnya murid-murid Tuhan Yesus, Tuhan Yesus tidak akan bangkit
lagi, mereka kecewa karena orang yang diharapkan menjadi pahlawan
yang membebaskan mereka dari penjajahan Romawi, tidak bias mereka
andalkan. Mereka tidak mengetahui bahwa setelah tiga hari Tuhan Yesus
dikuburkan Ia bangkit pada hari yang ke tiga. Disinilah kemenangan
Tuhan Yesus atas maut.
Saat
ini ada banyak anak – anak Tuhan yang sedang diserang kekecewaan,
putus asa akan masalahnya, keletihan menghadapi hidup, mereka tidak
pernah mengerti kenapa hal ini bisa terjadi dalam kehidupannya.
Mereka bertanya kenapa mereka tidak ditolong Tuhan, padahal mereka
membutuhkan pertolongan dan sudah mengharapkan pertolongan Tuhan ?
Banyak anak-anak Tuhan bertanya mengapa saya melahirkan anak cacat
padahal saya sudah mengasihi Tuhan dengan sungguh – sungguh !
Mereka mengalami proyek gagal, ekonomi terpuruk dan hutang banyak
padahal mereka sudah belajar untuk memberikan perpuluhan dan
sebagainya !
Hari
– hari ini makin banyak pertanyaan yang keluar dari hati dan
pikiran kita yang tidak bisa dijawab oleh pikiran kita. Kenapa orang
– orang yang mengasihi Tuhan dengan sungguh – sungguh dalam
Tuhan, Tuhan biarkan mengalami kegagalan, kehancuran ekonomi dalam
hidupnya ? Jika
kita melihat orang fasik yang tidak mengasihi Tuhan hidupnya berhasil
!
Ada beberapa kunci yang kita harus
lakukan untuk mempunyai hati yang berkobar mencapai Garis Akhir
yaitu:
1. Yesus Berjalan Bersama dengan
Murid-MuridNya (Lukas 24:14-15)
Pada
waktu itu murid – murid sedang mengalami keletihan, mereka merasa
kecewa karena mereka pikir kehilangan Tuhan Yesus yang mereka
harapkan untuk menolong mereka, ketika Tuhan Yesus berjalan bersama –
sama dengan mereka, mereka tidak menyadari bahwa Tuhan Yesuslah yang
sedang berjalan dengan mereka.
Tuhan Yesus mendatangi mereka disaat
mereka sedang mengalami kelelahan dan keletihan. Mereka mengalami
kekecewaan. Saat ini Tuhan Yesus datang kepada kita anak – anakNya
yang sedang mengalami keletihan dan kekecewaan, bahkan disaat kita
mengalami kegagalan Tuhan Yesus mendatangi kita.
Didalam keletihan kita Tuhan Yesus
akan menjumpai kita secara pribadi, Tuhan akan mendatangi kita secara
pribadi disaat kita mengalami keterpurukan, kegagalan dan keletihan.
Ketika saya sedang berada dilembah
kekelaman, saya mengalami keletihan karena pelayanan yang banyak,
masalah dalam pelayanan, Tuhan Yesus akan hadir secara pribadi untuk
menghibur saya, kadang kala Tuhan membawa saya ke sebuah taman penuh
dengan beraneka macam bunga, ia memberikan saya setangkai bunga
mawar, saya bisa mencium keharuman bunga tersebut, Dia berkata :
Nak, Aku tahu segala keletihanmu, Aku merasakannya. Saya juga kadang
mengalami sesuatu yang ajaib, tiba – tiba ada seseorang yang tidak
begitu kenal saya mengirimkan sebuah bouquet Mawar Biru dengan
Tulisan Terima Kasih atas Pelayananmu, dari Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus kadang memberikan sebuah
pelangi, kemanapun saya pergi pelangi tersebut mengikuti saya.
Kerinduan Tuhan saat ini adalah untuk jiwa – jiwa yang terhilang,
Dia merasakan segala kesakitan, kelelahan kita. Apapun yang kita
alami Dia bisa merasakannya juga karena hidup kita berharga di
mataNya.
Ketika kita sedang berada di Padang
Gurun, Dia akan memberikan Tiang Awan untuk menghadapi teriknya sinar
matahari di siang hari. Di Malam hari Tuhan memberikan Tiang Api
untuk memimpin kita kemana kita harus melangkah.
Tiang Awan akan memberikan kesejukan
dan penghiburan disaat kita kepanasan di Padang Gurun, saat kita
mengalami kegelapan dan tidak tahu kemana harus melangkah Tuhan
memberikan Tiang Api yang akan menyinari langkah kita kemana harus
kita melangkah.
Tuhan sanggup menyediakan setiap
kebutuhan hidup kita, saat kita berada di padang gurun asalkan Tuhan
Allah berjalan didepan kita. Tuhan Yesus adalah Kepala didalam segala
aspek kehidupan kita.
2. Selubung (Lukas 24:16)
Didalam kehidupan kita, sering kali
ada selubung yang menghalangi mata kita untuk melihat jalan Tuhan.
Selubung itu membuat kita tidak bisa cepat merasakan Hadirat Tuhan,
tidak menemukan jalan Tuhan kemana kita harus melangkah, selubung
dapat membuat kita tidak bisa menemukan hubungan antara sesama anak
Tuhan, tidak adanya pemecahan masalah dalam hidup kita. Selubung itu
bisa ketakutan, kekuatiran kita.
Kekuatiran membuat orang tidak bisa
melangkah keluar dan tetap diam saja, ketakutan akan kegagalan bisa
membuat orang tidak bisa menemukan jalan keluar atas masalahnya.
Paradigma yang salah akan menghambat kita untuk berjalan bersama
Tuhan. Kita harus meletakkan paradigma yang salah di hadapan Tuhan
sehingga selubung itu diangkat dari mata kita.
Tuhan sudah memberikan daya adaptasi
yang kuat didalam kehidupan kita, ketika kita berada di Padang Gurun
Tuhan sudah memberikan kekuatan sehingga kita bisa dengan cepat
beradaptasi.
Kita
harus mau belajar bersama Tuhan, minta Roh Kudus yang ajari kita
untuk berjalan bersama Tuhan setiap hari maka secara pelan – pelan
Tuhan akan membuka selubung yang menghalangi mata kita. Ketika
selubung itu dibuka maka wawasan rohani kita juga akan diperluas,
kita akan menemukan pengalaman – pengalaman baru berjalan bersama
Tuhan.
Paradigma
yang salah bisa berasal dari kegagalan kita, keputus asaan,
ketakutan, kekuatiran. Semuanya itu harus kita buang dari dalam hidup
kita. Kita harus belajar menangkap hati Tuhan, kita semua punya
talenta, sekecil apapun talenta kita, jika kita kembangkan secara
sungguh – sungguh maka akan luar biasa hasilnya.
3. Apakah Itu ? (Lukas 24 : 19)
Seringkali dalam kehidupan kita, kita
sering berkata Apakah itu ? Ketika Tuhan mulai membongkar hidup kita,
kita diijinkan Tuhan untuk mengalami namanya tidak menerima
pertolongan Tuhan.
Kita seringkali berpikir bahwa
pertolongan Tuhan untuk kita itu harus begini.... harus begitu... ?
Ingatlah bahwa cara Tuhan bukanlah cara kita, Rencana kita bukanlah
rencana Tuhan. Kita harus menyalibkan semua rencana kita secara
pribadi. Semua yang menghalangi dan membuat hidup kita berhenti harus
dilepaskan, mungkin kita harus mengalami namanya kegagalan,
kehilangan dan sebagainya.
4. Hai Kamu Orang Bodoh (Lukas 24 :
25)
Ketidakpercayaan kita sama Tuhan akan
membuat kita menjadi lamban, berhenti bergerak (stag), itu adalah
kebodohan. Jika kita tidak percaya maka kuasa Tuhan akan tertahan dan
tidak terjadi dalam hidup kita.
Kita
harus belajar Percaya sama Tuhan maka proses yang kita alami akan
cepat dan bertumbuh. Kuasa Tuhan akan tercurah dalam kehidupan kita
jika kita percaya sama Tuhan.
Iman kita membuat percepatan, Iman
adalah dari yang mustahil terjadi dalam kehidupan kita menjadi tidak
mustahil. Iman kita sama Tuhan akan membuat pertolongan Tuhan nyata
didalam kehidupan kita. Percaya sama Tuhan mendatangkan sesuatu yang
luar biasa didalam hidup kita.
5. Masuk Dalam Penderitaan Kita
Mengalami Kemuliaan Tuhan (Lukas 24 : 26)
Kehidupan kekristenan kita akan
melewati namanya proses penderitaan, kita harus masuk dalam
penderitaan sehingga kita mengalami kemuliaan Tuhan. Didalam
penderitaan kita akan melihat perubahan.
Jika hari – hari ini Tuhan sedang
membawa kita turun dalam hal ekonomi, kita harus belajar untuk
menghargai setiap makanan yang ada, untuk melihat dan mengalami
mujijat keuangan Jehovah Jireh, kita menghargai pemberian orang.
Saya pernah mengalami namanya masa –
masa sulit, tidak punya uang, sehingga saya menghargai setiap makanan
yang ada, saya bisa mengatur mana makanan yang harus cepat habis dan
mana makanan yang bisa tahan disimpan lama, penderitaan yang saya
alami menjadikan saya kreatif dalam segala hal, penderitaan membawa
perubahan dalam hidup saya.
6. Tuhan Yesus Suka Menguji Kita
(Lukas 24 : 28)
Tuhan
Yesus menguji kita tetapi tidak membuat kita jatuh tergeletak. Ketika
murid-murid Tuhan Yesus mendesak Dia untuk tinggal bersama – sama,
Tuhan Yesus sepertinya akan melanjutkan perjalanan, tetapi karena
murid – muridNya terus mendesak maka Ia tetap tinggal bersama
dengan mereka (Lukas 24 : 29).
Hari – hari ini Tuhan Yesus berkata
: ”Seberapa besar kita mendesak Tuhan Yesus dan membutuhkan Tuhan
Yesus dalam hidup kita. Tuhan katakan ; seberapa besar engkau
merindukan Tuhan hadir dalam hidupmu, sampai Dia turun dan tinggal
bersama – sama dengan engkau.”
Seberapa kuatnya kita menantikan Tuhan
untuk turun tangan dan memberkati hidup kita. Kita harus teriak dan
menjerit minta Tuhan melawat dan mengunjungi kita secara pribadi !
Beranikah kita kehilangan semua yang ada di dunia ini karena Yesus ?
7. Hati Yang Berkobar – Kobar (Lukas
24 : 30 – 32)
Kita
harus mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, kita harus menangkap dan
mengenal isi hatiNya. Panggilan Tuhan dalam hidup kita akan membuat
hati kita berkobar – kobar. Kita harus belajar menangkap isi
hatiNya, mengenali kehendakNya maka kita akan mempunyai hati yang
berkobar – kobar.
Jika hati kita tetap berkobar –
kobar bagi Tuhan Yesus maka kita bisa berjalan terus dan mencapai
Garis Akhir. Amin
Jatiwangi, 26 Oktober 2012
By His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar