Kekuatan Untuk Membalikkan Keadaan



Kekuatan Untuk Membalikkan Keadaan

Preaching By : Ev. Iin Tjipto Wenas

 


Bahan Renungan : Rut 1 – Rut 4

Renungan :
Hari – hari ini dimana kita sudah berada di ujung akhir jaman, kita sebagai anak – anak Tuhan dan sebagai wanita Kristen kita harus mempunyai sifat dan kekuatan seperti Rut. Kita tahu bahwa Rut adalah seorang wanita dari bangsa Moab dan bukan merupakan keturunan asli dari bangsa Israel, namun Rut mempunyai kekuatan untuk membalikkan keadaannya.
Kita tahu Paulus, dulunya sebelum bertemu dengan Tuhan Yesus, ia sangat membenci anak – anak Tuhan atau orang – orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Paulus diberi mandat oleh kepala rumah ibadat untuk membunuh orang – orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, namun setelah ia bertemu dengan Tuhan Yesus, Paulus mempunyai kuasa untuk menjungkirbalikan atau membalikkan keadaan.
Rut adalah seorang wanita Moab yang dinikahi oleh anak Naomi dan Elimelekh. Elimelekh, Naomi, Mahlon dan Kilyon adalah orang Israel yang mengungsi ke Moab pada waktu terjadi kelaparan di Israel. Anak – anak Elimelekh menikah dengan orang Moab, mereka tinggal di Moab dalam wkatu yang cukup lama sampai matilah Elimelekh dan anak – anaknya. Yang tertinggal hanya Naomi dan kedua menantunya Rut dan Orpa.
Rut kehilangan suaminya dan mertuanya Naomi ingin kembali ke tanah leluhurnya, ia menyertai mertuanya dengan setia, walaupun mertuanya sudah tidak mempunyai apa – apa lagi. Walaupun Naomi menyuruh Rut untuk kembali ke bangsanya dan keluarganya, namun Rut tetap setia dan tidak mau meninggalkan Naomi.
Rut adalah seorang wanita yang bisa membalikkan keadaan keluarganya, ia bukan dari bangsa Israel asli, namun Rut dapat menikah kembali dengan Boas, ia melahirkan anak – anak bagi Boas. Dari seorang yang tidak terpandang di lingkungannya, Rut bisa membalikkan keadaan dan menjadi terpandang dilingkungannya. Sebenarnya Rut tidak mempunyai harapan untuk dapat membalikkan keadaannya.
 
Jika kita sedang mengalami kesulitan ekonomi, kebangkrutan, namun jika kita mempunyai kunci untuk membalikkan keadaan seperti Rut maka kita akan mengalami pemulihan dan nasib kita akan berubah seperti Rut.
Siswa – siswa SMP di sekolah saya pada angkatan pertama adalah buah sulung, buah sulung artinya anak – anak tersebut diambil dari anak – anak yang bermasalah, anak – anak jalanan yang secara kepintaran mereka tidaklah istimewa. Sedangkan syarat pertama untuk sekolah yang baru dibuka adalah siswa – siswa yang mengikutin Ujian Nasional harus lulus seratus persen, karena ini akan mempengaruhi penilaian akreditasi sekolah.
Selama dua minggu sebelum ujian nasional diadakan, para siswa ini diberi latihan untuk mengerjakan soal – soal seperti ujian nasional namun hasilnya tetaplah buruk dan jauh dibawah standart kelulusan, nilainya jelek semua. Para gurunya mulai gelisah, stress karena takut anak – anak didiknya tidak lulus ujian nasional, seminggu terakhir sebelum ujian nasional diadakan para guru mulai menyerah dengan segala macam usaha manusia. Anak – anak didik di sekolah kami yang akan mengikuti ujian nasional diajak untuk menyembah Tuhan, minta ampun sama Tuhan atas segala dosa – dosa mereka, mereka kemudian diberi resep bahwa dalam menghadapi ujian nasional mereka harus berkomunikasi dengan Roh Kudus setiap saat dalam menjawab soal – soal ujian.
Ujian Nasional selesai diadakan kemudian beberapa hari setelah itu, kepala sekolahnya ditelepon oleh dinas pendidikan dan mengatakan bahwa semua anak – anak lulus seratus persen. Saya sampai saat ini juga tidak mengerti nilai itu datangnya dari mana sehingga anak – anak bisa lulus semuanya.
Kita harus tahu bahwa hidup kita ada didalam tangan Tuhan bukan ditangan manusia, oleh sebab itu kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Saat ini kita belajar bagaimana caranya Rut bisa membalikkan keadaan yaitu :

1. Kekuatan Cinta & Kesetiaan (Rut 1 : 16)

 

Rut berkata kepada Naomi : ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan dimana engkau bermalam, disitu jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.”
Walaupun Rut disuruh pergi oleh Naomi, namun Rut tetap mengikuti Naomi dan tidak mau meninggalkan dia karena begitu besarnya Cinta Rut kepada Naomi. Rut tetap setia mengikuti Naomi sehingga ia berkata bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.
Kekuatan Cinta dan Kesetiaan yang dimiliki oleh Rut kita harus memiliki juga di dalam kehidupan kita. Jika kita memiliki kekuatan Cinta maka kita bisa mengikuti ritmenya Tuhan dan membalikkan keadaan.
Hari – Hari ini Tuhan membutuhkan anak – anak Tuhan yang mempunyai kekuatan cinta dan kesetiaan. Orang – orang yang Tuhan butuhkan hari – hari ini adalah orang yang mau gila – gilaan dan memiliki kasih yang luar biasa walaupun mereka mengalami hal – hal yang tidak enak dan perlakuan yang tidak enak.
Kasih dapat menjungkirbalikkan keadaan, mari kita kalahkan ketakutan dengan kasih.

2. Inisiatif Lahir Dari Tuhan dan Menyukai Kerja Keras (Rut 2 : 2, 7)

Ketika Naomi dan Rut tidak mempunyai makanan di dalam rumahnya, Rut mengambil inisiatif untuk pergi kebun untuk mengumpulkan jelai gandum di ladang. Rut dari pagi sampai petang ia mengumpulkan gandum – gandum yang berceceran di ladang. Rut bekerja keras bukan hanya untuk dirinya saja melainkan untuk ibu mertuanya.  
Paulus juga melakukan pekerjaannya dan berkeliling kota, setiap kali ada kesempatan Paulus memberitakan Injil kepada setiap orang yang ditemuinya. Paulus mempunyai inisiatif dari Tuhan.
Hari – hari ini ada ribuan orang menjerit meminta pertolongan, tekanan yang begitu kuat membuat banyak orang menjadi putus asa dan depresi. Mereka menantikan pertolongan dari kita.
Kita perlu mempunyai kreatifitas dan bekerja keras untuk membalikkan keadaan. Kita bisa berbuat sesuatu jika kita mempunyai kreatifitas dan bekerja keras. Dimanapun kita berada kita mempunyai kesempatan untuk membalikkan keadaan.

3. Mengucap Syukur (Rut 2 : 10, 13)

Kita harus mempunyai kekuatan ucapan syukur untuk menikmati setiap berkat yang Tuhan sediakan dalam hidup kita. Kita harus belajar mengucap syukur dalam segala macam keadaan. Apapun yang kita alami baik itu enak maupun tidak enak, kita harus belajar mengucap syukur disetiap waktu.
Hari – hari ini iblis sedang menyerang anak – anak Tuhn melalui stres, frustasi, depresi karena itu kita tidak bisa mengucap syukur. Roh stres, frustasi, depresi bisa hilang jika kita mengucap syukur.
Kita bisa menikmati setiap tantangan yang ada atau tidak bisa menikmati tantangan yang ada. Rut mempunyai kekuatan untuk menikmati setiap kejadian yang ada. Rut mengucap syukur dengan keadaannya, sehingga ia bisa merubah nasibnya dari seorang janda menjadi seorang istri Boas.
Kita harus bersyukur untuk apapun juga maka kita sanggup menjungkir balikkan keadaan kita. Amin.

Jatiwangi, 4 Nopember 2012
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer