Ester : Perkenanan Raja 4

Ester : Perkenanan Raja 4
Journalist : Joshua Ivan Sudrajat




Kasih Allah bagi semua orang, tetapi perkenanan Allah tidak demikian. Ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan perkenanan Allah.
Ester 4:1
Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.
- Haman membenci Mordekhai dan seluruh bangsanya (bangsa Yahudi) dan inilah kengerian ketika roh jahat mulai berkuasa atas diri manusia.
Mordekhai tidak hanya sedih karena nasib dirinya tetapi karena ia juga tahu apa yang akan terjadi lebih besar lagi. Mordekhai tahu bahwa nasib bangsa Yahudi sedang dalam bahaya besar.
- Tuhan tidak kagum dengan orang kristen yang datang ke hadiratNya mencari berkat. Tuhan kagum dengan orang yang datang kehadiratNya dan berkata jadikan aku berkat.
Ester 3:3-4
Maka para pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: ” Mengapa engkau melanggar perintah raja? “
Setelah mereka menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang Yahudi.
- Mordekhai sama sekali tidak melolong untuk perkara yang sia-sia. Kebesaran hati seseorang ditentukan oleh apa yang membuat dia frustasi. Mordekhai tidak frustasi dengan hal-hal kecil yang sia-sia. Mordekhai mengajarkan kita untuk fokus dan tenang karena ada waktu untuk mencari Tuhan dalam masa keterpurukan.
Ester 3:5
Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,
- Miliki wibawa anak Raja yang tidak memikirkan perkara yang sia-sia. Saat terjadi hal-hal sepele, jangan mudah gusar, marah, atau panas hati.
Ester 4:2-4
Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.
Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.
Ketika dayang-dayang dan sida- sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya.
- Saat Mordekhai terancam, dia tidak meratapi diri. Namun saat bangsanya terancam, dia meratap. Mordekhai memiliki hati yang besar yang peduli dengan keadaan bangsanya.
- Orang yang menjadi favorit Raja adalah orang yang tidak menggunakan perkenanan orang lain dengan mudah dan sia-sia. Jangan mudah dan gampang meminta bantuan dan perkenanan orang lain kecuali benar-benar butuh. Perkenanan Tuhan dimulai dari bagaimana kita memperlakukan perkenanan orang lain.
Ester 4:5-9
Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu.
Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja,
dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.
Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda.
Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester.
- Ketika kita dengan tidak mudah minta apa-apa kepada orang lain, maka sekali kita minta perkenanan orang lain, maka hal itu akan dianggap sebagai suatu hal yang serius.
** The place of power is in the place of intimacy. Sumber kuasa terletak pada keintiman kita dengan Tuhan **
- Bedanya tukang dan istri adalah ketika tukang datang maka dia berteriak-teriak, tetapi istri hanya cukup berbisik. Kita sebagai mempelai Kristus maka kita juga memiliki hak keistimewaan yang sama. Kita mempunyai keintiman yang berkuasa sehingga saat kita meminta sesuatu, Raja mengabulkannya.
Ester 4:10-11
Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
” Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja. “
- Menurut sejarah, raja Ahasyweros baru saja mengalami kekalahan perang sehingga dia berdiam diri selama 30 hari.
- Tidak pernah ada yang namanya waktu yang baik, yang ada hanyalah Allah yang baik.
Ester 4:12-14
Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai,
maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: ” Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.
Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu. “
- Selalu ada tujuan dan rencana Tuhan dibalik setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Saat ada suatu tanggung jawab yang mulai diberikan dalam hidup kita, di sana juga ada kemuliaan Tuhan.
Ester 4:15-17
Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
” Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang- undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati. “
Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.
- Dua kata yakni “doakan aku” adalah kata-kata yang berkuasa. Saat kita mengalami masa-masa yang membutuhkan, jangan pernah merasa kita bisa sendiri. Jangan segan berkata kepada orang lain untuk berdoa untuk kita.
- Ketahuilah bahwa kuasa dan kasih Tuhan selalu tersedia buat hidup kita.
- Terkadang kita memang harus mempertaruhkan segala sesuatu untuk menjadi pribadi yang Allah kehendaki. Jika kita harus mengampuni, ampunilah. Jika kita harus berdarah-darah bagi Kristus, berdarah-darahlah

Komentar

Postingan Populer