Ester : Perkenanan Raja 9

Ester : Perkenanan Raja 9
Journalist : Joshua Ivan



Hubungan kita dengan Allah adalah hubungan yang sangat penting yang akan membuka pintu koneksi dan berkat ilahi dalam hidup kita.
Ester 9:1
Dalam bulan yang kedua belas– yakni bulan Adar–, pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang- undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh- musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci- pembenci mereka.
Setiap kita mengalami keadaan hati yang terjepit, asal hati kita benar dengan Tuhan, berarti kita semakin dekat dengan promosi yang dari Tuhan. Dalam kondisi ini, jangan pernah meninggalkan komunitas yang sehat dalam Tuhan karena komunitas itu yang membuat kita kuat, di sanalah energi kita di charge ulang oleh Tuhan.
Allah kita adalah Allah yang humoris, di dalam Tuhan tidak angka yang buruk atau angka yang sial. Dalam ayat ini menyebutkan bahwa kemenangan bangsa Yahudi terjadi sekalipun ada di tanggal 13. Angka 13 seringkali di konotasikan sebagai angka sial. Tetapi angka 13 dalam Tuhan diubahkan menjadi tanggal kemenangan.
Janji Tuhan bagi favorit Raja, orang yang berkenan di hatiNya, tanggal yang apes bisa diubahkan Tuhan menjadi tanggal kemenangan dan promosi kita. 
Ester 9:2-3
Maka berkumpullah orang Yahudi di dalam kota- kotanya di seluruh daerah raja Ahasyweros, untuk membunuh orang- orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan tiada seorangpun tahan menghadapi mereka, karena ketakutan kepada orang Yahudi telah menimpa segala bangsa itu.
Dan semua pembesar daerah dan wakil pemerintahan dan bupati serta pejabat kerajaan menyokong orang Yahudi, karena ketakutan kepada Mordekhai telah menimpa mereka.
Sekalipun kita dalam posisi lemah, iman kita harus tetap kuat. Sekalipun besok kita akan ditagih hutang, sekalipun besok adalah hari rumah kita disita, tetap beriman dalam Tuhan. Miliki iman yang bulat dan penuh kepada Anak Allah. Jangan pernah memiliki mental seorang korban. Sekalipun kita di posisi lemah, Allah kita tidak pernah lemah.
Ketika kita lemah, minta tolong pada Tuhan, maka Tuhan akan memutar balikkan keadaan kita dan menjadikan kita kuat.
Ketika kita lemah, dan kita koar-koar untuk penghukuman atas musuh kita, maka Tuhan justru akan mendiamkan kita.
Yesus itu berkuasa, di tanganNya ada kunci kehidupan dan kunci maut. Saat Dia membiarkan musuh kita, berarti Tuhan ingin kita memiliki hati yang lebih lemah lembut dan untuk mengampuni.
- Mengapa Mordekhai ditakuti? Karena Mordekhai punya naluri pembunuh. Naluri pembunuh artinya keinginan untuk maju dan berkuasa terhadap pekerjaan dan perbuatan setan. Bagi kita, kita menyebut ini sebagai IMAN. Bagi musuh kita, iblis, mereka menyebut ini sebagai naluri pembunuh.
2 Korintus 4:13
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: ” Aku percaya, sebab itu aku berkata- kata “, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata- kata.
- Iman itu bukanlah perasaan. Jika kita mau beriman jangan bergantung pada perasaan, tetapi bergantung pada pengakuan. Iman itu mengungkapkan kata-kata mengagungkan Tuhan sekalipun keadaan menjepit kita dan tidak mengenakkan, tetap mengakui karakter dan keilahian Tuhan, sekalipun kondisi kita ada di bawah. Latihlah iman kita, sekalipun hati kita berkecamuk dan bingung, biarlah mulut kita tetap mengakui kebesaran Tuhan.
Iman itu dilandasi hubungan dengan Allah, bukan hanya dengan materi saja. Miliki iman yang besar seperti rajawali, jangan pernah beriman dengan kecil. 
Ester 9:4-10
Sebab Mordekhai besar kekuasaannya di dalam istana raja dan tersiarlah berita tentang dia ke segenap daerah, karena Mordekhai itu bertambah- tambah besar kekuasaannya.
Maka orang Yahudi mengalahkan semua musuhnya: mereka memukulnya dengan pedang, membunuh dan membinasakannya; mereka berbuat sekehendak hatinya terhadap pembenci- pembenci mereka.
Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi membunuh dan membinasakan lima ratus orang.
Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi membunuh dan membinasakan lima ratus orang.
Juga Parsandata, Dalfon, Aspata,
Porata, Adalya, Aridata,
Parmasta, Arisai, Aridai dan Waizata,
kesepuluh anak laki- laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi, dibunuh oleh mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
- Saat kita sudah berkenan di hati Tuhan, maka Tuhan akan membuat kita bisa berbuat sekehendak hati. Tapi saat kita memulai dengan motivasi berbuat sekehendak hati, di sanalah tidak akan terjadi apa-apa.
- Benteng Susan adalah tempat dimana terjadi hasut-hasutan untuk membunuh bangsa Yahudi, dan di tempat itu jugalah bangsa Yahudi mengalahkan musuhnya. Tempat dimana kita dijatuhkan atau dikalahkan iblis, dari sanalah Tuhan akan mengangkat kita dan membuktikkan kebesaran ilahi. Nantikanlah Tuhan, maka kita akan melihat kemuliaan Allah dinyatakan dan kita akan memiliki negeri.
Ester 9:11-12
Pada hari itu juga jumlah orang- orang yang terbunuh di dalam benteng Susan disampaikan ke hadapan raja.
Lalu titah raja kepada Ester, sang ratu: ” Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi telah membunuh dan membinasakan lima ratus orang beserta kesepuluh anak Haman. Di daerah- daerah kerajaan yang lain, entahlah apa yang diperbuat mereka. Dan apakah permintaanmu sekarang? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu lagi? Niscaya dipenuhi. “
- Orang yang memiliki perkenanan dan menjadi Favorit Raja, kita akan diberikan kesempatan lagi, kesempatan tambahan untuk mengejar kekalahan nilai. Sekalipun Allah kita adil, tetapi perkenanan Tuhan seringkali tidak adil dalam hal ini. Saat Tuhan mengulur kasih karunia dan perkenanan Tuhan atas hidup kita, maka itu bisa membuat kita hidup berkelimpahan. Tuhan bisa mempaket berkat 1000 tahun untuk kita bisa terima dalam satu hari. Jangan pernah ragu dengan janji Tuhan.
Yoel 2:25
Aku akan memulihkan kepadamu tahun- tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara- Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu.
Yesaya 30:26
Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat- Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.
Ester 9:14-16
Rajapun menitahkan berbuat demikian; maka undang- undang itu dikeluarkan di Susan dan kesepuluh anak Haman disulakan orang.
Jadi berkumpullah orang Yahudi yang di Susan pada hari yang keempat belas bulan Adar juga dan dibunuhnyalah di Susan tiga ratus orang, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
Orang Yahudi yang lain, yang ada di dalam daerah kerajaan, berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta mendapat keamanan terhadap musuhnya; mereka membunuh tujuh puluh lima ribu orang di antara pembenci- pembenci mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
- Jangan pernah menyisakan iblis di hidup kita. Jika mau menghabisi iblis, habisilah dengan total seluruhnya. Saat kita menyisakan iblis, maka iblis akan kembali membawa roh-roh yang lebih jahat dan mambuat perbuatan-perbuatan yang lebih jahat dari yang sebelumnya.
Ester 9:17-19
Hal itu terjadi pada hari yang ketiga belas dalam bulan Adar. Pada hari yang keempat belas berhentilah mereka dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan sukacita.
Akan tetapi orang Yahudi yang di Susan berkumpul, baik pada hari yang ketiga belas, baik pada hari yang keempat belas dalam bulan itu. Lalu berhentilah mereka pada hari yang kelima belas dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan sukacita.
Oleh sebab itu orang Yahudi yang di pedusunan, yakni yang diam di perkampungan merayakan hari yang keempat belas bulan Adar itu sebagai hari sukacita dan hari perjamuan, dan sebagai hari gembira untuk antar- mengantar makanan.
Selesaikan pertempuran dengan iblis dengan total. Jangan pernah mengerjakan segala sesuatu dengan setengah-setengah. Tujuannya adalah supaya anak-anak kita tinggal menyelesaikannya dan merayakannya. Yang kita ingin berikan ke anak-anak kita adalah berkat, bukan kutuk. Selesaikan peperangan kita, supaya pada saat anak-anak mereka, mereka tinggal membangun, tidak perlu harus memulai peperangan dari awal seperti kita.
Ester 9:20-21
Maka Mordekhai menuliskan peristiwa itu, lalu mengirimkan surat- surat kepada semua orang Yahudi di seluruh daerah raja Ahasyweros, baik yang dekat baik yang jauh,
untuk mewajibkan mereka, supaya tiap- tiap tahun merayakan hari yang keempat belas dan yang kelima belas bulan Adar,
- Seharusnya saat teduh dan ibadah, setiap kita bersekutu dengan Tuhan bukanlah keharusan atau kewajiban, hal ini harusnya menjadi suatu kegirangan dan sukacita karena hal yang wajib kita lakukan hanyalah merayakan kemenangan Tuhan atas maut.
Kita datang ke gereja untuk merayakan kemenanganNya, bukan untuk sekedar check-log atau mengisi presensi Kerajaan Surga. Kita datang untuk merayakan semua berkat-berkat yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita.
Melihat dengan iman setiap hal yang Tuhan selesaikan dalam hidup kita. Sekalipun besok tanggal jatuh tempo hutang kita, lihat dengan iman bahwa Tuhan sudah menyelesaikan hutang kita. Kita menerima mujizat bukan karena kita hebat, tetapi karena kita sepakat dengan Tuhan.
Tidak semua jemaat Tuhan yang datang ke gereja dalam posisi di atas untuk merayakan kemenangan atas berkat Tuhan. Lalu bagaimana dengan mereka yang sedang dalam masalah atau dalam keadaan terjepit? Tetap datang ke hadirat Tuhan dengan sikap hati merayakan berkat-berkat Tuhan yang terselubung. Ketika masalah masih ada di depan mata, pakai iman kita untuk masuk ke hadirat Tuhan dan merayakan kemenangan dan berkat Tuhan yang terselubung.
Ester 9:1
Dalam bulan yang kedua belas– yakni bulan Adar–, pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang- undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh- musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci- pembenci mereka.
- Pada hari ke-13 yang harusnya bangsa Yahudi di bantai dan dikalahkan, Tuhan sanggup mengubahkan menjadi hari ke-31, hari gajian, hari kemenangan bagi bangsa Yahudi. Tempat di mana seharusnya tanggal hari ke-13 menjadi tempat yang sial dan apes bagi bangsa Yahudi, di tempat itu jugalah Tuhan membuat kemenangan gilang gemilang bagi bangsa Yahudi. Tempat di mana kita paling tertekan, paling apes, paling sial, di tempat itulah Tuhan paling dimuliakan.
- Ketika kita sudah belajar mengenal hatinya, kini kita juga harus belajar mengenali tangan Tuhan yang memegang kita. Untuk Tuhan bisa memutar balikkan setiap keadaan yang terjadi di hidup kita itu semudah membalikkan telapak tangan. Tuhan bisa dan sanggup membaliikan setiap keadaan kita, namun Tuhan juga menunggu untuk kita datang ke hadirat Tuhan dengan sikap hati untuk merayakan Tuhan, menghargai kematian Tuhan Yesus di kayu salib.
Untuk kita bisa menggerakkan Tangan Tuhan atas hidup kita, kita perlu terlebih dahulu untuk bisa menggerakkan Hati Tuhan. 
Ester 9:22-25
karena pada hari- hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari- hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar- mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang- orang miskin.
Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai kepada mereka.
Sesungguhnya Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru semua orang Yahudi itu, telah merancangkan hendak membinasakan orang Yahudi dan diapun telah membuang pur– yakni undi– untuk menghancurkan dan membinasakan mereka,
akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak- anaknya disulakan pada tiang.
- Haman ketika ingin membunuh bangsa Yahudi masih perlu membuang undi, artinya kuasa iblis dalam hidup kita masih terbatas. Introspeksi hati kita ketika kita didisiplin oleh Allah. Sebagai favorit Raja, sekalipun Daud bersalah, asal hatinya benar, Daud akhirnya bisa keluar dari masalah yang dialaminya. Sebab persoalan yang kita alami, tidak ada satupun yang melebihi kekuatan kita. Miliki respon dan sikap hati yang benar di hadapan Tuhan, sehingga setiap masalah yang kita hadapi, Tuhan sanggup membawa kita keluar dari masalah kita.
Sekalipun iblis membuang undi dan membuat kita sial, Tuhan sanggup mengubahkan hari kesialan dan keapesan kita menjadi hari kemenangan kita. 
Mazmur 16:5-6
Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Tali pengukur jatuh bagiku di tempat- tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
- Keuntungan dalam Tuhan adalah kesengajaan Surga, tidak pernah ada yang namanya kebetulan. Setiap yang kita miliki, setiap hal yang kita dapatkan, semua nya dibeli oleh Tuhan Yesus melalui orang-orang untuk dikirimkan ke hadapan kita. Karena kita dekat dan berkenan dengan Tuhan, hidup kita menjadi tanggung jawab Tuhan. Saat setan mengklaim tanggal tiga belas menjadi hari kesialan dan penghakiman kita, Tuhan sanggup menjadikan tanggal tiga belas menjadi hari kemenangan dalam hidup kita.
- Ketika kita di aniaya orang lain, diperlakukan tidak adil, merugikan kita, berkatilah mereka. Allah menggunakan mereka sebagai tokoh antagonis di hidup kita, dan melalui mereka Allah akan dipermuliakan melalui hidup kita.
Jangan pernah menjamah orang yang mempunyai perkenanan Tuhan. Karena saat kita menjamah mereka, Tuhan akan menjadikan hidup kita sebagai antagonis di hidup mereka. Sumber keberhasilan terletak pada benih itu sendiri, pada hubungan kita dengan Allah. Setiap promosi dan keberhasilan yang kita alami semua karena perkenanan Allah, bukan karena kita hebat. 
Ester 9:26-27
Oleh sebab itulah hari- hari itu disebut Purim, menurut kata pur. Oleh sebab itu jugalah, yakni karena seluruh isi surat itu dan karena apa yang dilihat mereka mengenai hal itu dan apa yang dialami mereka,
orang Yahudi menerima sebagai kewajiban dan sebagai ketetapan bagi dirinya sendiri dan keturunannya dan bagi sekalian orang yang akan bergabung dengan mereka, bahwa mereka tidak akan melampaui merayakan kedua hari itu tiap- tiap tahun, menurut yang dituliskan tentang itu dan pada waktu yang ditentukan,
- Hari ke-14 dan ke-15 dalam kehidupan orang Kristen Perjanjian Baru adalah setiap hari, memuji Allah setiap hari, bersukacita karena Allah setiap hari. Paulus yang sedang dipenjara ketika memuji Tuhan, pintu penjara menjadi terbuka.
- Iman tidak selalu mengklaim sesuatu. Iman itu alasnya atau dasarnya adalah hubungan dengan Kristus. Pengakuan iman Ayub adalah pengakuan bahwa karakter Allah yang tidak pernah berubah. Apapun yang terjadi tetap ucapkan pengharapan di dalam Tuhan.
Ester 9:28
dan bahwa hari- hari itu akan diperingati dan dirayakan di dalam tiap- tiap angkatan, di dalam tiap- tiap kaum, di tiap- tiap daerah, di tiap- tiap kota, sehingga hari- hari Purim itu tidak akan lenyap dari tengah- tengah orang Yahudi dan peringatannya tidak akan berakhir dari antara keturunan mereka.
- Kasih karunia Tuhan cukup atas setiap keadaan di hidup kita. Apapun yang kita alami, kasih karunia Tuhan cukup atas hidup kita. Iman adalah satu kesatuan dengan pengharapan. Di mana kita kita kehilangan pengharapan, kita akan kehilangan iman kita. Dalam tiap-tiap keadaan ada pengharapan dan kasih Tuhan dalam hidup kita.
- Jika kita tidak percaya bahwa ada berkat Allah dalam segala situasi, sekalian saja kita tidak mempercayai keberadaan Allah dalam hidup kita.
Ester 9:29-32
Lalu Ester, sang ratu, anak Abihail, menulis surat, bersama- sama dengan Mordekhai, orang Yahudi itu; surat yang kedua tentang hari raya Purim ini dituliskannya dengan segala ketegasan untuk menguatkannya.
Lalu dikirimkanlah surat- surat kepada semua orang Yahudi di dalam keseratus dua puluh tujuh daerah kerajaan Ahasyweros, dengan kata- kata salam dan setia,
supaya hari- hari Purim itu dirayakan pada waktu yang ditentukan, seperti yang diwajibkan kepada mereka oleh Mordekhai, orang Yahudi itu, dan oleh Ester, sang ratu, dan seperti yang diwajibkan mereka kepada dirinya sendiri serta keturunan mereka, mengenai hal berpuasa dan meratap- ratap.
Demikianlah perintah Ester menetapkan perihal Purim itu, kemudian dituliskan di dalam kitab.
- Perihal Purim, di mana sekalipun musuh membuang undi, namun tetap Tuhan yang menetukan hasil akhirnya. Tetap perkenan Tuhan lah yang menentukan setiap kemenangan yang kita alami, dituliskan ke dalam kitab. Seringkali kita sebagai orang Kristen hanya melihat Alkitab kita dari kulit luarnya saja, tetapi tidak melihat apa yang ada di dalamnya.
Amsal 16:20
Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
Siapa yang memperhatikan Firman akan mendapat kebaikan Tuhan. Kebaikan Tuhan adalah mempercayai bahwa semua yang Allah kerjakan di hidup kita adalah padang berumput hijau. Sekalipun manusia membuang undi untuk mencelakakan kita, tetapi Allah lah yang memberkati kita. Namun saat Allah sudah membengkokkan jalan kita, usaha apapun yang kita lakukan, melalui setiap koneksi-koneksi sehebat apapun yang kita punya, tidak akan ada artinya yang bisa mengubah bengkok menjadi lurus.
Mazmur 119:18
Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban- keajaiban dari Taurat- Mu.
- Mulai saat ini jangan hanya datang ke gereja atau sekedar membaca Firman Tuhan, tetapi selidikilah Firman Tuhan.


Komentar

Postingan Populer