Hidup Dalam Kasih Karunia

Hidup Dalam Kasih Karunia
Kamis, 26 Mei 2016

Bahan Renungan :
Lukas 10:30-35
10:30 1 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. v  10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 10:33 Lalu datang seorang Samaria, w  yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.

Renungan :
Pada zaman Tuhan Yesus, kota Yerusalem berada diatas kota Yerikho dibagian bawah, para imam mereka tinggal di Yerusalem dan orang-orang Lewi ini bertambah banyak jumlahnya dan biasanya mereka tinggal di Yerusalem karena sebagian besar tugas mereka di Yerusalem, karena Bait Allah ada di Yerusalem. Tetapi pada saat jumlah imam dan orang lain makin bertambah, maka sebagian besar dari mereka pindah ke Yerikho. Disanalah mereka tinggal dan akhirnya menjadi konsentrasi tempat tinggal para imam dan orang-orang Lewi. Karena mereka tinggal di Yerikho, setiap kali mereka menjalankan tugasnya mereka naik ke Yerusalem dan sepulangnya mereka turun lagi ke Yerikho. Jadi jika dikatakan ada imam dan orang Lewi yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, artinya mereka sudah menjalankan tugasnya.

Antara Yerusalem dan Yerikho ada sebuah  tempat yang mereka sebut “The Bloody Way” atau jalan yang berdarah, itu jalan yang sempit dan jalan itu sering terjadi perampokan dan pembunuhan.

Bayangkan imam dan orang lewi selesai bertugas, mereka sudah menyelesaikan yang seharusnya mereka lakukan. Saat mereka turun menuju ke Yerikho, mereka melihat orang yang setengah mati tergeletak, tetapi Alkitab berkata : “mereka hanya melihatnya kemudian menyingkir ke seberang jalan dan melewatinya.” Secara aturan mereka tidak bersalah, karena aturan mengatakan tugas mereka  ada di Bait Allah, hidup mereka juga dari Berkat dari Bait Allah. Urusan orang yang setengah mati di luar Bait Allah, secara tugas sudah bukan kewajiban mereka. Jadi secara tugas mereka tidak bersalah.

Tetapi Yesus datang membawa sebuah perjanjian baru. Yesus datang tidak menegaskan lagi tentang Hukum Taurat yang berlaku. Dia datang membawa Kasih Karunia Tuhan. Kalau kita hidup dengan Hukum Taurat yang kaku yang berkata : “Tugas saya ini, diluar tugas saya, saya tidak peduli.” Maka kita tidak bisa hidup didalam kasih karunia Tuhan. Saat Tuhan Yesus datang, kemudian Dia mati dan bangkit, RohNya diberikan buat kita, sudah bukan lagi soal hukum taurat, tetapi dalam hukum kasih karunia, dan hukum hidup karena Roh Tuhan yang didalam kita. (PAP)

Doa :
Tuhan ajari kami untuk hidup didalam kasih karuniaMu, sehingga kami tidak hanya fokus terhadap tugas kami saja, tetapi kami memiliki hati yang lembut dan peduli kepada sesama kami. Amin

Dari Renungan Harian Bahtera Imamat Rajani – Ark Of Christ

Komentar

Postingan Populer