Tuhan Menghendaki UmatNya Memiliki Sudut Pandang Ini Mengenai ‘UANG’

Ps Steven Agustinus menjelaskan ada beberapa sudut pandang mengenai uang yang Tuhan inginkan untuk umatNya miliki dan praktekkan :

1.   Uang Adalah Alat Bantu Penukar Namun Harus Selalu Dipakai Untuk Memuliakan Allah

Kemuliaan yg Disediakan Bagi Kita - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Sudut pandang yang harus dimiliki oleh kita sebagai umat Tuhan bahwa uang adalah alat bantu penukar yang nilainya tidak tetap tapi harus selalu dipakai untuk memuliakan Allah dan mewujudkan rencana Tuhan. Pertama kali Alkitab menyebut tentang emas, sama sekali tidak dipakai untuk menjadi alat bantu jual beli dan tidak memiliki nilai apapun.
Kej 2:11  Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
Kej 2:12  Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
Sedangkan kata ‘uang’, pertama kali disebutkan di dalam Alkitab adalah ketika dipakai untuk membeli atau menebus orang.
Kej 17:12  Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
Jika kita mengetahui bahwa prinsip nilai mengenai uang ataupun emas, maka kecenderungan hati kita dalam menggunakan harta adalah selalu untuk memuliakan nama Tuhan. Kita tidak terjebak dengan tawaran-tawaran raja Sodom yang pada akhirnya hanya membawa kecenderungan hati kita mulai mencintai uang, dunia dan diri sendiri.
Kej 14:18  Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
Kej 14:19  Lalu ia memberkati Abram, katanya: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
Kej 14:20  dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Kej 14:21  Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: “Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu.”
Kej 14:22  Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: “Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
Kej 14:23  Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Saat kita tidak memakai emas atau uang yang kita miliki untuk memuliakan Allah, maka kita pasti akan cenderung menggunakannya untuk membuat “anak lembu emas” (Baca Keluaran 32). Lewat keilahian Kristus, Allah telah memulihkan kembali fungsi emas yang sejatinya yaitu dijadikan sebagai saran untuk memuliakan Dia dan mewujudkan rencanaNya di bumi ini
Mat 2:11  Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

2.   Uang Digunakan Untuk Meningkatkan Kapasitas Hidup Bukan Untuk Berfoya-foya

240516 - Menunda Perjalanan Profetis Adl Kekhawatiran & Tipu Daya Kekayaan - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Sudut pandang kedua yang harus kita miliki bahwa uang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas hidup kita dan bukan digunakan untuk bersenang-senang atau berfoya-foya belaka.
Ams 3:13  Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
Ams 3:14  karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
Ams 3:15  Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
Ams 3:16  Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Ams 3:17  Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.
Ams 3:18  Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
Wah 3:18  maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
Uang yang kita investasikan untuk membangun kualitas dan kapasitas kehidupan kita tidak akan pernah sia-sia, tetapi uang yang dipakai untuk bersenang-senang selalu akan kita rasakan kurang dan lenyap tanpa bekas karena sesuatu yang sifatnya tidak penting.
Dengan kita memiliki hikmat untuk mengelola uang, maka hal tersebut akan menolong kita untuk membuat apa yang kita miliki menjadi terkumpul. Dalam bahasa Hebrew atau Ibrani, kata ‘Kaya’ adalah ‘Asar’ yang berarti accumulate atau mengumpulkan, menghimpun, mengakumulasi (akumulasi /aku·mu·la·si/ n pengumpulan; penimbunan; penghimpunan)
Ams 10:22  Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Saat kita betul-betul siap dan dapat dipercayai dalam hal keuangan dan siap menjadi menyalurkan berkat, Bapa baru akan melepaskan kekayaan bangsa-bangsa ke dalam tangan kita.
Ams 13:22  Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.
Yes 61:6  Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.
Karena Bapa hanya akan memberkati orang-orang yang memang sudah siap untuk diberkati (Kej. 47:13-26; 1Raja. 3:4-10; 1 Taw 22:6-13).
Akan tiba waktunya, uang dan emas tidak akan ada nilainya lagi. Saat masa itu tiba, hanya mereka yang memiliki hikmat yang akan dapat bertahan. Dan mereka pun justru akan menikmati kelimpahan yang tak terduga.
Kej 47:15  Setelah habis uang di tanah Mesir dan di tanah Kanaan, datanglah semua orang Mesir menghadap Yusuf serta berkata: “Berilah makanan kepada kami! Mengapa kami harus mati di depanmu? Sebab tidak ada lagi uang.”

3.   Uang Atau Kekayaan Adalah Alat Bantu Penguji Keberadaan Kita Dari Tuhan

Mencintai Uang - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Sudut pandang berikutnya yang harus kita miliki sebagai umat Tuhan bahwa uang atau kekayaan adalah alat bantu penguji yang Tuhan berikan untuk menyatakan keberadaan kita yang sesungguhnya.
Orang yang terus mempergunakan cara-cara duniawi (menghalalkan segala cara) untuk mendapat uang atau kekayaan, maka tidak akan pernah betul-betul diberkati. Mungkin harta yang dimiliki berlimpah-limpah, tetapi tidak ada berkat Tuhan di sana. (Baca Kejadian 26)
Orang yang masih sulit untuk dipercaya dalam hal keuangan pasti juga sulit dipercaya dalam hal-hal lainnya. Karena kecenderungan dari orang tersebut masih selalu didapati memiliki banyak kecurangan (manipulasi) atau memanfaatkan hak orang lain demi kepentingan pribadinya sendiri. Justru tindakannya ini membuat pintu-pintu berkat terus tertutup dalam dirinya sendiri.
Luk 16:10  “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Luk 16:11  Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Luk 16:12  Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
 Cara paling mudah untuk mengetahui apakah seseorang akan berhasil dalam hidupnya atau tidak, cukup dengan melihat gaya hidupnya sehari-hari serta caranya memakai atau berinteraksi dengan uang.
Luk 16:13  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Oleh karena itu, milikilah sikap hati yang lebih baik kehilangan uang dari pada kehilangan integritas di hadapan Tuhan – Ps Steven Agustinus

4.   Uang Yang Didapatkan Dengan Mengorbankan Hak Orang Lain, Suatu Saat Akan Jadi BUMERANG Bagi Kita Sendiri

Move On Quote - Mengembalikan Hak Orang Lain
via instagram : @indonesiaone.org_quote
Uang atau kekayaan yang kita dapatkan dengan cara mengorbankan hak dan kepentingan orang banyak atau kepentingan jangka panjang, justru akan menjadi bumerang bagi kita sendiri.
Yak 5:1  Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
Yak 5:2  Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
Yak 5:3  Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
Yak 5:4  Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
Yak 5:5  Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
Yak 5:6  Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.
 Ams 10:2  Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
 Pengk 5:10  (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.
Pengk 5:11  (5-10) Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?
Pengk 5:12  (5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.
Pengk 5:13  (5-12) Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.
Pengk 5:14  (5-13) Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.
Tuhan selalu bertindak berdasarkan hukum kebenaran. Bagi orang-orang yang tidak berjalan dalam kebenaran, maka sekali waktu pasti akan berurusan dengan Tuhan sendiri.
Itulah beberapa beberapa sudut pandang mengenai uang yang Tuhan inginkan untuk umatNya miliki dan praktekkan. Jangan biarkan hidup kita selalu diliputi kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan. Karena roh-roh dunia akan terus bertindak menaburkan pemikirana atau kekuatiran tentang masa depan diri kita sendiri, keluarga maupun orang-orang yang kita kasihi. Dan pada akhirnya membuat kita jadi kehilangan kesederhanaan iman untuk bersandar kepada pemeliharaan Bapa di surga yang sudah memanggil kita untuk memulai perjalanan profetis yang ada.

Komentar

Postingan Populer