HUKUM ILAHI BAGI Terjadinya Kemerdekaan Finansial

Dari pihak Tuhan sendiri, Tuhan menghendaki untuk seluruh umatNya tidak lagi hidup bergantung kepada mamon. Apalagi selalu menilai sebuah kesuksesan hanya dari sisi seberapa banyak kekayaan yang ia miliki.
Karena seseorang yang terus memiliki ketergantungan kepada mamon, maka akan sangat sulit untuk orang itu mendedikasikan dirinya kepada tangan Tuhan. Dan sudah pasti apa yang menjadi isi hati dan kehendak Tuhan tidak bisa dihidupi oleh orang tersebut. Itulah sebabnya, Tuhan menyadingkan DiriNya dengan mamon.
Luk 16:13  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Untuk itu Ps Steven Agustinus memberikan beberapa hukum ilahi bagi terjadinya Financial Freedom atau kemerdekaan finansial :

1.   Jangan Mengharapkan Terjadinya ‘Mukjizat’ Tanpa Kita Pertama-tama Mengubah Gaya Hidup Yang Kita Miliki

Gaya Hidup Sederhana - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Jangan mengharapkan terjadinya ‘mukjizat’ agar mengalami kelepasan dari masalah keuangan tanpa pertama-tama mengubah gaya hidup yang kita miliki. Masalah keuangan yang kita alami, pasti selalu disebabkan akibat gaya hidup kita yang terlalu tinggi atau gaya hidup kita yang tidak akurat.
Seberapapun banyaknya uang yang kita miliki atau yang ada di tangan kita, akan selalu kita rasakan kurang karena memang value yang kita miliki tentang uang sudah salah terlebih dahulu. Untuk itu mulailah ubah gaya hidup yang selama ini kita jalani. Sebab Tuhan menghendaki untuk kita dapat hidup secukupnya dan memiliki gaya hidup yang sederhana.

2.   Financial Freedom Tidak Hanya Mengandalkan “God-Factor” Tapi Ada Usaha Yang Kita Lakukan

Perkenanan Tuhan - Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Orang yang hidup dengan mentalitas “lampu aladin” tidak akan pernah diberkati. Maksudnya adalah jika kita selalu memiliki mentalitas menyelesaikan sebuah masalah finansial dengan mengharapkan terjadi mukjizat setiap kita membutuhkannya, maka sesungguhnya kita tidak akan pernah diberkati.
Memang Tuhan akan menolong setiap umatNya, tapi Tuhan juga berkehendak untuk kita mulai melakukan apa yang menjadi bagian kita. Bukan hanya berpangku tangan dan selalu menunggu datangnya mukjizat. Namun kita harus mulai mengevaluasi diri kita, sebenarnya yang kita katakan menunggu mukjizat itu apakah benar adanya atau itu hanya sebuah alasan untuk menutupi gaya hidup kita yang salah, zona nyaman kita atau justru menutupi sifat malas dan gengsi kita untuk mulai bekerja.
Kedekatan kita dengan Tuhan memang sangat menentukan berhasil atau tidaknya usaha kita. Namun bagaimanapun juga, tetap harus ada usaha yang kita lakukan. Karena akan selalu tersedia anugerah dan perkenanan Tuhan atas mereka yang MAU dan BERTEKAD untuk HIDUP DALAM POLA ILAHI yang AKURAT dalam kesehariannya.

3.   Financial Freedom Hanya Akan Terjadi Jika Dengan Tekun Kita Terus Menerapkan Prinsip Kebenaran & Arahan Yang Tuhan Berikan

Pola Ilahi- Ps Steven Agustinus
follow instagram : @stevenagustinus
Jika kita tidak pernah memberi perpuluhan, otomatis kita akan selalu kalah dalam menghadapi “raja Sodom”. Dan kehidupan keuangan kita akan selalu mengalami adanya ‘belalang pelahap’ yang akan selalu menghabisi berkat yang kamu terima.
Contoh, kita akan selalu mendapati kondisi keuangan kita selalu mengalami gangguan entah itu terlilit hutang yang seakan tidak mungkin untuk dilunasi, kehilangan uang, selalu ada kebutuhan besar yang tidak terduga dan lain sebagainya.
Dan sesuai dengan prinsip universal bahwa jika kita tidak pernah menabur, kita tidak akan pernah menuai. Apalagi Tuhan seringkali menggunakan uang untuk menguji hati dan keberadaan seseorang.
Penggunaan uang akan selalu dikaitkan juga dengan integritas yang kita miliki. Jika kita tidak memiliki integritas atau tidak mau belajar membangun integritas, maka tidak akan ada orang yang mempercayai kita dan pintu-pintu kesempatan jadi tertutup.
Luk 16:10  “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Luk 16:11  Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Luk 16:12  Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Luk 16:13  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Jadi pastikan kita terus berlaku jujur dan tekun menerapkan prinsip kebenaran serta terus berjalan dalam arahan yang Tuhan berikan khususnya dalam menggunakan keuangan. Dengan begitu kita akan mulai menjadi pribadi yang dipandang, disegani dan dihormati oleh orang-orang yang ada di sekitar kita.

4.   Untuk Dapat Menikmati Financial Freedom Secara Permanen, Dibutuhkan Hikmat Untuk Mengelola Keuangan

Empati Ilahi - Ps Steven Agustinus

Komentar

Postingan Populer