Kenakan Mahkota Hikmat 2
Kenakan Mahkota Hikmat 2
Preaching By : Ev. Indriati Tjipto Wenas
Bahan Renungan : Amsal 8 : 6 – 36
Permulaan hikmat adalah Takut
akan Tuhan, dan mengenal Yang Maha Kudus adalah pengertian. (Amsal 9 : 10)
Renungan :
Hari – hari ini di akhir jaman ini ini kita tidak boleh kehilangan
CintaNya, kita harus tetap mempunyai Gelora Cinta kepadaNya dalam setiap aspek
kehidupan kita. Kita harus menjadikan Tuhan nomor satu dalam kehidupan kita.
Didalam hidup kekristenan kita, kita harus mempunyai Hikmat Tuhan. Kita
harus mengenakan Mahkota Hikmat Tuhan didalam kehidupan kita. Saat ini kita
akan mempelajari Fungsi Mahkota Hikmat yaitu :
1. Hikmat Membuat Kita Mengenal Sesuatu yang Dalam dan Tepat (Amsal 8 : 6)
Banyak diantara kita yang sudah mempunyai usia lanjut dan para pelayan
Tuhan tidak mempunyai ketepatan sehingga tidak bisa menuntaskan apa yang Tuhan
berikan dalam hidup kita. Kita harus belajar dari pengalaman dan jangan setiap
pengalaman dijadikan patokan atau teori didalam kita mengikuti Tuhan.
Orang yang memiliki kedalaman dengan Tuhan maka akan mengerti isi hati
Tuhan. Untuk memiliki kedalaman dengan Tuhan harus mempunyai hubungan yang
intim dengan Tuhan.
Demikian juga dalam kehidupan sehari – hari kita, kita harus memiliki
kedalaman dalam membina hubungan dengan sahabat – sahabat kita di dalam Tuhan.
Kita harus mengenali sahabat – sahabat kita dalam hal temperamen maka hasilnya
akan luar biasa, ada empat temperamen yaitu Sanguin : meledak – ledak,
ekstrovert, terbuka, Plegmatis : suka damai, tenang, introvert, Melankolis :
suka melihat dari sisi negatif, perfeksionis, introvert, dan Koleris :
kepemimpinannya kuat, harus menentukan dari sekarang untuk mencapai sesuatu di
masa depan, selalu mendoakan, menikmati.
Setiap perbedaan yang kita miliki didalam tubuh Kristus akan memperkuat
hidup kita, saling melengkapi. Kita harus tepat dan dalam, dalam mengenal
sahabat – sahabat kita.
Jika kita ingin mengerti hati Tuhan maka kita harus mempunyai hubungan
yang intim dan dalam dengan Tuhan, demikian juga dalam pergaulan kita jika kita
ingin mengerti isi hati sahabat kita, kita harus mempunyai hubungan yang dalam
dan intim dengan sahabat – sahabat kita.
Sewaktu di Belanda, ada seorang tetangga kamar yang marah – marah
karena merasa terganggu dengan suara berisik dari doa pagi yang kita lakukan.
Sebenarnya saya juga ingin membalas orang itu denga kemarahan, namun Roh Kudus
berkata jangan kamu marah, datangi orang itu dengan membawa Cake yang terenak
di Belanda, lalu ajak dia berbincang – bincang. Kemudian saya mengikuti apa
yang dikatakan oleh Roh Kudus, saya ketuk pintu orang itu, lalu orang itu
bertanya : ”Ada apa ?” saya menjawab : saya hanya mau meminta maaf dan mau
meminta ijin, jika seminggu sekali di flat saya ada doa pagi. Orang itu
menjawab dengan ramah, silahkan saja, jika saya sudah tahu jadwal tetapnya,
maka jika saya pulang dari kerja shift malam saya akan tidur dengan menutup
telinga saya dengan earphone sehingga saya tidak terganggu tidurnya. Saya
kemudian mempunyai hubungan baik dengan tetangga saya.
Seringkali kita mempunyai paradigma yang lama dan salah. Kita
seringkali menganggap paradigma kita benar, kita menganggap kondisi yang ada
sesuai dengan kita. Dalam pergaulan kita harus mengerti kondisi sahabat atau
teman kita. Kita harus mempunyai hubungan yang dalam dengan sahabat – sahabat
kita.
Kita memerlukan Hikmat Tuhan untuk mengenal Kebenaran yang Tuhan
berikan kepada kita, bahkan untuk mengenal diri kita kita memerlukan hikmat
Tuhan. Mungkin pertama kali marah terjadi dalam hati kita, lama kelamaan kita
sakit hati, jika kita biarkan sakit hati tersebut maka kita akan kebal atau
mati rasa sehingga kita tidak merasa mempunyai sakit hati.
Seorang teman saya marah sama Tuhan, karena ia melihat bahwa Tuhan
memberikan kepada saya sebuah mobil, namun ibu ini tidak merasa bahwa dia marah
sama Tuhan. Seringkali kita tidak jujur terhadap diri sendiri maka kekacauan
akan terjadi dalam hidup kita.
Didalam kehidupan kita, kita masih merasakan kelelahan, keletihan,
kemarahan, kekecewaan, kegagalan, kita mengalami kekalahan dan tidak bisa
menang terhadap dosa. Ini menandakan bahwa kita membutuhkan waktu dan proses,
setiap kita tidak ada yang super dan tidak pernah mengalami kelelahan. Proses
yang kita alami akan menjadikan kita kuat.
Dihadapan Tuhan dan manusia, kita harus jujur mengatakan kelemahan,
kegagalan, kemenangan dan keberhasilan kita. Kita tidak boleh jaga image, hanya menampilkan yang baik – baik
saja. Ketika kita sedang mengeluh utarakan itu apa adanya, biarkan penilaian
orang, yang penting kita jujur. Jangan tutupi keadaan kita yang sedang terpuruk.
Kita harus belajar terbuka dihadapan Tuhan dan manusia.
Jika kita mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan maka setiap kerak
– kerak dari dosa dan kelemahan kita akan dibersihkan oleh Tuhan sendiri. Kita
harus terus bertumbuh tanpa ada yang menghalangi dalam rambu – rambuNya.
2. Hikmat akan menghasilkan Kecerdasan & Pengetahuan (Amsal 8:12)
Kecerdasan sama dengan IQ
(Intelegence Question). Dalam pengenalan akan Tuhan kita membutuhkan belajar
dari buku – buku yang saat ini banyak diterbitkan, mendengarkan kaset kotbah
dan CD kotbah, browsing artikel di Internet, kesaksian hidup orang lain, dan
lain – lain.
Jika kita mempunyai
panggilan menjadi seorang Konselor, kita harus melengkapi hidup kita dengan
membaca buku – buku tentang konseling, innerhealing, pelepasan. Jika
kita mempunyai panggilan menjadi seorang penulis, kita harus banyak latihan
menulis, membaca hasil tulisan karya orang lain.
Kecerdasan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, kecerdasan berbicara
mengenai kecerdikan dan ketulusan. Kita harus menggunakan karunia membedakan
roh, kepekaan, kecerdikan hal ini dibutuhkan juga dalam dunia kerja.
Suami saya mempunyai metode tertentu dalam mengetes pegawai baru di
kantornya, misalnya ada seorang Office Boy baru di kantor, maka ia akan
menyuruh Office Boy suruh membelikan Gorengan di Tukang Gorengan A, dia berkata
belikan gorengan sepuluh ribu rupiah, dia sudah tahu bahwa di Tukang Gorengan A
akan mendapatkan sejumlah gorengan, kemudian bila si Office Boy membelikan
gorengan bukan di A dan ia akan mengetahui dari jumlah gorengan yang didapat.
Jika gorengan yang didapat kurang dari jumlah yang biasa ia terima maka ia
mengetahui bahwa pegawai ini tidak jujur dan tidak membeli di Tukang Gorengan
A.
Jika kita memberikan hadiah kepada para penguasa, itu adalah
kecerdikan, maka itu bisa membuka jalan bagi kita. Kebijaksanaan untuk
memutuskan sesuatu masalah dalam hidup kita dibutuhkan pertimbangan (Amsal 8 :
14).
Jika kita mempunyai Hikmat Tuhan maka kita bisa membantu orang lain
dengan nasehat – nasehat kita. Hikmat dari Tuhan akan membuat nasehat kita
dapat diterima oleh orang lain.
Dalam mendidik anak, anak berusia kurang dari 8 tahun, kita mendidik
dan mengingatkan dia dengan hukuman yaitu memukul pantatnya, karena periode ini
anak akan mengingatnya. Sedangkan anak usia diatas 8 tahun tidak boleh dihukum
dengan cara memukul dia, maka dia akan tambah memberontak kepada kita. Anak
diusia 12 tahun keatas harus ada larangan dan rambu – rambu, karena diusia ini
anak sedang mengalami pergolakan, pencarian identitas diri.
Dalam mendidik dua anak saya, saya menerapkan metode yang berbeda.
Untuk Joshua saya harus memperlakukan metode A, sedangkan untuk Steven saya
harus memperlakukan metode B. Begitu juga dalam memberikan nasehat kepada kedua
anak saya, saya harus tahu selahnya dimana.
Hikmat Tuhan membuat kita mempunyai pertimbangan. Pertimbangan harus
diterapkan dalam setiap pengambilan keputusan kita, setiap keputusan kita harus
dipertimbangkan dengan matang. Jangan ambil keputusan cepat – cepat apalagi
Tuhan belum berbicara dan memberikan peneguhan, jangan mau didesak oleh waktu.
Jika Tuhan tidak berbicara mending diam saja dulu.
Hikmat Tuhan akan membuat kita mempunyai pengertian tentang Tuhan dan
orang lain. Dengan Hikmat Tuhan maka kita mempunyai kekuatan untuk memerintah
bersama Tuhan. (Amsal 8 : 14 – 15) Amin.
Jatiwangi,
5 Nopember 2012
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar