Penyembahan Yang Berkenan

Penyembahan yang Berkenan

Diambil dari buku "Jalan Keimaman" - Ev. Daniel Krestianto





Saat kita datang menghadap ke hadirat Tuhan dengan hasrat dan gelora, maka Ia akan menyambut kita dengan hasrat dan gelora yang lebih besar dari apa yang pernah kita bisa pikirkan.
Saya beritahu anda bahwa cara penyembahan anda kepada Tuhan akan menentukan sebesar apakah level kita di hapadan Tuhan, semakin tinggi atau malah sebaliknya. Penyembahan juga akan menentukan apakah kita akan semakin dikenal oleh Tuhan dan mendapatkan perkenanan-Nya setiap saat. Penyembahan akan membawa kita ditarik semakin dekat ke hadapan tahta kemuliaan-Nya.
Lukas 7:36-38
Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

           
Penyembahan yang dilakukan perempuan ini sangat menggetarkan hati Yesus. Sebuah penyembahan yang tulus dan penuh kerinduan membuat hati Yesus tidak tahan.
           
            Jika kita membaca seluruh kisah ini secara lengkap, kita akan menemui dua sifat manusia yang sangat berbeda, yakni Simon dan perempuan tersebut.
           
            Simon mengundang Yesus ke rumahnya, karena dia mengharapkan sesuatu dari Yesus, namun undangan yang dilakukan Simon sangat tidak sesuai dengan kebiasaan yang terjadi pada zaman itu. Pada zaman dulu ada kebiasaan orang-orang Yahudi dalam menyambut tamu istimewanya. Jika mereka mengundang seorang ke rumahnya, maka hal yang pertama diterima oleh si tamu adalah penyambutan. Penyambutan tersebut berupa: Si pemilik rumah tersebut akan menempatkan seorang budaknya di depan pintu, dan pada saat tamu tersebut datang, budak tersebut akan membasuh kakinya dan membersihkannya. Kemudian setelah bersih dari semua kotoran dan debu dari kaki tamu tersebut, maka si pemilik rumah akan memberikan pelukan hangat dan ciuman di pipi si tamu, barulah mereka akan masuk bersama ke ruang jamuan makan.
           
            Hal inilah yang tidak dilakukan Simon pada saat ia mengundang Yesus ke rumahnya. Simon melupakan hal terpenting! Ia tidak menganggap bahwa Yesus adalah tamu istimewa sehingga ia memperlakukan Yesus biasa saja.
            Dalam hal inilah; perempuan itu mengambil bagian yanag seharusnya menjadi bagian Simon. Perempuan itu melayani dan menyambut Yesus melebihi standar yang ada. Ia memperlakukan Yesus bukan hanya istimewa tapi ia melakukan sebuah penyembahan.
Lukas 7:44-49
Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
            Simon seharusnya yang memberi penyambutan yang istimewa kepada Yesus, karena Yesus lebih dari seseorang yang istimewa. Tetapi, perempuan berdosa ini yang melihat bagaimana Yesus tidak menerima penyambutan yang semestinya, membuat ia tidak tahan dan hal itulah yang membuat ia mengambil minyak narwastu yang mahal dan menyambut Yesus dalam penyembahan seperti seorang budak yang menyembah tuannya.

Komentar

Postingan Populer