The Purpose of A Process

Ps. Bill Wilson (Palembang, 30 Juli 2012) - The Purpose of A Process

Isaiah 6:8 (World English Bible)
8: I heard the Lord's voice, saying, "Whom shall I send, and who will go for us?" Then I said, "Here I am. Send me!"

Yesaya 6:8 (Indonesia Terjemahan Baru)
8: Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"


Visi ini tidak disimpan untuk orang tertentu, tapi untuk orang banyak!

Everything in your life is a process..
A great friendship is a process..
A great Marriage is a process..
semua harus melewati proses!!

Banyak orang kristen yang berpikir kalau visi yang besar itu hanya untuk orang tertentu, misalnya ke nabi, pendeta, dll.. Itu salah!!

Yang akan memindahkan tempat duduk kita untuk ke luar dan ke jalanan dengan pikiran yang berbeda, semuanya itu harus melalui proses, tidak instan karena visi yang besar tidak jatuh begitu saja!

Tanpa visi, umat Tuhan binasa..
Tapi tanpa orang/umat Tuhan pun visi itu akan mengalami kematian..


Visi yang bisa mengubah kehidupan adalah sebuah proses.. Semua harus melalui proses yang HARUS dilewati/dilalui/dialami..


Proses pertama:
Isaiah 6:1 (World English Bible)
1: In the year that king Uzziah died, I saw the Lord sitting on a throne, high and lifted up; and his train filled the temple.

Yesaya 6:1 (Indonesia Terjemahan Baru)
1: Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.


Ini mungkin waktu kronologis ketika Yesaya mendapat visi.. Mungkinkah? Mungkin!
Dalam hal ini "raja harus mati".. Artinya sesuatu yang kita taruh di tahta kehidupan kita harus disingkirkan (misal uang, mobil, kekayaan, kepintaran, dll), agar kita bisa melihat segala sesuatunya dengan cara pandang yang berbeda.. Semua itu harus diambil, dibuang, disingkirkan!!

Dan di sinilah waktu awal ketika Yesaya bisa melihat Tuhan.. Ini prosesnya.. Kita harus melihat visi ke atas.. VISI KE ATAS!
Inipun adalah proses, dan merupakan permulaan proses.. Kita harus melihat Tuhan dan segala keadaannya, bukan dengan apa yang kita pikirkan, bukan dengan apa kata orang tentang siapa Tuhan, bukan tentang apa yang orang lihat tentang Tuhan, tapi kita sendiri yang harus melihat Tuhan, melihat siapakah Dia sebenarnya..

Proses Kedua:
Isaiah 6:5 (World English Bible)
5: Then I said, "Woe is me! For I am undone, because I am a man of unclean lips, and I dwell in the midst of a people of unclean lips: for my eyes have seen the King, Yahweh of Armies!"
Yesaya 6:5 (Indonesia Terjemahan Baru)

5: Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam"


Ketika kita melihat Tuhan dengan siapa Tuhan yang sebenarnya, kita akan secara otomatis akan mendapatkan/melalui proses yang kedua.. Visi yang ke atas itu otomatis membuat kita melihat siapa diri kita yang di dalam.. Ini yang akan memaksa kita melihat kedalaman diri kita sendiri, siapa kita? Dan hal ini akan membuat kita menganalisa siapa diri kita sebenarnya, bukan tentang apa yang orang pikir tentang kita, bukan tentang apa yang orang lihat siapa kita, bukan apa yang kita inginkan untuk kita jadi sesuatu, tapi siapa kita sebenarnya.. Siapa kita sebenarnya? SEBENARNYA!!
Banyak orang yang tidak pernah lihat Tuhan, karena itu mereka hidup di dalam kebohongan, mereka tidak pernah mencapai apapun, karena kalau engkau benar-benar melihat Tuhan, kita akan mendapat perkataan firman untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain! Dan hal inilah yang akan membuat kita bisa melihat visi dari Tuhan! Kita bisa melihat siapa kita.. Itu proses!

Semua kita harus bisa mengatakan hal sama seperti Yesaya, "here i am Lord, send me!" Tapi kita harus RELA menjalani proses itu.. Kalau tidak menjalani proses itu, maka visi itu tidak akan terjadi di hidup kita..

Jangan berusaha hidup melalui visi yang ORANG LAIN miliki.. Kita harus melalui proses kita sendiri agar kita tahu dan bisa menjalankan visi yang telah Tuhan beri di hidup kita sendiri.. BUKAN visi orang lain, tapi visi yang ada di diri kita sendiri!

Setelah 2 proses itu dilalui baru kita bisa masuk ke ayat 8..

Seseorang harus mendapat visi dari atas dan melihat hingga ke dalam dirinya sendiri.. Lalu relalah untuk melakukan perubahan di dalam hidup kita, barulah kita bisa berkata seperti Yesaya di ayat yang ke 8.. Setelah itu baru kita bisa melihat visi keluar, kita bisa melihat orang lain dengan mata yang berbeda, cara yang berbeda, pandangan yang berbeda pada orang lain..
Banyak orang yang tidak bisa melihat kebutuhan orang lain karena TIDAK BISA, hal ini disebabkan karena orang itu belum memiliki visi yang dari atas..

My Notes: Don't give up for me, Lord!

Visi yang dari atas itu yang akan membuat visi yang dari dalam, dan itulah yang akan membuat visi itu keluar, dan visi itulah yang akan membuat dan menggerakkan kita untuk MELAKUKAN APAPUN, MEMBAYAR APAPUN DAN BERAPAPUN untuk sesuatu yang berhubungan dengan visi tersebut..

Jangan pernah berkata sudah terlambat! Jangan pernah berkata tidak ada yang bisa kita lakukan, tidak ada harapan! Jangan berkata visi yang besar hanya untuk pengkhotbah besar!

Komentar

Postingan Populer