Yang Lebih Baik


Yang Lebih Baik
Ev Iin Tjipto Wenas


Bahan Renungan : Kejadian 4 : 1 – 10


Saat ini kita mau belajar mengenai Habel dan Kain lebih dalam lagi. Kalau kita melihat arti nama Kain, Kain artinya mau mengambil segala sesuatu untuk dirinya sendiri. Habel artinya menyerahkan atau dikosongkan.

Jika kita melihat pada waktu itu manusia belum memakan daging, kenapa Habel memilih menjadi peternak domba ? Habel mengerti kesukaannya Tuhan. Dia mempunyai keintiman dengan Tuhan. Habel mengetahui seleranya Tuhan. Saat ini kita harus merenungkan apakah pujian yang kita naikkan, tarian yang kita persembahkan dan permainan musik kita itu seleranya Tuhan ? Kita harus mengetahui seleranya Tuhan dalam pujian, tarian dan permainan musik kita (Kejadian 4 : 4).

Didalam kehidupan kita sehari – hari kita harus belajar seperti Habel berikan kepada Tuhan, dia memberi sesuai dengan seleranya Tuhan. Habel mau dikosongkan. Pada saat ini ada beberapa anak Tuhan yang hanya mau mengambil sesuatu untuk keuntungannya sendiri, mereka tidak mau mengerti seleranya Tuhan. Ada anak – anak Tuhan yang mau mengosongkan dirinya dan memberikan sesuatu yang sesuai dengan seleranya Tuhan.

Sewaktu SD ketika ada tugas membuat kliping, teman – teman saya hanya ingin mendapatkan nilai bagus, mereka tidak mau memberikan dukungan dalam tugas, bahkan ketika mengumpulkan uang, mereka berkata iin saja, kan iin anaknya dokter, kaya, pintar dan sebagainya. Dari contoh ini kita melihat bahwa ada orang yang hanya maunya mengambil keuntungan dan tidak mau memberikan sesuatu.

Kenapa Habel menjadi Gembala padahal pada waktu itu belum ada orang yang makan daging, manusia makan sayur dan buah – buahan. Jadi buat apa Habel menjadi peternak domba ? Habel menjadi peternak domba karena ia tahu kesukaannya Tuhan.

Jika kita mencintai seseorang maka kita akan tahu apa kesukaan orang yang kita cintai tersebut. Jika kita mengasihi Tuhan maka kita akan tahu seleranya Tuhan.

Kain bekerja untuk kesukaannya dia sendiri, sedangkan Habel bekerja untuk kesenangan Tuhan. Mempersembahkan buah – buahan dihadapan Tuhan itu tidak salah, tetapi karena kain tidak mengenal kesukaannya Tuhan jadi ia mempersembahkan sesuai dengan pandangan dia.

Jika kita memuji Tuhan, menari, main musik, kita harus mengetahui seleranya Tuhan. Pilihan ada ditangan kita, kita hidup seperti kain atau hidup seperti habel.

Habel hidup untuk Tuhan, dia hidup untuk memberi, dia hidup memberi sesuai selera dengan Tuhan. Kain hidup mau mengambil keuntungan untuk diri sendiri.

Kejadian 4 : 5 Habel tidak melakukan kesalahan, tiba – tiba Kain marah. Kemarahan Kain ditimpakan ke Habel. Ada harga yang harus dibayar, melayani Tuhan. Kita harus jadi orang yang militan bagi Tuhan dan hasilkan yang terbaik untuk Tuhan. Mari kita bangkit untuk memberkati bangsa ini.

Kemarahan itu bisa merusak hidup kita, Iblis mau menarik kita kepada kehancuran. Saya dilahirkan oleh ibu saya melalui operasi ceasar, karena ibunya belum bisa mengurusnya maka iin kecil dititipkan pada tantenya. Ketika akan diambil, ibunya kembali mengandung anak yaitu Daniel adik saya. Ketika saya umur 3 tahun, saya diambil dari tante saya karena mau dibawa ke papua. Disitu mulai timbul kemarahan dalam hati saya, saya merasa tiba – tiba dipisahkan dari tante saya yang mengasihi saya. Saya biasa dimanjakan oleh tante saya, mau makan apa saja pasti tante saya siapkan sedangkan dengan ibu saya, saya harus makan seadanya, tidak bisa milih makanan. Kemarahan saya berlanjut sehingga pada usia dini saya pernah terkena sakit kanker.

Ketika kita marah maka dosa sudah mengintip, kemarahan bisa menghasilkan berbagai macam penyakit. Kemarahan bisa membawa kepada kehancuran. Pilihlah hidup berdamai dan bersikap dengan baik maka Tuhan akan membawa hidup kita kepada yang lebih baik lagi. Amin


By His Grace


Joshua Ivan S

Komentar

Postingan Populer