His Hand Clave Unto His Sword

Hananeel Cinta, 27 November 2016

● His hand clave unto his sword
    Ps. Fendy

2 Samuel 23: 9-10
9) Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri.

10) Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas.

Eleazar adalah seorang dari triwira Daud. Suatu hari dlm sebuah peperangan yg berat, pasukan Israel sudah terdesak, dan banyak yang mundur melarikan diri meninggalkan Daud dan Eleazar, padahal mereka sedang berhadapan dengan banyak sekali pasukan musuh.

Mereka tetap berperang, bahkan dikatakan mereka mengolok-olok pasukan Filistin yang jumlahnya lebih banyak. Saya rasa ini bukan sekedar kata-kata olok2 dan caci maki yg biasa kita pikir. Tapi ini perkataan iman, deklarasi iman, kata2 profetis.
Seperti semacam yg diucapkan Daud ketika berhadapan dengan Goliat. Ketika itu Daud juga mengolok2 Goliat, dg berkata : 'Kamu datang dg pedang tapi aku datang dengan nama Tuhan, hari ini aku akan memenggal kepalamu dan memberikan  mayatmu pada burung-burung'.
Dan sekali inipun Daud dan Eleazar di dalam keadaan yg terdesak mereka mendeklarasikan iman mereka, mengklaim janji-janji dan Firman Tuhan. Itulah yg dimaksud dg mereka mengolok - olok musuhnya.

Merekapun lalu berperang, dan Eleazar mengalami keletihan krn musuh yang sangat banyak, dikatakan tangannya lesu dan sehingga tangannya melekat pd pedangnya. Sebenarnya ini yg terjadi saat itu. Eleazar sudah sangat keletihan, lesu, sampai memegang pedang rasanya sudah sangat berat. Dan ia mengambil sebuah kain atau tali dan mengikat tangannya pada pedangnya supaya tidak terlepas. His hand clave unto his sword.

Dan dia bertekad, seletih apapun, aku akan terus berperang, aku tidak akan letakkan senjataku. Aku mau tetap sepakat dengan pemimpinku, aku akan tetap berperang bersama rajaku. Aku akan selesaikan dengan tuntas.

Karakter, tekad, dedikasi, pengabdian, kesetiaan seperti itulah yg menggerakkan Tuhan intervensi hari itu. Seperti namanya Eleazar, artinya 'God will help', hari itu Tuhan berikan yg sebuah kesanggupan yg ilahi dan beyond human. Eleazar terus berperang dan Tuhan memberikan kemenangan yg sangat besar, kemenangan yg glorious. Semangat, passion dan iman Eleazar itu meradiasi, sehingga orang2 Israel yg semula sudah ketakutan, menyerah, kabur pun kembali lagi dan mengikuti Eleazar meski hanya utk merampasi karena musuh sudah kalah.  Itu sebuah radiasi revival, membangkitkan satu bangsa.

Hari-hari ini, kita sangat sibuk untuk mengawal Indonesia, Glorious Time, pelayanan pribadi kita, gereja, belum pekerjaan dan urusan keluarga, belum juga kelemahan keeroran diri kita.  Belum lagi iblis yg terus meniupkan intimidasi, tipuan, dan jebakan. Mungkin itu akan menyebabkan sebuah keletihan, tapi jangan pernah letakkan senjatamu. Terus perkatakan iman dan firman, olok2 musuh kita. Ikat tanganmu pada pedangmu, kuatkan hatimu, di saat2 inilah aku ada dan menuntaskan.

Percaya Eleazar, God will help. Di saat kita angkat tekad kita, kita angkat kesetiaan, pengabdian, sepakat dg pemimpin dan Tuhan, Tuhan lihat itu dan akan intervensi, God will help. Dan bersama2 kita akan menuntaskan, menghabiskan musuh kita, masuk pada kemenangan besar dan glorious yang Tuhan berikan, masuk pada glorious time.

Blessing

Komentar

Postingan Populer