Kabar Keselamatan

TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya



“Jikalau persembahannya merupakan korban keselamatan, maka jikalau yang dipersembahkannya itu dari lembu, seekor jantan atau seekor betina, haruslah ia membawa yang tidak bercela ke hadapan Tuhan. Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala persembahannya itu, dan menyembelihnya di depan pintu Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun, imam-imam itu haruslah menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya." (Imamat 3:1-2 TB) 

Dalam rencana awal penciptaan Allah mendesain bahwa manusia akan selalu hidup dalam kekekalan di Firdaus. Sebuah kehidupan yang tanpa ada rasa ketakutan, kesepian, kebencian, kecemburuan, pembunuhan, penyakit, kesedihan, kematian dan pemisahan yang kekal dari Allah. Sebuah kehidupan yang penuh damai sejahtera dan sukacita Ilahi. Rencana yang tidak di sukai oleh Iblis sehingga dengan segala tipu dayanya berusaha menghancurkan rencana itu dengan menggoda Adam dan Hawa dan membuat mereka harus keluar dari Firdaus, sejak itulah manusia sudah menyadari sangat membutuhkan keselamatan untuk bisa kembali hidup di Firdaus dalam kekekalan.

Untuk memahami keselamatan, pertama-tama kita harus memahami rencana awal Allah bagi manusia. Allah menciptakan manusia dengan satu tujuan untuk dapat bersekutu dengan-Nya. Tubuh manusia terdiri dari 3 aspek yang berada didalam diri kita yaitu tubuh, jiwa dan roh. Roh kita adalah bagian dari diri kita yang paling dalam dimana bagian inilah yang membuat kita dapat untuk memahami dan berhubungan dengan Allah. Iman kepada Allah selalu berasal dari roh kita.

Jiwa terdiri dari emosi, kehendak, dan pikiran kita, dan tentu saja, semua orang mengetahui apa yang dimaksud dengan tubuh. Inilah yang membedakan Kita dengan binatang, karena kita dalah makhluk yang memiliki roh. Binatang memiliki jiwa, walaupun tidak semajus sebagaimana jiwa manusia. Tentu saja binatang mempunyai emosi, kehendak, dan akal budi yang berbeda tingkatannya. Sebagai manusia kita adalah ciptaan yang unik. Jadi kita adalah makhluk yang memiliki roh, yang mampu mengenal Allah. Kita mempunyai jiwa, dan kita hidup di dalam tubuh jasmani.

Ketika Adan dan Hawa sebagai manusia pertama jatuh kedalam dosa di Firdaus (Taman Eden) kemudian terciptalah kehampaan di dalam jiwa manusia. Hubungan manusia dengan Allah telah mati dimana hadirat Allah tidak lagi bersama mereka karena mereka telah melanggar firman Allah dimana dalam Roma 5:12 dikatakan "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." Jadi Tragedi yang terjadi di Firdaus (Taman Eden) bukan hanya untuk Adam dan Hawa, tetapi berdampak kepada semua generasi yang menyusul kemudian. Dalam Alkitab sebagai firman Allah juga tertulis, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak" (Roma 3:10).

Sangat banyak orang yang menganggap remeh terhadap dosa dan berpikir bahwa, lagipula, kita semua berada di dalam kesulitan yang sama – kita semua adalah orang yang berdosa. Memang benar umat manusia secara keseluruhan berada di dalam dosa, tetapi dosa adalah hal yang sangat pribadi. Dosa adalah pelanggaran terhadap segala perintah Allah. Seperti perintah-Nya untuk "Jangan berzinah" dimana Yesus berkata bahkan jika Anda melihat seorang wanita dengan hawa nafsu, Anda telah berzinah dalam hati Anda, begitu pun dengan perintah "Jangan membunuh"  dimana Yesus berkata bahwa kebencian sama saja dengan pembunuhan. Jadi ketika kita membenci seseorang itu sama saja kita telah "membunuh" orang tersebut dengan pikiran-pikiran kita.

Sangat sering ada suara didalam diri kita masing-masing yang berkata "Bersalah!" itu adalah tanda bahwa sebagai manusia kita menyadari betapa kita sebagai individu bersalah di hadapan Allah yang kudus.

Sebenarnya Allah menciptakan dunia yang sempurna di mana manusia hidup dalam hubungan yang harmonis dengan-Nya. Sampai kemudian Iblis muncul di layar dalam bentuk seekor ular, dan manusia dengan sukarela mendengarkannya dan mengikuti nasehatnya. Dimana Alkitab sebagai firman Allah dengan sangat jelas menjelaskan dalam Kejadian 3:1  "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: 'Tentulah Allah berfirman: "Semua pohon di dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?".

Iblis menipu Adam dan Hawa dengan menimbulkan ketidakpercayaan kepada firman Allah dimana ketidak percayaan kepada Allah adalah dosa. Akibat dosa adalah mengerikan: lebih banyak dosa, rasa sakit, kesepian, ketakutan, kebencian, kecemburuan, pembunuhan, penyakit, kesedihan, dan pemisahan yang kekal dari Allah. Segala hal yang negatif dan merusak berasal dari dosa. Ketika seorang bayi lahir, di dalam bayi itu sendiri telah ada pencemaran dosa.

Inilah yang disebut dengan "KEMATIAN ROHANI". Ada kekosongan di dalam diri manusia. Ketika seseorang dilahirkan kembali atau "LAHIR BARU", itu bukan sedang berbicara mengenai kelahiran secara fisik, tetapi KELAHIRAN ROHANI. Bagian dari manusia yaitu – rohnya – yang telah terpisah dengan Allah melalui dosa, dilahirkan kembali melalui kasih karunia Allah. Kita yang dahulu sudah"… mati karena pelanggaran-peanggaran dan dosa-dosa …"sekarang "… dibuat hidup dalam Yesus Kristus" (Efesus 2:5-8 TB) 

Jadi apa yang dilakukan oleh manusia dalam perjanjian lama seperti dalam Imamat 3:1-2 diatas adalah dampak kepada keturunan manusia berikutnya yang berusaha untuk menghapus dosa mereka untuk memperoleh keselamatan dengan mempersembahkan korban lembu, kambing dan domba terbaik yang tidak bercacat kepada imam dimana mereka mereka mempercayai ketika imam berdoa dan meletakkan tangan diatas korban terbaik yang tidak bercacat itu segala dosa mereka akan dilimpahkan kepada korban yang tidak bercacat tersebut sehingga segala dosa dan kesalahan mereka akan diampuni dan dihapuskan yang di jaman sekarang ini dikonotasikan dengan segala amal dan perbuatan baik manusia.

Darah hewan ataupun segala amal dan perbuatan baik manusia sebagai hasil dari kesalehannya tidak akan pernah cukup untuk bisa menghapuskan segala dosa manusia. Kesadaran akan dosa itu akan tetap ada dan yang terjadi adalah setelah mengorbankan dari hewan yang tidak bercacat itu atau setelah melakukan segala amal dan perbuatan baik dan kesadaran akan dosa itu kembali muncul maka manusia akan kembali melakukan hal tersebut diatas terus-menerus.

Dari penjelasan diatas terpampang bahwa manusia tidak berdaya mengatasi masalahnya tanpa Allah. Manusia tidak mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan dirinya sendiri dari dosa. Dalam Alkitab mengajarkan bahwa dosa adalah pelanggaran terhadap segala hukum dan perintah Allah, kita mengenal  10 Firman. Semua orang, pada suatu saat di dalam hidupnya pernah melanggar perintah-perintah di dalamnya, jadi semua orang telah kehilangan bagian Allah yang terbaik. Sekeras apapun seseorang mencoba, tidak ada orang yang bisa hidup dengan sempurna. Bukan hanya tidak mampu hidup dalam ketaatan terhadap hukum-hukum Allah, tetapi kita juga bertanggung-jawab kepada Allah atas dosa pribadi kita. Dosa adalah hal yang sangat mengerikan bagi Allah.

Ilustrasi:

Jika seseorang didenda Rp.1.000.000,- atas suatu kejahatan, maka kita akan menganggap kejahatan itu tidaklah sangat serius.

Di lain pihak, jika ada orang yang dihukum seumur hidup, maka semua orang akan tahu bahwa kejahatan yang serius itu telah diperbuatnya. Kejahatan yang seserius apakah dosa manusia itu?

Allah tidak mendenda Rp.1.000.000,- atau hukuman seumur hidup. Allah berkata bahwa UPAH DOSA ADALAH MAUT – KEMATIAN KEKAL (Roma 6:23 TB). Jika kita menyadari betapa seriusnya Allah memandang dosa, dan mengetahui bahwa kita harus bertanggung-jawab kepada-Nya atas dosa yang kita perbuat, maka kita menyadari bahwa kita berada dalam kesulitan yang serius.

Solusi Allah terhadap dilema ini adalah PENGGANTIAN. Harus ada seseorang yang TIDAK BERDOSA yang mau "BERADA DI POSISI" atau menjadi "PENGGANTI" umat manusia. Semua umat manusia, di semua benua, dalam semua ras, dan dalam semua agama dan kepercayaan telah tercemar oleh dosa sehingga tidak ada yang memenuhi syarat. Anda tahu, sama seperti seorang penjahat tidak bisa masuk ke dalam penjara untuk menggantikan pencuri lainnya, atau seorang pembunuh tidak bisa dihukum untuk kepentingan pembunuh lainnya, maka seorang pendosa tidak dapat mengambil alih hukuman dari pendosa lainnya.

Inilah inti dari pemberitaan kabar baik ini "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16 TB) 

Allah dapat saja memalingkan muka-Nya dari manusia. Ia bisa saja berkata "Aku telah memberikan kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk tidak berdosa, dan mereka melanggarnya, jadi lupakan saja mereka semuanya." "KABAR BAIKNYA" adalah bahwa Allah adalah KASIH. Kasih-Nya menyebabkan Dia membuat suatu jalan bagi manusia untuk kembali kepada kedamaian, persekutuan, dan persahabatan dengan Allah. Yesus, Anak Allah, adalah tidak berdosa, maka Ia menjadi pengganti yang sempurna bagi dosa-dosa semua manusia.

"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Korintus 5:21 TB)

Yesus dilahirkan sebagai manusia. Ini adalah misteri yang melampaui pemahaman manusia. Yesus sepenuhnya adalah Allah dan juga sepenuhnya manusia. Nama-Nya berarti "JURUSELAMAT" atau "PENYELAMAT". Yesus adalah Allah di dalam tubuh manusia atau "Allah beserta kita." "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita" (Matius 1:23 TB)

Yesus hidup sebagai manusia di bumi hanya selama 33 tahun lebih, dan selama waktu itu Ia telah memperlihatkan siapa Allah. "… bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia" (Kisah Para Rasul 10:38 TB). Seluruh kehidupan-Nya adalah baik dan sempurna. Ia tidak pernah berdosa. Ia menjangkau dan mengampuni orang lain. Ia menyembuhkan orang sakit dan bahkan membangkitkan orang mati yang telah dikuburkan selama 4 hari (Yohanes 11:1-44 TB).

Yesus tidak hanya datang untuk menjalani kehidupan yang sempurna dengan melakukan segala kebaikan dan menolong orang lain; Ia datang untuk mengambil alih dosa semua manusia yang pernah hidup, termasuk Anda dan saya. Ia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Korintus 5:21 TB).

Ketika Yesus diludahi, dipukul, disiksa dan sebuah mahkota duri ditancapkan diatas kepala-Nya, orang-orang tidak menyadari bahwa Ia sedang menderita bagi dosa-dosa dunia. Mereka mengira bahwa Ia "ditindas Allah", bahwa Ia telah melakukan kejahatan, dan bahwa sekarang Allah sedang menghukum-Nya. 

Tentu saja, Yesus tidak melakukan kejahatan. Tidak, "Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita". Yesus menjadi pengganti kita. Dosa-dosa kitalah yang memakukan-Nya di salib. Menurut keadilan Allah, karena kita semua telah berdosa seharusnya kita yang layak menerima salib dan hukuman dosa. Tetapi Yesus telah menggantikan kita.

Inilah injil yang menjadi dasar keselamatan bagi seluruh umat manusia apapun status sosial, suku, agama dan kepercayaannnya. Segala perbuatan baik kita, sikap baik kita, usaha-usaha kita untuk melakukan perbuatan agama yang baik sama sekali tidak cukup termasuk dengan korban terbaik yang tidak bercela tadi. Kita tidak bisa menyelamatkan diri kita dengan perbuatan baik. Yesus membangun sebuah dasar yang terpercaya dan lengkap untuk kehidupan kekal. Dengan mati di atas kayu salib, Ia telah menanggung upah dosa, yakni maut, dan kemudian bangkit kembali dalam kemenangan. 

"Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa." (Kisah Para Rasul 13:38-39 TB) 

Kabar gembira ini buat anda yang masih terbelenggu dalam penghukuman atau ada rasa ketidaklayakan untuk hidup anda diampuni dan diberkati. Ketika anda mempercayai dan menerima Yesus sebagai "JURUSELAMAT" maka Yesus akan memberi jaminan dan pembebasan dari segala dosa yang tidak pernah anda terima sebelumnya. Ia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah sehingga ketika anda percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan "JURUSELAMAT" maka anda akan dibebaskan dan diampuni dari segala dosa dan kesalahan anda yang kemarin, hari ini dan dosa yang akan datang. Anda akan merasakan buah dari pembebasan itu dimana anda tidak akan tinggal lagi didalam dosa, ada kekuatan yang membebaskan anda dari dalam diri anda untuk tidak lagi melakukan dosa atau tidak ada lagi keinginan untuk melakukan dosa.

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami." (2 Korintus 5:17-19 TB)

Ini adalah jaminan keselamatan dan jalan yang lurus menuju kehidupan yang kekal  di Firdaus (Taman Eden) tempat dimana awalnya Adam dan Hawa berada yang berlaku untuk seluruh umat manusia apapun status sosial, suku, agama dan kepercayaannnya, termasuk saya dan anda. Jaminan yang hanya ada didalam Yesus yang telah di salibkan dan mati menggantikan dan menanggung segala dosa, kesalahan dan pelanggaran seluruh umat manusia yang kemudian bangkit untuk menyelamatkan, membebaskan dan membenarkan serta memberikan kehidupan yang baru, kehidupan dalam kekekalan kepada saya dan anda yang percaya kepada-Nya. Ketika Dia sanggup membebaskan setiap kita dari kematian yang kekal, maka Dia pun sanggup untuk membebaskan kita dari segala masalah dan sakit penyakit.

Tubuh kita secara fisik memang masih yang lama seperti dijelaskan diatas Ketika seseorang dilahirkan kembali atau "LAHIR BARU", itu bukan sedang berbicara mengenai kelahiran secara fisik, tetapi KELAHIRAN ROHANI. Bagian dari manusia yaitu – rohnya – yang telah terpisah dengan Allah melalui dosa, dilahirkan kembali melalui kasih karunia Allah sehingga keinginan untuk berbuat dosa lagi menjadi hilang dari hidup anda. Kemungkinan untuk anda jatuh kedalam dosa itu ada tetapi BENIH DOSA itu TIDAK LAGI TINGGAL dalam hidup anda karena telah mati bersama dengan kematian Kristus dan anda dibangkitkan untuk kehidupan yang baru dalam kekekalan bersama dengan kebangkitan Kristus. Ini adalah sebuah keputusan tanpa lagi berpikir dengan logika berpikir manusia yang dulu membatasi dan membelenggu anda karena merasa besarnya dosa, kesalahan dan pelanggaran yang anda telah perbuat karena dahulu mungkin anda adalah seorang pembunuh, pengguna narkotika, penjudi, pezinah dan banyak dosa lainnya yang sangat tidak mungkin untuk di ampuni, tetapi anda percaya dan menyakini bahwa seberat apapun dosa, kesalahan dan pelanggaran yang telah anda perbuat semuanya sanggup didamaikan oleh Allah.

"Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu." (2 Korintus 6:1-2 TB) 

Jangan menyia-nyiakan keselamatan dan kasih karunia yang anda sudah terima dengan kembali lagi kepada kehidupan yang lama tetapi biarlah kasih karunia itu bekerja didalam hidup anda dengan menyerahkan hidup anda sepenuhnya kepada Tuhan.

"Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." (Yesaya 53:3-5 TB) (Nubuatan dari seorang nabi bernama Yesaya yang telah menjelaskan mengenai apa yang akan Yesus lakukan. Tujuh ratus tahun sebelum Yesus benar-benar datang dalam tubuh manusia.)

Amin...

Jurnalist: Untung Bongga Karua.

Komentar

Postingan Populer